BAB 29 : KENAPA?!

1K 196 21
                                        

Arabella menatap pantulan dirinya sendiri. Meskipun tidak ada Raya disini, dia masih bisa berdandan seperti layaknya seorang Tuan Putri. Lihat saja riasan polos, dan surainya yang hanya dia kepang dan ikat jadi satu. Cukup sederhana untuk pesta malam ini.

Academy selalu mengggelar pesta satu tahun sekali setelah selesai tes kenaikan kelas. Arabella yang tentu saja ingin menyelinap ke pasar, tapi dicegah oleh Alexa. Gadis itu tiba-tiba datang mengetuk pintunya dan memberikan satu set gaun untuk pesta ini.

"Kakak pasti ingin ke pasar kan. Aku sudah menyiapkan ini untuk kakak. Di pakai ya kak."

Arabella tidak bisa mengambil satu gaun dari lemarinya. Bisa-bisa Raya curiga karena wanita itu pasti akan selalu mengecek lemari Arabella takut jika gadis itu menyelipkan sesuatu. Itu adalah peringatan yang Sarah berikan. Karena seingat Sarah dulu Arabella semasa kecil selalu membawa sesutu hal yang menarik dari kebun. Contohnya cacing yang dia selipkan di antara gaun.

Gaun yang berdominasi warna putih dengan pita merah besar yang tepat di atas dadanya . Arabella tidak berkata-kata. Selera Alexa patut dia puji.

Gaun ini sangat cantik. Darimana gadis itu dapat?

*Nemu satu paket, beruntung 😭

*Nemu satu paket, beruntung 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok!

Arabella lekas membuka pintu asramanya, dan menampilkan gadis cantik bersurai pirang keemasan berdiri di ambang pintunya.

"Oh, Tessa, masuk masuk."

Arabella segera menyingkir, dan memberi jalan Theresa untuk masuk ke dalam kamarnya. Perlahan Arabella menutup pintu.

"Kamar mu sederhana ya Bella."

"Aku tidak membawa banyak barang ke academy."

"Bella."

"Ya?"

"Jangan katakan kau akan ke pesta dengan penampilan seperti itu." Tatap Theresa yang jengah melihat tatanan rambut Arabella yang tidak tertata rapi. Malah dia terlihat seperti gadis baru bangun tidur.

"Kenapa? Ini sudah bagus bukan?"

Tangan Theresa yang terasa gatal tiba-tiba segera menarik Arabella untuk duduk dikursi meja belajar dengan cermin berukuran sedang bersandar disana.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang