BAB 40 : HANS

912 156 17
                                    

Okay, yang ditunggu akhirnya muncul yeah!!!

Akhirnya Bella sama Hans ketemu tatap muka 😌😭

Cuss langsung baca^^

~~~

Malam yang panjang sekali lagi Arabella harus lewati. Dia membenci pesta karna apa. Karena para penjilat itu akan selalu berusaha mengajak Arabella mengobrol. Dia juga kan ingin bersantai sedikit. Lagi pula ini adalah perayaan hubungan baik yang sudah Negeri Tanah Hitam dan kekaisaran jalin.

"Aku ingin pulang."

Arabella meratapi nasib nya dengan memakan kue coklat. Tommy, kucing oren yang sialnya dalam wujud manusia itu tampan, dan saat tersenyum itu membuat kedua lesung pipinya muncul dengan setia berdiri disamping nya.

"Apa kau tidak ada kerjaan lain? Huss, sana, sana, pergi." Cicit Arabella yang ingin menikmati kue nya dengan santai.

"Baik, jangan salah kan aku jika ada seorang pria hidung belang ingin dekat dengan--"

"Tetap disini." Potong Arabella lekas menarik ujung jas Tommy agar lebih dekat dengannya.

Bukan hanya ada Tommy disini, tapi para familiar keluarga Aldrich juga hadir disini. Berdiri diantara ras yang ada di benua Adkavar ini.

Suria merah milik Gany, familiar Aidan membuat mereka berpikir jika dia salah satu keturunan Knox. Sedangkan Suria biru cerah milik Ryl membuat semua orang juga berpikir jika dia salah satu keturunan Quinvest.

Kenapa wujud manusia mereka tampan dan cantik-cantik sih?

Arabella merasa tidak adil dengan ini. Dia bahkan harus berusaha mati-matian melakukan perawatan rutin setelah mandi atau sebelum tidur dulu. Berapa banyak yang sudah dia keluar kan, dan dengan mudahnya mereka berpenampilan semenarik ku.

Ini tidak adil.

Melihat raut wajah Arabella yang sering berubah sudah sering Tommy lihat. Pemikiran gadis itu sangatlah random. Bahkan saat dia hanya melirik sekilas keadaan sekitar saja raut wajah Arabella sudah berubah.

"Bella, apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Ya, kenapa kalian para familiar terutama ras naga memiliki wajah yang sangat tampan dan cantik. Ini tidak adil tau. Aku bahkan harus rutin merawat kulit ku sebelum tidur. Itu merepotkan tau." Eluh Arabella sembari memakan kue coklat nya.

"Hmm~ enak, tapi kesel." Keluh Arabella kembali menikmati kue coklat nya.

"Emm, Bella."

"Ini tidak adil tau, Tom, huhu."

Tommy hanya bisa tersenyum canggung. Benar saja, apa saja yang Arabella pikirkan adalah hal yang tidak bisa dia tebak.

Tommy mengambil piring Arabella. Menaruhnya, dan menatap gadis itu lekat.

"Apa kau lupa fungsi ku disini?"

Arabella hanya diam menatap Tommy dengan mengerutkan keningnya.

Lagu yang Tommy tau akhirnya terdengar. Tommy meraih tangan Arabella dengan lembut.

"Taruh garpu mu itu, dan kita berdansa."

Mendengar itu Arabella terdiam sebentar, tapi dia menuruti perkataan Tommy.

"Tom."

"Ya, Bella?"

"Bukan seperti itu mengajak seorang gadis berdansa."

"Yaa... Aku kan tak tau. Aku juga tidak pernah mengajak seorang gadis berdansa sebelumnya."

"Biar aku contoh nya, begini 'suatu kehormatan bisa berdansa dengan Anda. Maukah Anda berdansa dengan saya, Tuan"." Ucap Arabella mengulurkan tangan nya tersenyum manis dengan tangan lainnya yang dia simpan di belakang punggungnya.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang