27. ۝

84 21 17
                                    


..

Hari berikutnya

Kelas siang, saat berjalan ke arah kelas Ia nampak lesu dan lebih pemurung, kesehatannya juga agak menurun

Ia Melihat ke sisi kanannya terdapat anak2 yang tengah bertanding basket

Zahra hanya melihatnya sekilas

Tak lama dari itu, bola basket tersebut terlempar keras ke arah Zahra yang tengah berjalan ke arah kelas

WUS!!

BRUGH!!

Zahra yang tadinya memang tak enak badan pun langsung jatuh dan pingsan seketika

Tiba2 seseorang dari jauh pun berlari ke arah Zahra dengan wajah paniknya

Setelah sampai di posisi Zahra yang tergeletak di atas lantai, ia pun membangunkan Zahra, berharap Zahra bangun saat itu juga
"Zahraa!! Bangun Zahraaa!!"

"Zahraa! Bangun!! Saya mohon bangun Zahraa!!" Ucap seseorang tersebut berharap Zahra bangun

Namun tak ada respon dari Zahra

Dengan paniknya ia pun menggendong Zahra saat itu juga, ia menggendong Zahra dengan setengah berlari melewati beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang tengah menunggu jam matkul

"Minggir!!"
"Minggir!!!" Ucap orang itu yang nampak sekali terlihat panik

Sesampainya di ruangan kesehatan kampus

Orang itu merebahkan tubuh Zahra di atas tempat tidur di ruangan itu

Tak lama dari itu,
Ceklik!

Datanglah orang satunya lagi, nampaknya adalah Edo

Edo meneguk salivanya,
Ia seperti mengenal seseorang yang bertubuh bongsor tengah memegang erat genggaman tangan Zahra tersebut

Edo melihat orang tersebut yang Sedikit demi sedikit mendekatkan minyak kayu putih di hidung Zahra agar cepat siuman

"P'Pak Radi" pekik orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan kesehatan kampus

Dan benar saja,
Seseorang yang menggendong Zahra dengan raut wajah khawatirnya adalah Radi

Dan seseorang yang baru masuk adalah Edo

Radi menoleh ke arah Edo
"Eh, A'ada apa kamu kesini?" Tanya Radi pada Edo yang baru saja masuk

"S'saya kesini mau tau kondisi Zahra" balas Edo

Radi mengalihkan pandangannya ke wajah Zahra, ia kembali meletakkan minyak kayu putih di meja

Radi pun berjalan ke arah Edo,

Edo meneguk salivanya, tatapan Radi kali ini juga agak mengerikan

"Kalo Zahra bangun nanti, bilang sama dia kalo yang sudah nolong dia adalah kamu" ucap Radi pada Edo

Edo pun mengerutkan keningnya
"Eh, t'tapi pak? Kan yang nolong itu bap--

"Jawab saja seperti itu!" Ucap Radi menyela
"Saya nggak mau dia kesal karena saya yang udah nolong dia, dia pasti lebih suka kalo kamu yang ada disamping dia, bukan saya" ucap Radi pada Edo Sebelum beranjak pergi dari Ruangan itu

Mau tidak mau Edo pun hanya mengangguk pasrah
"Em, i'iya Pak" balas Edo pasrah

Sebenarnya Edo sedang tidak mau berbohong kepada Zahra, ia juga tau kalo kesehatan Zahra juga sering drop, karena Edo dulunya adalah mantan pacar Zahra

••

Tak lama dari itu, Zahra mengerjapkan matanya

Ia terkejut melihat Edo di samping nya

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang