Motor Lino berhenti di tempat parkir, meskipun mereka datang setengah jam sebelum bel, tapi kondisi parkiran sudah sedikit rame. Sudah banyak motor yang berjajar rapi, tumben sekali siswa siswi disini disiplin.
Menengok ke belakang berniat mengambil helm yang dipakai Hyunjin, justru cowok itu sekarang sedang tersenyum manis ke arahnya
"Ngapain senyum senyum kayak gitu?" tanya Lino bingung, gebetannya ini gak lagi kurang obat kan?
"Salah gue ngasih senyuman manis gue ke babu sendiri?" tanya balik Hyunjin, kekehan keluar dari mulutnya begitu aja
Entah apa yang ada dipikira Lino sekarang, justru cowok itu malah memukul helm yang masih dipakai Hyunjin. Alih alih ingin menjitak kepala Hyunjin, justru tangannya lah yang harus merasakan sakit
Hyunjin tertawa renyah, sedangkan Lino merutuki kebodohannya "Hahaha bego banget babu gue, gimana enak gak jitak helm?" Hyunjin melepaskan helmnya, berniat turun dari motor Lino
Tapi tanpa ia duga, justru sahabat oroknya itu malah menarik Hyunjin dan menggendong kembali naik ke motornya. Tanpa aba aba pun Lino langsung mencium bibir plum itu
"Cantik" puji Lino setelah selesai mengakhiri sesi ciuman mereka
Hyunjin meraup oksigen dengan terburu buru, sialan dia tidak menduga ternyata berciuman dengan Lino sedikit candu, jantungnya juga sedikit sakit saat dipuji cantik
APA APAAN INI! PADAHAL HYUNJIN SANGAT ANTI DIBILANG CANTIK!
Setelah aksi ciuman di parkiran yang menciptakan kerumunan, mereka berjalan melewati koridor dengan bersiul, sesekali menyapa siswa siswi yang berpapasan dengannya. Tak lupa juga tangan Lino yang merangkul tubuh tinggi menjulang itu.
Yang membuat gosip semakin akurat jika Lino dan Hyunjin menjalin hubungan secara diam diam, padahal aslinya mah mereka seperti friend with benefit
Mereka berpapasan dengan Papa Minhyun, kesempatan yang bagus untuk meminta uang lebih dengan dalih uang sakunya ketinggalan
Papa Minhyun ini pegang yayasan smp, dan itu letaknya sekitar kurang lebih tiga setengah kilometer dari sini.
"Eh ketemu papa disini, minta uang saku dong pa" ucap Hyunjin yang menghadang sang papa seperti preman palak di pasar
"Bukannya tadi Tante Irene udah ngasih?" bukan papa yang tanya, justru yang bertanya dengan polosnya adalah Lino
Papa Minhyun menatap anaknya, modus sekali sang anak "Tuh kata Lino aja udah dikasih mama, kok minta lagi?"
Hyunjin menginjak kaki Lino tanpa ada rasa perikesahabatan, salah sendiri hampir menggagalkan aksi memalak papanya "Itu pa, uangnya ketinggalan di meja kamar, hehehe" Hyunjin garuk lengannya, mencoba tidak membuat gelagat aneh biar papanya percaya
Papa Minhyun mengeluarkan dompetnya, memberi selembar uang berwarna merah dan selembar uang berwarna biru "Segini cukup?"
Hyunjin menerima uang itu dengan senyum lebar "Cukup pa, cukup"
Dilihatnya Papa Minhyun mengeluarkan uangnya lagi, kali ini berwarna merah tiga lembar, Hyunjin udah besar kepala duluan ngira uang itu buat dirinya
"Buat kamu, dari papa" ucap Papa Minhyun memberikan uang itu ke Lino
Lino menerima uang itu sedikit membungkukkan badan "Makasih, pa"
Gausah heran, dari awal emang udah dikasih tau kalau ortunya Hyunjin nyuruh Lino manggil mereka mama dan papa, Lino udah cocok kan jadi menantu mereka?
"Ya sudah, kalian masuk kelas sana keburu bel"
Hyunho mengangguk, lalu berpamitan. Sepanjang perjalanan Hyunjin masih menyapa orang orang tak lupa juga ia memberi senyum manis ke para penggemarnya membuat para cewek cewek mleyot di pagi hari, faktor uang saku nambah guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Ganda - hyunho
Fanfic[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Lino dan Hyunjin sama sama saling suka namun mereka urungkan untuk confess satu sama lain. Tak disangka, orang tua mereka malah meminta agar mereka untuk menikah, kata k...