BAB 13 : ACADEMY

1.2K 233 9
                                    

Siapa yang daring mampir ke WP? Hayoo ngaku, haha

Pagi ini ATP up lagi^^

Btw, makasih dah baca dan ngikutin ATP sampai sejauh ini yaa...

Cuss langsung baca 😽

~~~

"Kau kenapa?" Tanya si kucing oren yang baru saja muncul dipagi hari dan mendapat sambutan wajah suram Arabella dengan kantung mata yang tercetak jelas di wajahnya.

Arabella menoleh dan menyinggung senyuman.

"Tom, aku sudah gila, haha."

"Huh? Maksud mu?"

Arabella mengingat jelas kenangan tadi malam yang tiba-tiba mengajak Hans menikah. Mungkin Dimata Hans dia hanya orang asing atau lebih tepatnya seorang gadis kecil. Tapi mereka sudah bertemu untuk ketiga kalinya semenjak di bangun di dunia ini.

Arabella dengan suara penuh penyesalan menutup wajahnya dengan bantal menceritakan tentang kejadian tadi malam kepada si kucing oren yang menyebalkan, tapi di membutuhkan nya.

"Kau memang gila. Aku tak akan menyangkalnya."

Mendengar ucapan Tommy membuat Arabella merasa tidak terbantu sama sekali disini. Ayolah, dia ingin sebuah saran.

"Tom." Cicit Arabella mengintip dari sela bantal.

"Iya, apa meow~?"

Mendengar jawaban Tommy membuat Arabella gemas dan menarik kucing itu dan memeluk erat-erat. Menenggelamkan wajah nya ke perut berbulu yang sialnya sangat nyaman untuknya.

"Huhu, kenapa kau sangat lucu?! Pengen aku makan rasanya." Ujar Arabella yang terdengar bergumam di telingan Tommy.

Mulai lagi deh.

Tommy dengan pasrah menerima perlakuan Arabella. Meskipun membuat nya tidak nyaman dalam bentuk kucing, tapi setidaknya dia bisa bersentuhan dengan Master nya dalam wujud ini.

"Apa kau ingin keluar dari istana ini?"

Arabella mendongak. Menyipitkan matanya, menyelidiki setiap inci wajah si kucing oren itu.

"Apa bisa?"

~~~

Bangunan yang terlihat sudah berdiri ratusan tahun dipenuhi arus manusia. Membawa koper yang mereka punya dan bahkan di antara mereka di langit tepat nya terlihat beberapa mereka terbang dengan bantuan alat sihir.

Kerumunan manusia yang tidak pernah dia banyangkan kini ada di depan matanya.

"Nomor peserta 3108!"

Seorang gadis yang memakai gaun pastel cream bergegas mendekati loker.

"Ya, itu aku."

Seorang wanita yang terlihat lebih cantik pada wanita umumnya memakai kacamata menatapnya.

"Ini tanda masuk mu dan kartu mu. Semoga beruntung. SELANJUTNYA!"

Gadis itu bergegas menyingkir dari loket antrian dan masuk ke dalam bangunanyang seperti castel tua yang sudah di penuhi sejarah.

Gadis itu bersurai bersurai pirang keemasan dengan netra kuning keemasannya yang membuat terlihat lebih bersinar dari pada yang lain.

"Jadi ini academy Xavier itu."

Mengikuti arus manusia dia sampai disebuah aula yang cukup luas bisa menampung ratusan orang sekaligus.

Seorang lelaki bersurai putih keperakan dengan netra amethyst maju ke atas panggung yang sudah tersedia. Gadis cantik itu menunggu seperti apa yang dikatakan oleh seorang panitia tadi.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang