52. ۝ ۝ RADI DAN ZAHRA

91 20 2
                                    

..

Tak lama Radi kembali melepaskan pelukannya pada Zahra

"Zahra, ayo bangun"
"Kita sholat jamaah dulu" ucap Radi pada Zahra

Zahra hanya menggeliat ia masih belum membuka kedua matanya

Justru kedua mata Radi yang terbelalak ke arah buah dada Zahra yang nampak indah

"Astaghfirullah!" Pekik Radi cukup keras

Mendengar pekikan Radi yabg cukup keras membuat Zahra mengerjapkan kedua matanya

Ia melihat ke arah Radi,
Zahra Mengerutkan keningnya,
"Uh, Bapak kenapa?" Tanya Zahra yang masih dalam kantuknya

Radi menggeleng,
"Eng'enggak" balas Radi agak gugup

"Ayo-- sholat subuh jamaah sama saya" pinta Radi Zahra

Zahra menguap,
"Saya lupa ngasih tau bapak kalo saya lagi dapet" ucap Zahra pada Radi

Radi mengangguk mengerti,
"Gitu ya"
"Yaudah, saya-- ambil wudhu dulu" ucap Radi pada Zahra

Zahra mengangguk senyum,
Ia kembali tidur

°°

Paginya,

Zahra membantu ibu memasak di dapur, ia mengiris tempe kecil2

Nampak sekali mata panda dari Zahra yang sangat terlihat

Beberapa kali Zahra menguap, hal itu juga diketahui oleh ibu

"Zahra?"

"Eh, i'iya Bu?"

"Kamu masih ngantuk?" Tanya ibu pada Zahra

Zahra mengangguk,
"Iya Bu"
"Tapi-- nggak apa2 kok"

Ibu tersenyum,
"Yaudah, kalo gitu ibu ke depan dulu mau ambil daun sereh ya" ucap ibu pada Zahra

Zahra mengangguk senyum,
"Em, iya Bu"

Ibu pun berjalan ke depan rumah meninggalkan Zahra sendiri di dapur

Tiba2, salah satu jari Zahra sedikit teriris pisau yang ia gunakan untuk memotong tempe tadi

"AW!!" pekik Zahra cukup keras

Radi yang baru saja masuk ke dapur melihat Zahra kesakitan memegangi jarinya yang nampak berdarah

"Zahraa!!" Ucap Radi,
Dengan wajah panik nya Radi langsung berlari ke arah Zahra

Dengan cepat, ia meraih tangan Zahra dan menjauhkan pisau tersebut dari Zahra

Langsung saja, Radi memasukkan jari Zahra yang berdarah tadi di mulutnya sendiri, dan menghisapnya pelan-pelan agar Zahra tidak kesakitan

Hal itu Radi dilakukan karena ia tau ada suatu senyawa dalam air liur manusia yang mampu mempercepat penyembuhan luka

"Hiks, sakit pak" ucap Zahra pada Radi, nampak jelas di wajah Zahra Yanga seperti menahan rasa sakit

"Sayang, Kamu tahan sebentar ya" pinta Radi pada Zahra juga dengan wajah agak panik

Zahra mengangguk

Radi terus menghisapnya, sampai dimana darah tersebut benar2 berhenti mengucur

Zahra menatap Radi, seakan dirinya benar-benar memaku dengan pesona Radi kali ini

Setelah benar2 darah itu berhenti, Radi pun memberhentikan mengisap jari Zahra

Zahra menatap ke arah Radi
"M'makasih"

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang