Ketiga puluh delapan :: Bayi Mungil

1.1K 115 8
                                    

Kediaman keluarga Hwang di hari sabtu sore nampak heboh, teriakan sang mama yang memanggil suaminya terus menggema dalam ruangan. Kegaduhan tak bisa dihindari, semuanya panik. Pasalnya, Mama Irene mengalami kontraksi dan mungkin bayi dalam kandungannya tak sabar ingin keluar.

Yang menjadi sasaran adalah Lino, ia harus merelakan anggota badannya dijambak, digigit, dan dicakar oleh mertuanya

"Pa, cepetan! Mama udah kesakitan banget tuh!" Hyunjin terus menerus mendesak papanya agar ngebut

"Udah sayang, kasihan papamu kalau disuruh ngebut, mama udah mendingan kok" ucap Mama Irene sambil mengatur pernapasannya

"Mama tenang ya, tarik nafas pelan pelan, kita gak boleh panik, nanti mama jadi ikutan panik" saran Lino yang udah gak karuan rasain sakit di badannya, tapi demi adik ipar dan mertuanya, dia rela dianiaya.

Nanti kalau gue ada di posisi mama, Lino bakalan se panik ini gak ya?

Tanpa sadar Hyunjin mengelus perutnya sendiri, Lino yang gak sengaja lihat cuma bisa tersenyum manis.

Tenang Jin, adik gue bakalan rajin masuk sarangnya. Gue jamin, sebentar lagi lo bakalan ngisi

Yeji yang berada di samping papanya yang nyetir sesekali melirik mamanya "Tahan ma, bentar lagi kita sampai di rumah sakit"

Mobil mereka udah memasuki area rumah sakit, langsung dah tuh mereka kembali panik.

Hyunjin udah misuh misuh sendiri, soalnya mamanya udah kesakitan gini tapi dokter gak gerak cepat.

Ternyata, Mama Irene belum bisa melahirkan sekarang. Kata dokter sih masih pembukaan tiga.

"Sayang, udah. Kamu gak denger penjelasan dokternya tadi? Nunggu pembukaan kesepuluh dulu biar mama bisa melahirkan" tak henti hentinya Lino nenangin Hyunjin yang terus menerus meracau

"Yang dikatakan suamimu benar sayang, gimana bisa mama melahirkan dalam kondisi masih pembukaan tiga? Lebih baik kalian pulang dulu."

Hyunjin gak paham maksud papa dan suaminya, apanya yang pembukaan tiga dan sepuluh? Hyunjin kira mamanya bisa langsung melahirkan adiknya sekarang.

"Yeji, sebaiknya kamu ikut pulang bersama Hyunjin dan Lino. Biar papa yang jagain mamamu disini" pinta Papa Minhyun

Yeji mengangguk paham "Besok, kami datang kesini lagi ya, pa, ma. Kalau sewaktu waktu dedeknya mau lahir, telpon ke Hyunjin atau Yeji"

Lino membisikkan sesuatu dengan Yeji, entah apa yang ia omongkan, sepertinya Yeji setuju mengingat cewek itu menganggukkan kepalanya.

•••

Hyunjin kembali ke kediaman Hwang dengan senyum cerahnya, sebelum pulang mereka sempatkan untuk berkonsultasi ke dokter. Dan kalian tahu apa yang terjadi?

Dokter mengatakan kalau Hyunjin male pregnant, yang artinya ada peluang untuk Hyunjin bisa hamil.

Tadi pas periksa, Yeji juga ikut dampingi. Dan cewek itulah yang paling seneng.

"Kapan lo nikah Ji? Masa lo kalah sama gue" Hyunjin terkekeh geli, meledek kembarannya adalah kegiatan yang menyenangkan

"Gausah ngeledek, mentang mentang udah nikah" Yeji merotasikan matanya, dia lagi males beradu argumen sama Hyunjin "btw kak, Hyunjin kan bisa hamil nih, rencana kalian mau punya anak berapa?" Yeji beralih menatap kakak iparnya

"kalau gue sendiri, pengen punya anak lima" ucapnya dengan enteng

Hyunjin nendang betis suaminya "anak kedua sampai ke lima, lo yang hamil" ia gak sanggup membayangkan dirinya ada disiklus hamil dan melahirkan berulang kali

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang