Kelima :: Gengsi Selangit

1.1K 157 6
                                    

Bagi Jisung, teman teman sekelasnya ini sedikit sefrekuensi dengannya. Tak ayal separuh nama teman sekelasnya sudah ia hafal, apalagi Jisung sama sekali tidak canggung saat diajak gila bersama sewaktu jam kosong.

Mereka tertawa bersama setelah lelah mengadakan konser abal abal, tawa mereka terhenti saat seorang lelaki yang bukan anak kelasnya menyelonong masuk dan menyeret Hyunjin untuk keluar kelas

"Apaan sih, pakek tarik tarikan segala" omel Hyunjin yang mencoba melepas cekalan orang itu

"Nih, uang saku dari nyokap. Gue lupa ngasih ke lo" orang itu yang gak lain adalah Lino menyodorkan uang berwarna merah dua lembar

"Banyak banget anjir, satu aja lah" Hyunjin hanya mengambil satu lembar aja, karena saku dia sudah overload dengan uang jajan. Sombong amat mentang mentang kaya

Jeno dan Eric udah bisik bisik, kecurigaannya semakin menjadi jadi. Mungkin kakak kelasnya itu kesini buat apelin Hyunjin. Begitu isi pikir si kembar beda orang tua itu

Keduanya berdehem saat Hyunjin kembali ke mejanya

"Duh enak banget yang diapelin pacarnya" cicit Eric

"Iya dah iya yang sekolahnya punya dia, bebas pacaran setiap saat" tambah Jeno yang menyindir Hyunjin

"Siapa yang pacaran, Lino aja ngasih uang jajan ke gue--"

"Buat latihan jadi kepala keluarga yang ngasih uang bulanan ke lo?"

"Anjir, gausah ngadi ngadi ya lo Jen"

"Itu tadi Kak Minho ya?" tanya Jisung yang dari tadi diam

Jeno, Eric, dan Hyunjin kompak melihat Jisung

"Kok bisa tau?" tanya Eric balik

Jisung yang ditatap tiga pasang mata pun merasa canggung "kemarin minggu gak sengaja ketemu dia di stasiun KRL, hehe"

"Tau gak Sung, kakak tadi pacarnya Hyunjin. Dia aja yang selalu nutup nutupin" ucap Eric mengompori

"Mana ada pacar" sanggah Hyunjin

"Tapi bener kan lo suka Kak Lino?" tanya Jeno dengan menaik turunkan alisnya ditambah seringai yang membuat Hyunjin ingin memukul kepala cowok itu

"Mana ada! Gue gak suka dia"

Bohong, Hyunjin bohong. Tapi demi dirinya yang gak mau jadi pembicaraan satu sekolah ditambah nanti ia akan dikejar kejar fansnya, toh juga nanti Hyunjin akan jujur ke dua sahabatnya kalau sudah yakin dengan perasaannya.

"Yah penonton kecewa" Eric membalikkan badan, memilih untuk membuka handphone

Jika Eric percaya, tidak dengan Jeno. Cowok dengan tubuh atletis itu sedikit tidak yakin dengan jawaban Hyunjin.

"Lo gak bohong kan Jin?" tatapan Jeno yang seperti mengintimidasi membuat Hyunjin gelagapan

"Gak kok, ngapain sih lo gak percaya"

"Kali aja lo beneran suka sama dia, kalian berdua itu cocok. Saking cocoknya berantem mulu kalo ketemu."

"Apa sih lo, ngaco banget jadi orang"

"Awas aja ya kalo seumpama yang gue duga itu beneran, bakalan gue bogem lo"

"Jalan aja kayak putri solo, sok sokan mau bogem gue"

Apa dia cakap? Jeno seperti putri solo? Tolong berikan kaca kepada Hwang Hyunjin kita tercinta ini.

Mari kita berpindah ke Lino dan kawan kawan, biarkan Hyunjin dan Jeno melakukan perdebatan yang gak bermutu itu.

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang