BAB 6 : TOMMY

1.9K 372 40
                                    

Hei, hei, ATP (AKU TUAN PUTRI) hari ini up 🥳

Cuss langsung baca 😽

~~~

"Hei, kau tau tidak?"

Terdengar perbincangan para pelayan yang saling berbisik.

"Apa?"

"Tuan Putri, Tuan Putri Arabella tidak bisa menggunakan sihir ternyata."

Arabella bisa mendengar. Dia bisa mendengar nya dengan sangat jelas.

"Seharusnya dia tidak terlahir dikeluarga agung Aldrich. Jika aku jadi Tuan Putri sekalian saja aku tidak usah bangun selamanya saja."

"Hahahaha, kau benar, dia lebih rendah dari kita sekarang."

Berita itu tersebar cepat seperti api. Bahkan masih ada orang yang menyangkal juga. Karena Tuan Putri Arabella, Tuan Putri yang tak pernah keluar dari istana dan semenjak kejadian lima belas tahun yang lalu, semua Aldrich memilih menutup diri dan tak pernah membicarakannya.

"Kenapa?" Lirih Arabella tertunduk dan mencengkram kuat kedua tangannya.

"Kenapa?"

Entah lah, tapi Laras yang hidup sebagai Arabella dia pikir bisa hidup dengan mudah. Perasaan ini, perasaan yang kerkucil nya di seluruh istana membuat nya tidak betah.

Ini menjelaskan kenapa sikap Raya sedikit berbeda. Dia terlihat canggung dan lebih banyak diam dari biasanya.

Hidup Arabella adalah kehidupan yang selalu Laras mimpikan di siang hari. Itu terjadi semenjak sekolah menengah atas. Dia pikir itu hanya mimpi random yang dia dapatkan, tapi dia bisa mengerti perasaan Arabella.

Gadis itu tersenyum lebar dengan tubuh yang tidak memiliki energi sihir ini.

Arabella berlari, masuk ke dalam taman. Bersembunyi di antara semak dan duduk disana. Memeluk kedua lututnya dengan air mata yang tidak bisa dia tahan.

Awalnya dia pikir kenapa suasana istana terasa sangat aneh. Hingga dia mendengar sendiri perbincangan para pelayan di lorong yang sedang bergosip.

"Hahahaha, bodoh, jika seperi itu dia bukan seorang Aldrich."

"Tapi mata nya, itu amethyst. Apa kau lupa hanya keturunan Aldrich saja yang memiliki nya." Bela pelayan lain yang tidak pernah terbesit pemikiran itu.

"Hah! Apa kau pernah melihat Tuan Putri Arabella memang nya? Tidak kan. Aku yang bekerja di bagian istana dalam yang bisa bertemu dengan nya. Lagi pula... ."

Sudah cukup, aku tidak ingin mendengarnya lagi.

Mental nya perlahan terkikis. Arabella menangis dalam diam nya. Frustrasi. Dilema. Hingga dia berpikir tentang kematian nya.

Apa aku sudah mati sekarang?

Arabella berpikir sebagai Laras sekarang. Dia tidak yakin, tapi dia berharap semua ini hanya sedekar mimpi dan dia akan segera bangun karena teriakan ibu nya.

Terdengar dari jarak yang sangat dekat. Arabella mendengar sesuatu seperti mendekat ke arah nya. Arabella menoleh dan bergegas menghapus jejak air matanya, berpikir mungkin itu saja Raya atau Aileen yang sedang mencarinya.

"Prr... Meow~"

Arabella melihat seekor kucing berbulu oren berjalan mendekati nya. Netra nya berwarna kuning keemasan sama seperti Elios dan Lunar mendekati nya.

Kucing itu berhenti dan duduk di depan Arabella. "Kenapa kau menangis?" Tanya nya lembut menatap bingung ke sang gadis.

Arabella terdiam. Dia terus menatap kucing itu hingga dia merasa sangat familiar dengan kucing itu.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang