35. ۝

74 20 4
                                    


..

Setelah pertemuan bersama teman2 nya selesai Radi pun memutuskan untuk pulang

Di perjalan menuju ke arah mobilnya tiba2 ia dihampiri oleh seseorang

"Radi" panggil orang itu pada Radi

Radi pun menoleh ke sumber suara tersebut ternyata adalah Dina

"Dina?"
Radi mengerutkan keningnya
"Ada apa Din?" Tanya Radi pada Dina

Dina pun memberikan sebuah gelang kepada Radi
"Terimalah" ucap Dina pada Radi

Dina pun memberikan sebuah gelang kepada Radi"Terimalah" ucap Dina pada Radi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radi bingung dengan sikap Dina kali ini,

Selama ia bersahabat dengan Dina dan juga sahabatnya yang lain, Dina tidak pernah seserius ini kepadanya

Dari awal pertemuan tadi, Dina juga terlihat cukup aneh baginya, tak seperti Dina yang biasanya

"Terimalah gelang ini sebagai tanda kita masih bersahabat meskipun kamu bakal menikah nantinya" pinta Dina pada Radi untuk menerima gelang pemberiannya

Radi pun mengulurkan telapak tangannya ke arah Dina, dan Dina juga meletakkan gelang pemberiannya di telapak tangan Radi

"Kenapa kamu tiba2 ngasih gelang ini ke saya? Kita kan masih bisa bersahabat meskipun kamu nggak ngasih ini" tanya Radi pada Dina

Dina mengangguk senyum,
Nampak kedua matanya juga senyap, sepertinya ia ingin menangis sejadi-jadinya setelah mendengar bahwa lelaki yang ia sukai selama ini akan melamar wanita lain

"R'Radi--
"A'aku--
"Aku dari dulu, suka padamu" ucap Dina pada Radi

Radi terkejut mendengar hal itu, Dina mempunyai perasaan kepada Radi

Kecantikan Dina sangat luar biasa, bahkan Dulu ia sangat didambakan oleh mahasiswa di kampus sehingga membuat mahasiswi lain harus extra hati2 menjaga pasangannya agar tak tertarik dengan seorang Dina sang bunga kampus

Namun Radi tetaplah seorang Radi, di balik sikap dingin dan sok cueknya hanya Zahra saja yang mempu membuat Radi kembali merasakan indahnya jatuh cinta untuk kedua kalinya

Bertahun2 Radi berhasil menahan rasa sukanya dan nafsunya terhadap wanita manapun, akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi Zahra

Tak lama, Air mata Dina menetes membasahi ralung pipinya

"T'tapi-- aku nggak bisa ngungkapin nya, maaf hiks, baru sekarang aku ngungkapin di situasi seperti ini, aku-- hiks benar2 minta maaf Radi" ucap Dina pada Radi

"Hiks, Meskipun kita sudah nggak saling dekat kayak dulu hiks, aku berharap kita masih bisa bertemu di sela2 waktu" ucap Dina pada Radi lagi l, ia menangis sesenggukan

"Dina" ucap Radi padanya

Dina pun mendongakkan wajahnya ke arah Radi

"Saya minta maaf, kamu boleh mengambil gelang ini kembali lalu menyimpannya, dan kita masih bisa berteman seperti dulu" ucap Radi pada Dina

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang