6. ۝

78 16 3
                                    


••

Malamnya
Ketika Zahra tengah serius belajar

Tok tok tok!

"Masuk aja, nggak dikunci kok" sahut Zahra yang berada di dalam kamar

Ceklik!

Ternyata adalah Mamah

"Eh, Mamah toh" ucap Zahra

Mamah tersenyum sembari membawa segelas air putih kepada Zahra

Zahra mengerutkan keningnya
"Mamah tumben bawa segelas air putih ke kamar Ara?" Tanya Zahra pada sang mamah

Mamah duduk di atas kasur milik Zahra, sementara Zahra masih duduk di kursi meja belajarnya
"Iya sayang"
"Mamah mau ngobrol sama Ara" balas Mamah

"Oh"
"Mamah mau ngobrol apa?" Tanya Zahra pada mamahnya

"Kuliah kamu lancar kan?" Tanya mamah pada Zahra mengenai kuliah Zahra

Zahra mengangguk
"Lancar2 aja kok mah" balas Zahra

"Memangnya ada apa mah?" Tanya Zahra lagi pada mamah

Mamah tersenyum
"Gapapa kok Ara"
"Mamah cuma mau nanya aja" balas Mamah dengan lembutnya

Mamah mengerutkan keningnya
"Oh iya Ara?"
"Edo kok udah nggak pernah kesini lagi?" Tanya Mamah pada sang putri lagi Mengenai pacar dari Zahra yang sudah tidak lagi datang ke rumah Zahra

"Eh, E'Edo--
"Em-- A'Ara udah putus mah sama Edo" balas Zahra gugup

"Lho kok bisa? Nak Edo kan baik sama kamu, sama mamah dan papah juga" ucap mamah pada Zahra

Edo adalah mantan pacar dari Zahra sebelumnya, ia sudah berpacaran selama 3 tahun

Bahkan mamah dan papah Zahra juga sudah mengenal sosok Edo Sebagai pribadi yang baik dan sopan

Setiap akhir pekan, Edo selalu menyempatkan waktu untuk bertamu ke rumah Zahra entah itu mengajak Zahra keluar atau hanya untuk sekedar bersilaturahmi

"Iya mah"
"Akhir-akhir ini hubungan Ara sama Edo juga agak renggang, ya maklum aja, karena kita berdua semakin sibuk" jelas Zahra

Mamah pun mengangguk mengerti
"Yasudah, kamu sabar aja ya"
"Mungkin Edo bukan jodoh yang Tuhan kirim buat Ara" jelas mamah menenangkan sang putri

Zahra mengangguk senyum
"Memangnya nggak ada yang ngedeketin Ara setelah udah nggak sama Edo?" Tanya mamah pada Zahra

Zahra seperti berpikir
Ia menggeleng cepat
"Nggak ada kok mah"
"Em, ada sih beberapa cuma Ara nggak terlalu nanggepin"balas Zahra

"Ara sebenarnya masih mau fokus ke kuliah, takut keganggu aja sih" tambah Zahra

"Em, gitu ya" balas mamah mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Zahra

"Ara suka yang kayak Edo lagi? Atau tripikal cowok yang Ara suka udah berubah?" Tanya mamah soal tripikal laki2 yang disukai oleh sang putri

Zahra seperti berpikir
"Em, semenjak udah nggak sama Edo lagi, Ara tuh maunya cowok yang udah dewasa aja, maksud Ara bukan om om, tapi yang umurnya lebih dewasa dari Ara" balas Zahra

Di kehidupan nya dulu, Meskipun usia Zahra lebih tua dari Radi, pikiran Radi lah yang lebih dewasa dari Zahra

"Kaya pak Dos--
"Eh--
Zahra pun langsung menutup mulutnya rapat-rapat

Ia hampir aja keceplosan soal sang dosen

Mamah mengerutkan keningnya ke arah sang putri
"Kayak siapa?"
"Kok kayak kaget gitu sayang?" Tanya sang mamah yang mulai agak penasaran dengan balasan sang putri

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang