BAB 15 : MAKHLUK MALANG

1K 223 14
                                    

Sadboy nya author di DK akhirnya muncul // plak! // ditampar para bucin nya Hans

C-cus langsung baca guy's // tekapar

~~~

Kaki telanjang nya yang membawa nya tanpa tujuan yang jelas. Air danau yang dapat dia bayangkan dipagi hari sangat jernih berbanding terbalik saat malam hari. Itu terasa seperti cermin raksasa ditengah hutan, dengan bantuan sinar bulan yang memantulkan apa pun yang ada di dekat nya.

Arabella yang sedang ingin sendirian berteleport ke danau dimana dia pertama kali bertemu paman Carlos. Sejak malam itu dia tidak pernah bertemu dengan nya lagi.

Surai hitam legam nya yang tergerai terterpa angin malam. Kesunyian yang mencekam, dan begitu tenang. Dia menyukainya. Ini membuat dirinya rileks.

"Hmm... Hm, hm.... Gadis kecil ini ingin sesuatu... Bulan yang dia ingin kan... ."

Arabella bernyanyi tiba-tiba. Lagu itu seakan sudah melekat begitu saja diotaknya. Arabella berdehen lagi, dan menikmati malam indah ini. Hanya ada di sendiri, tidak ada Tommy, atau pun Raya yang sering mengingatkannya untuk makan karena sibuk membaca.

"... Gadis kecil ini ingin bulan... Hm, hmm... Tolong ambil kan... ."

Sepertinya sebuah undangan. Lagu itu membawa semua penghuni hutan untuk diam sejenak hanya untuk mendengarkannya. Sebuah bulu putih, bersih, dan mengkilat jatuh dari langit malam. Seorang malaikat turun karena rasa penasarannya, dan melihat Arabella yang berjalan-jalan di tepi danau.

|[MALAIKAT AGUNG PERTAMA, SEKALIGUS SANG PENJAGA GERBANG, &#¶π∆€.]|

Malaikat yang tidak di ketahui namanya itu berdiri tepat di puncak pohon cemara. Menatap dalam Arabella yang tidak menyadari keberadaan nya sama sekali.

"... Hm, hmm.... Air surgawi akan turun dan menyucikan segala nya... Hm, hmm... ."

Satu kepakan yang tidak terdengar sama sekali langsung membuat malaikat itu hilang. Berdiri diantara pepohonan, dan masih menatap Arabella yang terus berjalan dan meninggalkan jejaknya disepanjang tepi danau.

"... Ketika Dewa turun, maka dunia ini tidak akan pernah sanggup menampung Nya... Hm, hmm... ."

Semakin lama lagu yang Arabella nyanyi seperti sebuah cerita. Malaikat itu ingat jika malaikat agung saat pertama kali turun dulu pernah menyampaikan wahyu dari dewa kepada semua makhluk hidup.

Dengan gerakan yang sangat gesit, dan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang malaikat itu diam-diam mengikuti Arabella. Hingga sebuah langkah kaki yang terdengar menggema membuat Arabella berhenti bernyanyi, dan mencari sumber suara itu.

Matanya seketika membelalak. Dia melihat lelaki bersurai hitam legam itu sekarang ada di depan nya. Kepala nya yang tertunduk, dan mendongak melihat jauh di depan matanya dengan tatapan kosong. Wajah nya yang suram dengan pakaian hanya sebatas kemeja putih berlengan panjang khas abad pertengahan. Tanpa sadar Hans terus berjalan mendekati Arabella.

 Tanpa sadar Hans terus berjalan mendekati Arabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang