Haloo 👋
ATP up hari ini^^
Cuss langsung baca (つ≧▽≦)つ
~~~
"Selamat pagi Tuan Putri."
"Pagi."
"Oi! Alexa jangan lupa besok ya!!"
Alexa mengenal suara itu. Dia berbalik dan mendapati lelaki bersurai biru legam senada dengan warna matanya. Putra kedua dari Duke Quinvest, Jarvis Quinvest. Teman sekelasnya di jurusan kesatria.
Hanya dia lelaki dengan lancangnya memanggilnya langsung nama depannya.
"Besok?" Alexa termenung sebentar mencoba mengingat jadwalnya bulan ini.
"Tidak mungkin kau lupakan?" Tatap Jarvis tidak percaya.
Mata Alexa membelalak. "Oh! Besok!"
"Iya besok, jangan lupa datang tepat waktu."
Alexa terkekeh. "Aku usahakan."
Kebiasan buruk yang Alexa punya, datang terlambat di hari yang penting.
Jarvis berspesialis digaya bertarung dengan menggunakan tombak. Itu cocok dengan element yang keluarga Quinvest punya. Sihir es adalah ciri khas mereka.
"Tidak, kau harus. Jika tidak aku akan menyuruh pelatih menghukum mu memutari lapangan lima puluh kali." Geram Jarvis mengancam Alexa agar tidak terlambat untuk perlombaan besok.
"Oh, iya aku lupa. Aidan memanggilku tadi. Aku pergi dulu ya Jarvis. Nanti kita bicara lagi, da dah."
Alexa segera mengambil langkah seribu. Meninggalkan lelaki bersurai biru legam itu yang meneriakinya. Alexa tidak peduli. Mengingat Jarvis jika sudah mengomel tentang dirinya itu akan menghabiskan berjam-jam tanpa lelah. Terkadang Alexa berpikir.
"Apa mulut Jarvis tertukar?"
Karena dia lebih cerewet dari gadis kebanyakan. Dia bahkan tidak kesal saat sudah mengomelinnya, dan berganti menjelaskan peraturan dan strategi permainan yang timnya nanti akan lekas lakukan.
Alexa tidak berbohong tentang Aidan. Saudara kembarnya yang dingin itu memang memanggilnya. Katanya ada hal penting yang ingin dia sampaikan kepadanya.
Alexa ingat jika Aidan mengajaknya bertemu di salah satu tempat tersepi di academy. Lebih tepatnya jalan yang mereka semua anggap buntu itu memiliki tempat rahasia. Tanah lapang dengan sederet pohon yang berjajar rapi. Konon ini tempat dimana ibu mereka sering bolos, dan melarikan diri dari maniak sihir yang mesum itu.
Alexa melihat punggung saudaranya itu segera memanggilnya.
"Oi!! Aidan! Apa yang ingin kau bica... Rakan?"
bibir bawah Alexa menggantung. Dia melihat bagaimana saudara kembarnya itu menghimpit seorang gadis.
"YA! KAU SAUDARA TENGIK! APA YANG KAU LAKUKAN DI ACADEMY DI SIANG BOLONG INI HAH?!" Pekik Alexa segera menghampiri Aidan dan memukul tengguk lelaki itu.
Aidan memekik kesakitan dan menoleh mendapati wajah jelek saudarinya itu. Mata yang melolot hanya tertuju kepadanya dan tangan yang mengepal siap mengiriminya pukulan manis lainnya.
"Alexa, tidak bisakan kah tenang." Ujar Aidan mencoba menenangkan Alexa yang sudah tersulut amarah.
"Hah? Tenang? Kau? Sejak kapan kau punya kekasih, huh? Apa ini persaingan yang lain yang kau inginkan?" Cerca Alexa yang tidak terima melihat Aidan bercumbu di depan matanya. Mereka berdua saling bersaing dibidang masing-masing dan apa yang Alexa lihat saudara kembarnya tiba-tiba sudah punya seorang kekasih, sedangkan dia belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku... Tuan Putri?
Fantasy"A-aku... Siapa? Arabella?" Hans, karakter second lead di 'Darah Kaisar' yang aku sukai tidak punya happy ending yang aku inginkan. "Gimana kalau kamu aja yang buat Hans bahagia?" Pertanyaan itu langsung aku iyakan dan siapa sangka aku menjadi putr...