BAB 11 : BUKAN MC

1.4K 262 0
                                    

Antara kesal dan senang Arabella bisa kembali pulang dengan bantuan Tommy.  Saat dia kembali semua seisi istana gencar mencari nya. Secara sejak lahir Arabella hanya tinggal di istana bagian dalam. Dia tidak pernah melihat dunia luar. Gadis itu cukup senang dengan teman bermain yang Aileen undang untuk menemani Arabella.

Melihat Arabella yang tiba-tiba mucul dari sebuah pusaran angin di dekat air mancur, tepat disamping kantor Arion.

"Huhh... Selamat." Gumam Arabella yang bersyukur bisa kembali hidup kali ini.

"TUAN PUTRI DITEMUKAN!"

Arabella mendongak dan melihat dua orang kesatria di depan nya. Kesatria itu adalah kesatria yang sering menjaga di depan pintu masuk gerbang istana bagian dalam.

"Tuan Putri Anda dari mana saja? Kami mencari Anda dari tadi." Ujar kesatri dengan lembut dan berlutut di depan nya.

"Eh! Aku?" Tidak mungkin aku bilang ditengah hutan, dikejar beruang, dan bertemu Raja Negeri Tanah Hitam yang sedang beristirahat di hutan kan. "Aku sedang bersembunyi. Aku, Aleksha, dan Zidan bermain petak umpet. Kalian jangan beritau Aleksha jika aku bersembunyi disini ya ya." Ucap Arabella berharap kedua kestaria itu percaya.

Salah satu kesatria undur diri untuk melapor jika Arabella berhasil di temukan. Sedangkan yang satu nya memilih bersama Arabella karena bisa-bisa gadis itu menghilang lagi.

Arabella yang melihat sebuah bangunan yang seperti terpisah memutuskan berjalan kesana, dan melihat pintu putih cukup besar terpasang disana. Lorong yang menghubungkan ke bagian istana lain nya dengan pilar-pilar putih menyangga atap.

"Tuan Kesatria, aku akan bersembunyi disini. Shhtt... Jangan beritau Aleksha ya." Bisik Arabella dan mulai masuk ke dalam kantor Arion yang tidak dia ketahui.

Kesatria itu tau setiap inci istana bagian dalam. Dia mengangguk patuh. Arabella mengintip dan mengendap-ngendap masuk diam-diam. Dia melihat meja besar seperti milik Aileen. Rak buku yang entah memang berfungsi sebagai rak buku semestinya atau hanya pajangan saja. Beberapa barang antik bisa Arabella lihat.

Tak perlu waktu lama bagi Alexa menemukan Arabella. Dia mendombrak pintu melihat Arabella yang berdiri di pojok diam dengan aura suram yang menguar. Disana terlihat Arion yang sedang bersandar duduk di kursinya.

Arabella dihukum tidak boleh keluar kamar sehari penuh besok itu yang membuat gadis itu semakin terpuruk. Arabella menurut apa yang Arion katakan, dan kembali ke kamar nya ditemani seorang pelayan.

"Ayah, ayah tidak perlu semarah itu ke Bella." Tegur Aileen yang baru mendapatkan kabar jika Arabella tiba-tiba menghilang dari istana.

Arion mendesah paruh. Dia memikirkan apa yang kesatria penjaga gerbang istana bagian dalam itu katakan. Melihat hanya ada mereka berdua, sedangkan Aidan dan Alexa menyusul ke kamar Arabella.

"Aileen, aku tidak tau harus percaya atau tidak, tapi hukum kekaisaran mengatakan tidak ada seorang pun yang boleh berdusta dihadapan seorang kaisar. Bella, dia... Kata kesatria itu dia tiba-tiba muncul dengan serpihan sihir di air mancur itu." Tunjuk Arion dengan tatapan nya melihat air mancur dari kantor nya.

Mata Aileen melebar penuh keterkejutan. "Benarkah itu? Tapi kata Marvin dia... ."

"Aku tau." Arion mendesah sekali lagi. "Tapi itu faktanya. Apa yang pertama kali terpintas tentang Bella dipikiran mu?" Tanya Arion menunggu jawaban sang putri.

"Dia putri ku, ayah. Apa pun yang terjadi dia tetap putriku." Jawab Aileen yang memikirkan tentang kebangunan Arabella seminggu yang lalu.

~~~

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang