48. ۝ ۝ RADI DAN ZAHRA SS(2)

97 20 3
                                    

..

Malamnya

Radi duduk di beranda Teras depan rumahnya

Tak hanya duduk, ia juga mengecek notif ponselnya, berita tugas yang harus ia selesaikan dalam waktu dekat ini

Ia menghela nafas,
"Huh!"
"Banyak juga ya tugas ku"
"Efek nunda tugas juga sih, akhirnya bakal keteteran kayak gini"

"Semoga aja, aku ada waktu sama Zahra, atau minimal bisa ngobrol atau ngapain aja gitu, biar Zahra juga merasa nyaman disini, dari tadi dia kelihatan canggung waktu bicara sama ibuk" gumam Radi

Tak lama,
Zahra muncul dari dalam

"Pak Radi" ucap Zahra pada Radi

Radi menoleh ke arah Zahra
"Eh, Zahra"

"Sendirian aja" ucap Zahra pada Radi

"Nggak sendiri kok, kan ada kamu" balas Radi

Zahra sedikit terkekeh
"Yaelah"
"Bapak bisa aja"

"Em- saya duduk di samping bapak-- boleh nggak?" Tanya Zahra pada Radi

Radi pun mengalihkan pandangannya sekilas ke sisi bangku kosong yang ia duduki tersebut

Ia kembali menoleh ke arah Zahra, ia menggeleng cepat
"Nggak boleh, ini buat istri saya" balas Radi

Zahra pun mengangguk
"Oh"
"Istri bapak-- yang aneh itu ya?" Tanya Zahra pada Radi

Mendengar hal itu,
Radi pun berdiri dari duduknya dan sedikit mendekat ke arah Zahra

Zahra yang melihat hal itu pun mengerutkan keningnya
"B'Bapak-- mau apa?" Tanya Zahra pada Radi

Ia melakukan kabedon kepada Zahra

Wajahnya dengan wajah Zahra yang terlihat sangat dekat, membuat Zahra meneguk salivanya

Apa yang akan Radi lakukan di teras depan ini, Zahra melihat ke kanan dan ke kiri berharap tak ada yang melihat Radi dan dirinya

Ia kembali menatap Radi, Radi nampak sedari tadi menatapnya pun mengerutkan keningnya
"Kenapa?"
"Takut kalo ada orang yang lihat saya begini sama kamu?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk gugup
"Em, i'iya"

Melihat tatapan Radi,
Ia kembali meneguk salivanya
"L'lebih baik-- kalo bapak mau melakukan ini sama saya, l'lakukan di dalam kamar aja"
"Takutnya-- kalo ada tetangga bapak lewat" ucap Zahra pada Radi

Radi membelalakkan kedua matanya

Ia menatap Zahra dengan tatapan pesona nya
"Zahra-- serius? Saya boleh melakukannya seperti ini kapanpun yang saya mau, asalkan di dalam kamar?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk
"I'iya"

"Boleh juga sih"
"Tapi soal yang tadi---
Ucap Radi memberhentikan ucapannya

Zahra kembali mengerutkan keningnya
"Soal yang tadi?" Tanya Zahra pada Radi

Radi mengangguk
"Iya soal tadi"

"Em, maksud bapak, soal istri bapak yang aneh ya?" Tanya Zahra lagi pada Radi

Radi mengangguk
"Iya"

"Kan istri bapak memang aneh" balas Zahra sembari memanyunkan bibirnya

Cup!

Radi pun mengecup kening Zahra

Radi kembali menatap Zahra
Zahra juga menatap Radi

Zahra menyilangkan kedua tangannya
"Hm"
"Udah berani nyium ya sekarang" ucap Zahra pada Radi

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang