BAB 1 : PERMINTAAN

8.6K 587 59
                                    

HEI!

SUDAH KAH KAMU MEMBACA 'DARAH KAISAR'?

BELUM?

MAKA BACALAH! BACA DAN LALU BARU BACA 'AKU.. TUAN PUTRI?'

OKAY, SUDAH?

PINTAR

HAPPY READING GUY'S^^

~~~

Bau khas spidol papan tulis berwarna putih bisa tercium. Decitannya yang terdengar jelas di kelas yang hening hari ini.

"Nah, kalau NaCl + H2O..."

Suasana kelas yang cukup santai karena jarum panjang sudah menunjukkan angka satu siang. Semua anak berusaha tetap terjaga, tapi pada akhirnya semua tertidur dengan posisi mereka masing-masing. Ada yang menahan dagunya, menutup wajahnya dengan buku, atau tidur dengan mata yang terbuka.

Brak! Brak!

"Hei! Hei! Bangun! Malah tidur. Ibu ditinggal mengomel sendiri dari tadi." Seru wanita berpakaian seragam batik yang masih berumur 20-an tahun.

Semua anak cukup terkejut dan bangun dari tidur mereka. Tapi mereka hanya diam menatap bingung, tapi yang paling parah gadis yang duduk dua baris dari tempat guru itu masih terlelap tidur.

Tiba-tiba dia tersentak bangun karena mimpi dari tidur siangnya.

"Puas tidur nya? Ayo catat yang ibu tulis di papan. Kalau udah nanti boleh lanjut tidur." Ucap guru perempuan itu kembali ke tempat duduknya mengecek siapa yang memiliki nilai kosong di kelas ini.

"Rey, gue mimpi gelud sama si Tommy lagi." Ucap nya dengan suara paruh ke teman sebangku perempuan nya yang terjaga sejak tadi, berbanding terbalik dengannya.

"Kenapa selalu mimpi Tommy sih? Kenapa engga harimau aja sekali biar lo ikut ke makan juga. Udah catat tuh di depan." Ujar teman sebangku nya yang tak lama lagi selesai mencatat pelajaran kimia.

Gadis muda itu menempel kepala nya meja dan menatap teman sebangku nya itu.

"Iya gue ngajak lo. Terus lempar lo ke harimau nya juga, terus gue tinggal lari deh, hwahaha."

"Punya temen tapi kok gini amat ya."

Mendengar itu dia hanya bisa tersenyum lebar. Melihat Rey, teman nya mengeluh adalah hiburan baginya apa lagi kalau itu karna dia.

Rey melihat papan putih yang sudah penuh catatan itu segera menyalin nya ke buku tulisnya yang masih kosong.

"Kok bisa ya lo kalau mimpi random-random semuanya. Gelud kok sama tuh kucing oren lagi. Kucing tetangga lo juga, heran gue. Sesekali apa gitu yang bagus. Kemarin juga ketiduran di kelas bangun-bangun katanya mimpi main petak umpet sama bocil, terus apa lagi? Oh iya pernah tuh lo mimpi makan juga sama cogan. Siapa coba? Kebanyakan halu teman ku ini astaga, astaga." Ucapnya selesai mencatat dan merapikan meja nya.

Iya, kucing oren punya tetangga nya itu nama nya Tommy. Kucing resek yang sering ganggu, bahkan pernah maling ayamnya yang baru aja dateng di antara sama kang ojol juga.

Seperti kata Rey. Dia sering tidur siang akhir-akhir ini di sekolah, padahal biasanya jarang. Kalau pun tidur itu pasti sakit atau kecapekan lah ini tidur karena mau dan ngantuk banget.

Bahkan Rey pernah bilang kalau 'tidur dua puluh menit emang bisa mimpi? Setahuku sih bisa, tapi engga serandom dan sepanjang itu mimpi yang lo punya.'

"Gue pinjem dong ya ya."

Mata nya berputar dengan malas. Seperti biasa dia malas mencatat jika sudah bangun tidur siang di kelas.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang