"A-aku... Siapa? Arabella?"
Hans, karakter second lead di 'Darah Kaisar' yang aku sukai tidak punya happy ending yang aku inginkan.
"Gimana kalau kamu aja yang buat Hans bahagia?"
Pertanyaan itu langsung aku iyakan dan siapa sangka aku menjadi putr...
"Ini apa?" Tanya seorang gadis kecil yang duduk dibawah salah satu pohon rindang memperhatikan lelaki yang duduk disampingnya sibuk merangkai mahkota bunga untuk sang gadis.
"Ini." Menunjuk mahkota bunga yang masih dia rangkai.
Gadis itu mengangguk dengan wajah bulat dan matanya yang sejernih jiwanya.
Lelaki itu hanya tersenyum dan mulai melanjutkan rajutannya yang sedikit lagi selesai. Mereka telah mengelilingi seperempat hutan hanya untuk memetik berbagai bunga yang gadis itu sukai. Berbagai warna bunga mulai dari putih hingga merah gadis itu ambil.
"Sudah selesai."
"Wow!!!"
Gadis itu menatap penuh binar mahkota bunga yang baru saja lelaki itu buat untuknya. Pakaian yang terlihat sedikit lusuh dan sobek di ujungnya dengan surai kecoklatnnya yang berantakan menutupi separuh wajahnya. Punuk yang dia punya, dan hidung besar bisa gadis itu lihat dengan jelas.
"Taraa~ mahkota bunga untuk Tuan Putri sudah selesai, bagaimana?"
Lelaki itu memakaikan mahkota bunga itu ke kepala sang gadis. Gadis itu nampak sangat senang dan tak menyangka bunga yang mereka kumpulkan bisa menjadi sebuah mahkota untuknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa bunga nya pakai yang warna putih? Kan kita punya bunga warna warni yang lain." Tunjuk gadis itu melihat setumpuk bunga yang sudah mereka petik tadi.
Lelaki itu sekali lagi tersenyum. "Karena bunga ini seperti mu. Semungil, dan seputih jiwa mu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wow~ Aku suka. Aku sangat menyukainya, Terima kasih!"
Lelaki itu tersenyum mengelus puncak kepala gadis itu. "Kau tau, kau gadis dengan hati yang sangat murni dan baik hati sejauh yang aku tau. Apa kau ingin hadiah?" Tanya nya membuat gadis itu berdehem memikirkannya.