29. ۝

99 24 17
                                    


..

Ketika Radi hendak menuju ke lorong kampus, tiba2 ia bertemu dengan Zahra

Bukan tiba2, sengaja memang Zahra menunggu Radi

"Pak Radi" panggil Zahra pada Radi

Zahra berharap panggilannya pada Radi ini berhasil membuat Radi menoleh ke arahnya

Radi yang merasa ia juga terlalu lama tidak berbicara dengan Zahra pun menghentikan langkahnya

Zahra membelalakkan kedua matanya

Eh, K'Kok beneran berhenti?

Udah nggak marah lagi ya?

Gumam Zahra dalam hati

"Kenapa? Ada yang mau diomongin?" Tanya Radi pada Zahra

Untuk pertama kalinya Radi bertanya pada Zahra saat setelah perang dingin diantara keduanya

Zahra mengangguk
"A'ada, Ada banget" balas Zahra pada Radi

Radi mengangkat satu alisnya
"Yaudah ngomong aja, saya nggak punya banyak waktu"

Zahra meneguk salivanya
"Bapak kenapa menghindar kayak gitu?"
"Apa salah saya pak?" Tanya Zahra pada Radi

Radi menghela nafas
Ia menoleh ke arah Zahra
"Kamu nggak salah"
"Saya yang salah" balas Radi

"ih, Bapak nggak salah!" sela Zahra balik

"Jadi siapa yang salah sebenarnya?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra menggeleng cepat
"Nggak tau juga!" balas Zahra

Zahra menghela nafas kesal
"His!! kenapa malah jadi ngobrolin siapa yang salah sih! Seharusnya bukan itu yang saya tanyakan sama bapak!" Ucap Zahra

Radi hanya terdiam menatap ke arah Zahra

"Bapak cemburu sama Edo?" Tanya Zahra pada Radi

"Jangan GR deh, saya nggak suka" balas Radi yang nampak memasang wajah cuek nya pada Zahra

Zahra mencebik kesal
"Apaan sih"

"Kalo bapak cemburu itu bilang, justru Kalo bapak nggak bilang, saya malah ngerasa bersalah" ucap Zahra pada Radi

Radi pun mengangkat satu alisnya ke arah Zahra
"Trus kalo saya bilang saya cemburu, kamu nggak ngerasa bersalah gitu??" Tanya Radi pada Zahra

Zahra meneguk salivanya
"Eh, j'jadi-- B'Bapak beneran cemburu?" Tanya Zahra lagi

Radi menghela nafas
"Saya masih ada urusan di ruangan saya" balas Radi

Ketika hendak kembali melanjutkan langkahnya, tiba2 Zahra pun menahan tangan Radi

"Pak, saya beneran minta maaf" ucap Zahra pada Radi

Radi menoleh ke arah Zahra
"Kamu kan nggak salah, kamu juga nggak tau kesalahan kamu apa" ucap Radi

Zahra menggeleng
"Enggak bukan itu"
"Kalo saya salah saya juga minta maaf sama bapak" ucap Zahra

"Saya tau, bapak suka kan sama saya, bapak jujur aja sekarang, kalo bapak diem kayak gitu perasaan saya merasa digantung" ucap Zahra pada Radi

Radi pun melepaskan tangan Zahra

"Saya masih ada urusan, jangan ikuti saya"
Ucap Radi ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya

"Hih!! Pak Radi nyebelinn!!" Ucap Zahra pada Radi

••

Zahra malah semakin bingung dengan sikap Radi kali ini, ia begitu dingin kepada Zahra

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang