16. ۝

103 25 11
                                    

..

-Matkul terakhir selesai

Zahra menunggu Radi di samping pintu ruangannya

Tak lama dari itu, Radi pun datang ke ruangannya

Ia terkejut mendapati Zahra yang tengah berdiri menyilangkan kedua tangannya sembari menyenderkan punggungnya di samping pintu ruangannya

Zahra menatap Radi dan Radi menatap Zahra

"Ada apa?" Tanya Radi pada Zahra

Ingin sekali Zahra meminta maaf atas kejadian tadi, ia meminta Radi untuk melindunginya, tapi Radi sendiri malah terkena hantaman keras di sisi pipi kirinya oleh Bima

Lama tak menjawab, Radi pun menghela nafas
"Saya masih ada kerjaan, jadi kalo kamu kesini cuma mau diem dieman kayak gini, mending kamu pulang saja" ucap Radi pada Zahra

"B'Bapak nggak butuh ini?" Tanya Zahra pada Radi sembari memperlihatkan Beberapa obat luka kepada Radi

Radi mengangkat satu alisnya ke arah Zahra
"O'obat Luka?"
"Buat apa?" Tanya Radi pada Zahra

"I'itu-- pipi pak Radi kan lebam, s'saya jadi ngerasa bersalah udah minta pak Radi buat Melindungi saya" ucap Zahra pada Radi

"Jadi-- saya salah ya sudah melindungi kamu?" Tanya Radi pada Zahra

"Eh, eng'enggak Pak"
"Enggak kok, b'bukan kayak gitu, M'Maksud saya tuh saya jadi nggak enak kalo nggak ngasih obat luka sama bapak, karena tadi saya lihat dengan Mata kepala saya sendiri bapak kena pukulan Bima keras banget, saya jadi merinding lihatnya" jelas Zahra pada Radi

"Jadi-- kamu kesini mau ngasih ini?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk dengan sedikit senyum
"Iya" balas Zahra

Radi mengangkat satu alisnya
"Nggak ada niatan ngobatin?"

"Em, memangnya-- bapak mau kalo saya sendiri yang ngolesin obat luka lebam ini di pipi Bapak? Nanti bapak malah kesel sam--

"Saya Mau!" ucap Radi tiba2

"Eh"

Belum Zahra menjelaskan tiba2 Radi langsung mengiyakan ucapan Zahra dengan tiba2

Hal itu membuat Zahra membelalakkan kedua matanya ke arah Radi

Zahra Meneguk salivanya
"A'APA PAK? B'BAPAK S'SERIUS?" tanya Zahra pada Radi terkejut

"Y'ya, y'ya nggak juga sih"
"T'Tapi kalo nggak mau juga gapapa" balas Radi sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia juga seperti sudah salah tingkah di depan Zahra

"Eh, em, s'saya-- mau kok pak!!" balas Zahra balik

"Yasudah, masuk keruangan saya, Kalo disini ada orang yang lihat bisa2 malah jadi berita yang enggak2" ucap Radi pada Zahra

Zahra pun mengangguk
Ia mengulum senyumnya

Ceklik!
Radi membuka pintu ruangannya

Zahra pun duduk di kursi di depan meja Radi, sementara Radi pun duduk di kursi sebelahnya

Ya Allah
Kenapa rasanya kayak senam jantung gini ya

Jadi gugup kalo tiba2 pak Radi ngelakuin yang enggak2

Gumam Zahra dalam hati

"Kamu pasti mikir kalo saya bakal ngelakuin yang enggak2 sama kamu kan?" Tanya Radi pada Zahra

"Bapak tau aja"

"APA KAMU BILANG?" Tanya Radi yang sempat mendengar gumaman dari Zahra

Zahra meneguk salivanya
"Eh, eng'enggak kok pak, t'tadi saya bilang kalo saya nggak mikir yang aneh2 sama bapak, s'serius" balas Zahra gugup

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang