49. ۝ ۝ RADI DAN ZAHRA SS(2)

85 20 1
                                    


••

Setelah mengobrol di kamar Vira

Zahra pun berjalan ke arah kamar Radi

Ceklik!

Di dalam kamar, ia melihat Radi yang sudah tertidur pulas

Zahra menutup pintu kamar pelan2

Dan mendekat pelan ke arah Radi supaya Radi tak terbangun

Zahra mendekatkan wajahnya ke arah wajah Radi

"Pak Radi udah tidur?" Tanya Zahra pada Radi, Ia hanya memastikan bahwa Radi benar2 tertidur pulas

Tak ada Jawaban dari Radi,

"Beneran tidur kayaknya, kelihatan capek juga sih dari wajahnya, dari kemarin sibuk nyiapin acara pernikahan" gumam Zahra

Zahra mengusap2 lembut rambut Radi
"Jangan galak2 ya kalo jadi dosen, saya takut kalo mas tiba2 galak lagi kayak dulu" bisik Zahra pada Radi

"Selamat tidur suamiku" tambah Zahra

Setelah benar2 memastikan suaminya tidur, Zahra pun tersenyum dan menyelimuti Radi

°°

Paginya

Setelah sarapan pagi, Semuanya telah bersiap2

Di teras, Radi tengah mengalungkan jam tangan di tangannya

"Zahra, Berangkat sama saya kan?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk senyum
"Iya"

Zahra pun menyenggol bahu Radi
"Nggak sabar deh, kuliah pertama kalinya di antar sama suami Sendiri" ucap Zahra pada Radi, ia mengulumkan senyumnya

Selesai mengalungkan jam tangannya, Radi pun mencubit hidung Zahra pelan

"Aw, sakit atu pak" pekik Zahra

"Kenapa Dicubit sih! Bikin kesal aja bapak ini" ucap Zahra pada Radi

"Katanya nggak sabar, kok malah kesal?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra menaik turunkan kedua bahunya
"Gatau ah, malas jawab"

Zahra pun bergegas masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Radi

Dan Radi segera menancapkan gas mobilnya menuju ke arah kampus

Di lampu merah,

Radi menoleh ke arah Zahra

"Masih ngambek gara2 saya cubit tadi?" tanya Radi pada Zahra

Zahra menggeleng cepat
"Eh, Enggak pak, bukan itu, bapak lihat deh, anak2 kecil yang ngamen itu"

Radi pun mengalihkan pandangannya ke arah anak2 kecil yang tengah mengamen

Radi membuka kaca mobilnya

Anak kecil tersebut pun menyanyikan sebuah lagu untuk Radi

Dengan suara mungilnya, Radi sedikit tersenyum ke arahnya

"Adek, kenapa nggak sekolah?" Tanya Radi pada anak kecil tersebut

Anak kecil tersebut menggeleng cepat
"Aku putus sekolah om" ucap anak kecil tersebut

Radi mengerutkan keningnya
"Putus sekolah?"

Ia mengangguk
"Iya"

"Dari kelas berapa?" Tanya Radi lagi

"Kelas 2 SD, trus bantu ibuk ngamen disini" balas anak kecil tersebut

Radi mengalihkan pandangannya ke arah detik penanda di lalu lintas yang hampir menunjukkan lampu hijau

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang