BAB 5 : SIHIR

2.6K 380 11
                                    

"Hei, apa kau dengar rumor itu?" Bisik seorang pelayan memanggil teman nya yang sedang sibuk mengelap kaca di lorong.

"Apa? Rumor apa lagi?" Tanya balik memeras kain lap yang terlihat sudah berubah warna dari warna putih ke hitam abu-abuan.

"Kau tau kan Tuan Putri?"

"Ya terus, kenapa? Tuan Putri sekarang sedang diluar benua Adkavar, sedang mempelajari budaya negara tetangga." Ucap nya tanpa menatap lawan bicaranya sedikit pun.

"Tidak, bukan, bukan Tuan Putri Alexa yang aku maksud. Maksud ku Tuan Putri pertama bukan yang kedua."

"Hah! Bicara apa kau ini?" Tatap teman nya yang melantur itu.

Dia mengedikkan bahu nya. "Ya sudah kalau tidak percaya. Aku dengar dari para pelayan lain nya Tuan Putri pertama sudah bangun."

"Hah! Serius?!" Pekik teman nya yang cukup terkejut.

"Shhhttt, kecil kan suara mu itu. Kita sedang bekerja nanti kalau ketauan Sarah kita bisa kena omel." Bisik teman nya yang langsung mendapat anggukan.

"Ini sudah lima belas tahun dan akhirnya dia bangun. Bahkan setelah kehadiran Pangeran dan Tuan Putri, Yang Mulia masih bersedih dan menunggu Tuan Putri pertama bangun." Bisik nya hati-hati disela mengelap pajangan di lorong istana.

"Siapa nama Tuan Putri pertama?" Tanya pelayan yang masih nampak muda itu bertanya karena dia berada di umur tiga belas tahun sekarang.

"Tidak mungkin kau tidak tau?"
Melihat mendapatkan respon gelengan dia mendesah paruh.

"Namanya--"

"BELLA KEMARI KAU GADIS NAKAL! KAU HARUS MANDI DAN SARAPAN!"

Teriakan itu membuat kedua gadis pelayan itu terkejut dan merasa jantung mereka berhenti untuk beberapa detik.

"Yah kita semua tau pemilik suara menggelegar itu kan?" Ucap pelayan itu yang semua orang seisi istana tau pemilik suara itu. Wanita yang mendapat gelar Dewi Perang, ibu dari Tuan Putri pertama yang sedang mereka bicarakan.

Aileen Almore de Aldrich.

Arabella berlari, melompat, berputar mencoba melarikan diri dari Aileen yang menyuruhnya mandi pagi. Bahkan Aileen menggunakan kekuatan sihir nya untuk berusaha menghentikan Arabella, tapi dengan mudah gadis itu menghindar dan malah menjulurkan lidahnya.

"Wek! Tidak kena! Hahahahaha."

Aileen menatap geram putri pertama yang baru saja bangun dari tidur panjang nya itu sedang mengejeknya.

"KAU!!! GADIS NAKAL KEMARI DAN BIAR IBU MU INI BISA MEMANDIKAN MU!"

Arabella yang melihat wajah Aileen yang menggelap dan menatap tajam dirinya hanya bisa menelan saliva nya kepayan. Dia salah mencari masalah hari ini.

Dengan ketakutan yang tidak bisa Arabella sembunyikan gadis itu berlari dengan diam, membungkam mulutnya rapat-rapat dan fokus ke kedua kaki kecil nya. Dia lari dari Aileen, sang ibu yang terlihat sangat mengerikan sekali.

Kenapa Aileen sangat mengerikan dengan senyum menyeramkan itu dan dia bahkan memanggil namanya dengan nada yang terdengar aneh.

"BELLA. KEMARI. KAU. HARUS. MANDI. JIKA. TIDAK. MONSTER. AKAN. DATANG. DAN. MEMAKAN MU. HEHEHEHE."

Kau, kau monster nya!

Arabella tidak mengerti. Kenapa dia harus mandi pagi dan kenapa hidup nya harus seburuk ini.

Ahhhh!!! Kapan aku bangun dari mimpi sialan ini?!!!

Arabella yang masih mengganggap semua kejadian ini adalah mimpi, dengan terpaksa dan karena tersandung kaki meja. Arabella tersungkur di lorong istana. Mencoba bangkit dan menoleh ke belakang melihat Aileen yang awalnya nampak menyeramkan sekarang menghampiri nya dengan raut wajah khawatir.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang