21. ۝

86 20 13
                                    

..

Mereka berdua masih berjalan sembari mencari udara malam yang cukup dingin

Pasar malam saat itu sangat ramai, Radi sedari tadi melihat ke arah anak2 yang tengah bermain prosotan ditemani oleh orang tua mereka masing2

Zahra Penasaran akan hal itu
"Bapak lihat apa?" Tanya Zahra pada Radi

Radi menoleh ke arah Zahra
"Em, Itu, prosotan anak2" balas Radi

"Oh, Bapak mau main itu??"
"Kalo mau main itu, ayo sama saya aja!" Seru Zahra pada Radi

Radi mengerutkan keningnya
"Kamu itu langsung ayo ayo aja, saya lihatin prosotan anak2 itu karena saya ingat masa kecil saya, dulu saya suka banget main prosotan kayak gitu sama teman2 kecil saya" jelas Radi pada Zahra

Zahra pun mengangguk
Ia mengulumkan senyumnya
"Oh, bilang dong Pak, jadi kan saya nggak salah paham gini, hehe, maaf" ucap Zahra pada Radi

Radi menghela nafas
"Hm, ada2 aja kamu ini"

"Pak"

"Iya? Kenapa Zahra?"

"BTW-- Makasih ya Pak, Pak Radi mau nemenin saya malam ini, asal bapak tau saya seneng banget bisa ngobrol rileks kayak gini sama Bapak" ucap Zahra pada Radi

"Iya sama2"
"Saya juga nggak masalah, karena malam ini juga kebetulan ada waktu senggang buat saya" balas Radi

"Em, ngomong2"
"Bapak pernah suka sama cewek nggak?" Tanya Zahra pada Radi

Radi mengangkat satu alisnya
"Kenapa kamu tiba2 nanya gitu?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra menaik turunkan kedua bahunya
"Y'ya gapapa"
"Pengen nanya aja" balas Zahra

Radi menghela nafas
"Ya Pernah lah, kan saya masih normal" balas Radi

Zahra balik menghela nafas lega
"Allhamdulilah"

Radi mengerutkan keningnya
"Allhamdulilah? A'apa maksud kamu Zahra! Kamu pikir selama ini saya nggak suka sama perempuan lagi ya?" Tanya Radi pada Zahra

"Eh, Hehe, b'bukan gitu pak"
"Iya saya tau bapak masih normal, S'saya percaya kok" balas Zahra

"B'berarti saya masih punya waktu buat deket sama bapak" ucap Zahra pada Radi

"Deket sama saya?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk dengan sedikit senyumnya melirik ke arah Radi

"Sedekat ini" gumam Zahra

Tiba2 Radi pun menoleh ke arah Zahra

Zahra pun mengerjapkan matanya sadar, ia meneguk salivanya

Astaghfirullah!!

Ngomong apa gue barusan?

Nggak sadar gue bisa ngomong kayak gitu sama pak Radi

Kira2 pak Radi mikir yang aneh nggak sih

Gumam Zahra dalam hati

"Eh, em, m'maafkan ucapan saya tadi pak, m'mungkin-- agak keterlaluan sama bapak" ucap Zahra

"Saya aja nggak denger kamu ngomong apa" balas Radi

Zahra menghela nafas leganya
"Bagus deh, hehe"

"Em BTW"
"C'cewek yang pak Radi suka-- cantik nggak?" Tanya Zahra lagi pada Radi dengan gugupnya

Radi mengangguk
"Cantik" balas Radi

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang