..
Di sela perjalanan kembali ke kampus
Karena kejadian tadi membuat Zahra juga menjadi canggung kepada Radi
Zahra pun pelan2 menoleh ke arah Radi
"Em--, Pak"
"Iya?" balas Radi yang tengah fokus mengendarai mobilnya
"Ngomong2 soal lamaran--
"Em--, Semoga lamaran kita berjalan sesuai yang direncanakan" ucap Zahra pada RadiRadi menoleh sekilas ke arah Zahra
Tampak jelas raut wajah Zahra yang sangat tidak ingin acara lamarannya dengan Radi gagal
"Saya harap juga begitu" balas Radi
"Saya nggak mau gagal pak, ini baru pertama kali saya memutuskan hal seperti ini"
"Ini adalah jalan yang saya pilih, satu2 nya jalan memilih bapak untuk jadi calon suami saya" ucap Zahra pada RadiRadi sedikit tersenyum
Ia sangat paham dengan ucapan ZahraZahra justru merasa gugup, kedua tangannya saling menggenggam, ia seperti tidak mau melepaskan apa yang sudah menjadi jalannya
"Zahra"
"Saya-- belum memberitahumu tentang sesuatu yang belum pernah saya beri tahu kepadamu sebelumnya" ucap Radi pada ZahraZahra mengerutkan keningnya
"S'sesuatu? Sesuatu apa pak?"
"Bapak-- nggak ada niatan mau batalin lamaran kita kan?""Enggak Zahra, bukan itu maksud saya, saya nggak ada niatan sama sekali buat batalin lamarannya" balas Radi
Zahra pun menghela nafas leganya
"Huh!"
"Syukurlah kalo gitu, saya jadi lega dengernya" ucap Zahra tersenyum"T'trus? Sesuatu itu gimana?, katanya tadi bapak mau ngasih tau saya tentang sesuatu kan" Tanya Zahra lagi pada Radi
Radi mengangguk
"Saya nggak bisa to the poin, maaf saya harus menjelaskan satu persatu hal ini kepadamu Zahra"
Zahra pun mengangguk mengerti
"Iya, y'yaudah, silahkan" ucap Zahra pada Radi mempersilahkan untuk menjelaskan tentang suatu hal yang ingin Radi jelaskan kepada Zahra"Di dalam suatu hubungan, nggak enak apabila salah satu pasangan mencoba menutupi apa yang terjadi di masa lalunya"
"Apapun itu, maaf kalo saya dulu suka nggak peka seperti yang kamu bilang Zahra" ucap Radi"Saya seperti itu karena keadaan yang memaksa saya dan menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun" jelas Radi lagi
"Saya pernah memiliki seorang kekasih dan melamarnya sebelum kamu" ucap Radi pada Zahra
Zahra membelalakkan kedua matanya ke arah Radi
"P'pak? B'Bapak-- punya pacar selain saya?? M'maksud bapak apa ngomong gitu??""Saya kan sudah bilang Zahra, saya nggak pernah pacaran, saya juga nggak suka pacaran" ucap Radi lagi
"T'trus? Y'yang bapak bilang tadi apa?? Pak Radi kok gitu sama saya?? Bapak selingkuh ya?? Jawab pak??" Pinta Zahra pada Radi untuk menjawabnya dengan jujur
"Zahra"
"Saya mencintaimu, saya benar2 mencintaimu"
"Saya nggak ada niatan lain untuk mencari yang lebih baik darimu, Allah mengirimkan mu kepada saya itu lebih dari cukup" jelas Radi"Zahra"
"Tolong mengerti hal ini"
"Wanita yang saya bicarakan tadi, wanita yang saya lamar tadi-- sudah tiada, tepat sehari setelah acara lamaran" ucap Radi lagiZahra terperangah dengan penjelasan Radi, ia meneguk salivanya
"M'maksudnya, B'Bapak pernah lamaran trus cewek yang bapak Lamar itu-- udah meninggal?" Tanya Zahra pada Radi memastikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Radi Dan Zahra 2
Teen FictionReinkarnasi? Itulah yang terjadi diantara mereka berdua