28. ۝

88 21 21
                                    

..

Ceklik!

"Abang darimana?"

Tanya Vira pada Radi yang baru saja pulang ke rumah

Vira nampak menyilangkan kedua tangannya dan dan menatap Radi

Radi pun meletakkan tas kecil yang ia bawa di atas meja
"Ada apa Vira?"
"Kenapa kamu kayak marah banget sama Abang?" Tanya Radi pada Vira

Vira pun menghela nafas panjangnya
"Abang bisa nggak bicara sama Zahra sebentar" pinta Vira pada Radi untuk Radi, agar Radi mau berbicara dengan Zahra meskipun itu hanya sebentar

Raut wajah Radi juga berubah, saat Vira menyebut nama Zahra

Radi menggenggam erat genggaman tangannya
"Kenapa kamu tiba2 nanyain soal Zahra? Itu bukan urusan Abang, itu urusan Zahra sendiri" ucap Radi yang kembali meraih tas kecilnya dan beranjak meninggalkan ruang tamu

"Abang marah kan sama Zahra?" Tanya Vira pada Radi

Radi menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Vira, ia mengerutkan keningnya ke arah Vira
"Z'Zahra cerita sama kamu?" Tanya Radi pada Vira

Vira mengangguk
"Abang lupa ya kalo Vira sahabat Zahra?"
"Zahra sudah menjadi sahabat Vira sejak SMP, SMA dan juga sampai kuliah"
"Firasat seorang sahabat nggak mungkin salah lagi kan?" Jelas Vira pada Radi

"Kalo iya jawab aja, daripada Vira ngambek sama Abang" pinta Vira pada Radi untuk menjawab jujur pertanyaan yang ia lontarkan kepada Radi

"Bukan Abang yang marah sama Zahra, Vira Abang nggak berhak mengurusi hidup Zahra, Abang bukan siapa2 dia, bahkan ucapan Abang waktu itu juga udah kelewatan sama Zahra, Abang pantas mendapatkan ini" jelas Radi pada Vira

Vira pun berdiri dari duduknya
Ia menuju ke arah Radi
"Balas pesan Zahra atau Vira bilang sama bude kalo Abang udah nyakitin hati sahabat Vira" ucap Vira pada Radi

Radi Meneguk salivanya
"Eh ng'nggak bisa gitu dong"
"I'itu pemaksaan namanya" ucap Radi pada Vira

Vira menaik turunkan kedua bahunya
"Nggak peduli" ucap Vira yang berlalu pergi menuju kamarnya

Radi pun menghela nafas kasarnya

Ia kembali berjalan menuju ke arah kamar

Ketika ia hendak meraih gagang pintu, tiba2
"Radi" panggil seseorang pada nya

Radi pun menoleh ke sumber suara tersebut ternyata adalah ibu
"Eh, iya buk?" Balas Radi

Ibu sedikit tersenyum
"Kamu baru pulang nak?" Tanya Ibu pada Radi

Radi mengangguk
"Em, Iya"

Sang ibu melihat raut wajah Radi yang nampak tak biasa
"Kayaknya kamu lagi ada masalah Radi, Ada apa nak? Cerita sama ibu" tanya ibu pada Radi

Radi menggeleng
"Ndak ada apa2 kok buk, Radi baik2 aja" balas Radi

"Radi" panggil ibu lagi pada Radi

"Iya Bu?"

"Kapan kamu membawa Zahra kesini lagi? ibu mau ngobrol sama dia" tanya ibu pada Radi

Radi meneguk salivanya
"Z'Zahra? G'gimana ibu bisa kenal sama Zahra?" Tanya Radi lagi mematikan

Ibu Mengangguk senyum
"Iya, ibu kenal sama Zahra karena Vira, kata Vira juga Zahra murid kamu"
"Ibu mau kamu bawa Zahra kesini" pinta ibu pada Radi untuk membawa Zahra kerumahnya

Radi menghela nafas
"Ibu, Zahra kan Murid Radi Bu, ndak mungkin juga Radi ajak dia kesini kan" balas Radi

"Radi, kamu kan sudah berumur, ibu mau kamu cepat2 cari calon istri, ibu kira Zahra juga cocok sama kamu" jelas ibu pada Radi

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang