31. ۝

95 24 17
                                    


..

Setelah obrolan serius tadi, papah dari Zahra meminta Radi untuk sedikit lebih dalam tahu tentang Zahra yaitu mengobrol empat mata

Mereka berdua saling menatap

Agak canggung bagi Zahra setelah mengetahui bahwa Radi juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya

"Em, Pak?" Ucap Zahra yang nampak memulai obrolan

"Iya?"

"Saya-- baru pertama lihat bapak ganteng maksimal kayak gini" ucap Zahra pada Radi

Radi sedikit tersenyum
"Kamu-- Jangan ngomong kayak gitu, s'saya jadi gugup" balas Radi

"Malam ini Saya cantik nggak pak?" Tanya Zahra pada Radi

Radi yang selalu menggeleng saat Zahra bertanya 'saya cantik nggak pak?'

Kali ini ia mengangguk senyum
"Kamu cantik" Balas Radi

Zahra pun terperangah ke arah Radi setelah mendengar ucapan Radi bahwa Zahra cantik

"B'Bapak-- serius kan?" Tanya Zahra lagi memastikan

Radi mengangguk
"Saya bakal jawab seperti itu lagi meskipun kamu bertanya 1000 kali dengan pertanyaan yang sama" ucap Radi pada Zahra

Zahra mengulumkan senyumnya
"Bapak ada2 aja" balas Zahra

"Em, Pak Radi-- M'maafin kesalahan saya waktu itu, waktu saya bilang bapak jangan temuin saya lagi"
"Disitu saya berpikir saya malah merasa nggak nyaman, saya merasa nggak ada yang melindungi saya"
"Beda waktu bapak selalu disamping saya, saya merasa aman, merasa nyaman" jelas Zahra pada Radi

Radi pun mengangguk mengerti
"Iya, jangan menyalahkan diri sendiri, sebenarnya itu juga kesalahan saya, saya bicara seperti itu mungkin terlalu masuk kedalam hati kamu, sampai membuat kamu marah sama saya, saya paham kok, kamu pasti punya alasan lain untuk itu" balas Radi

"Pak Radi kan yang udah nolong saya waktu itu?" Ucap Zahra pada Radi tiba2

Radi mengerutkan keningnya
"K'kamu-- tau dari mana?" Tanya Radi terkejut

"Saya tau dari Edo, dan setelah ini bapak jangan marahin Edo karena udah jujur sama saya, gara2 Edo bilang kalo bapak udah nolong saya, saya malah jadi sadar kalo bapak juga masih peduli sama saya" jelas Zahra pada Radi

"Sebelum itu saya bilang Terimakasih sama bapak karena udah nolong saya" ucap Zahra pada Radi

Radi pun mengangguk
"Iya, sama2"
"Kebetulan saya juga ada disitu"

"Em-, Bapak panik ya waktu saya pingsan?" Tanya Zahra pada Radi

Radi kembali tersenyum

Hal itu membuat Zahra mengerutkan keningnya
"Kalo ditanya tuh jawab, bukannya senyum, bapak ih" balas Zahra

"Tapi gapapa kok pak, pak Radi kalo senyum tambah cakep, hehe" tambah Zahra lagi

"Zahra"
"Kata mamah kamu kesehatan kamu juga sering drop, saya nggak ada pilihan lain buat menyentuhmu saat itu" ucap Radi pada Zahra

Zahra pun mengangguk mengerti
Ia mengulumkan senyumnya
"Iya gapapa kok pak"
"Saya terima permintaan maaf bapak karena udah nyentuh saya" ucap Zahra pada Radi

"Zahra"

"Iya pak?"

"Saya-- boleh minta sesuatu sama kamu nggak?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk
"Boleh, mau minta apa?"

"I'ibu saya-- minta kamu datang kerumah saya" ucap Radi pada Zahra

Radi Dan Zahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang