Keempat puluh enam :: Ngidam Kok Aneh (2)

684 95 18
                                    

Yeji dibuat kelelahan karena kakak iparnya yang mengidam tak kira kira. Mengidam agar dirinya harus menyanyi beberapa lagu tapi dengan lirik vokal diganti menjadi u. Sangat menyusahkan sekali, ck.

Sedangkan si pelaku asik manja manjaan dengan sang suami, Yeji bahkan tak paham kenapa semua ini menjadi berkebalikan. Perempuan itu jadi ingin seperti mereka, kelak yang mengidam biar suaminya saja.

"Kak, udah ya nyuruh Yeji nyanyi. Kasian tuh kecapekan" Hyunjin mengusap punggung suaminya

Lagi dan lagi Lino menggeleng, ia justru semakin menduselkan wajahnya ke perut Hyunjin. Untung saja bapak kocheng yang satu ini ingat jika di dalam perut suami gemoinya ada Lino junior.

"Jangan diteken gitu perut adek, kasian bayinya ih"

Perlahan Lino memejamkan matanya, entah rasa kantuk yang semakin tak tertahan atau ia nyaman mendusel di perut Hyunjin. Benar benar seperti mengurus bayi, bedanya kalau ini bayi sangat besar.

•••

Pagi hari yang cerah diawali dengan rengekan Lino yang menyadari jika sang suami gemoinya gak ada di kasur

"Adek!!" ia hampir saja menangis, berpikir jika Hyunjin meninggalkannya.

Sebelum Hyunjin mengandung si buah hati, Lino mana pernah super manja kayak gini. Mama Irene bilang kalau yang ngidam justru sang suami, itu pertanda jika sang suami sangat mencintai pasangannya.

Perasaan cintanya semakin bertambah saat Hyunjin dinyatakan mengandung benihnya.

Teriakan tak kalah berisiknya datang dari kamar mandi dekat kamar, tolong ingatkan jika mereka berdua masih di rumah lama Hyunjin, bukan di rumah mereka.

Lino menyusul Hyunjin ke kamar mandinya, kebiasaan Hyunjin hanya sekedar menutup pintu bukan menguncinya. Macan yang baru bangun itu dengan mudahnya masuk, di dalam menampilkan pemandangan Hyunjin yang lagi sikat gigi dengan busa sabun menempel pada tubuhnya.

"Lama banget mandinya" keluh Lino sambil merengut "kenapa gak bilang dulu sih kalau mandi"

"Yang ada kita selesai mandinya nanti malem kak"

"Adek mau kita main sampai malem?"

Sialan, bukan itu maksud Hyunjin.

"Ya enggak" Hyunjin udah khawatir kalau Lino beneran melakukan 'itu' sampai malem "itukan perumpamaan aja, lagian main bentar kakak mana puas"

"Kak, jangan aneh aneh" peringati Hyunjin, siaga satu dia. horor banget tatapan Lino sekarang

Lino ketawa nyaring, lucu banget suaminya kalau lagi takut "Enggak sekarang, tapi nanti"

"Awas deh, adek mau lanjut mandi"

"Mandi berdua mau?"

Jangan berpikir Hyunjin dan Lino beneran mandi bareng ya, Hyunjin berhasil ngusir Lino dengan melempar botol sampo. Sekali sekali melakukan kekerasan ke suaminya tak apa.

Setelah mandi, mereka harus pulang ke rumah mereka karena seragam Lino untuk hari ini ketinggalan.

Sepertinya mengurus bayi kembar lebih gampang daripada mengurus Lino. Manja banget, rasanya Hyunjin pengen melelang suaminya ke darkweb. BERCANDA YA GUYS, Lino di deketin orang lain aja Hyunjin udah mode maung.

Sarapan di kantin saat pagi adalah momen terbaik sepanjang masa, selain suasanya masih sepi, stok makanannya juga masih banyak

"Kak, serius itu cabenya banyak?" Hyunjin menatap nanar ke mangkok mie ayam, namanya jadi sambal isi mie ayam saking banyaknya naruh cabe

"Dedeknya yang mau"

Hyunjin mendengus pelan, ngidamnya Lino masih aja datang. Nanti kalau suaminya diare Hyunjin gak bakalan tanggung jawab.

"Apa orang ngidam kayak gini?" Hyunjin berbicara sangat pelan. "tapi setidaknya dia ngidam gak beli rumah atau nikah lagi"

"Siapa yang mau nikah lagi?" Lino memberhentikan makannya, mulutnya penuh sama mie

"Udah kakak jangan salah paham, barusan adek mikir kalau untung aja kakak ngidamnya gak jauh jauh dari makanan. Coba bayangin kalau kakak ngidam pengen nikah lagi, gimana nasib adek sekarang?"

"Heh udah, kakak gak bakalan kayak gitu. Maaf ya kalau kakak sering repotin kamu"

Kalau ini di film film, mungkin ada backsound ku menangiz.

"Kakak lucu, adek makin cinta!"

•••

Hyunjin dan Lino memilih untuk berduaan di perpustakaan, tempat paling pojok diantara rak buku. Ditempat itu gak bakalan kesorot cctv.

Mereka berdua pangku pangkuan, tentu Hyunjin di atas, Hyunjin mengalungkan tangannya ke leher sang suami. Dengan iseng, Hyunjin menyosor, mencium dengan lembut dan pelan.

Mungkin sudah takdirnya jika dominan sedang berciuman dengan submissive, tangannya selalu gak bisa diam. Begitupun dengan Lino, tangan nakalnya sudah membuka kemeja seragam Hyunjin, tubuh tanpa dalaman kaos polos itu terpampang. Perut halus berisikan janin ia usap perlahan.

Sang dominan benar benar membungkam mulut Hyunjin, sedikit erangan menandakan jika ciuman tersebut sudah berubah menjadi kegiatan panas.

Ada yang berdiri tegak namun bukan tiang, apa hayo?

"Dek, lanjut ke gudang yuk?"

"Kasihan dedek bayinya loh kak, masih lemah kandungan adek"

Hyunjin tentu lelah, belum genap dua bulan kandungannya tapi udah dijenguk sama bapaknya.

Lino termenung sebentar, kenapa ia lupa kalau bayinya masih lemah "Yaudah gak apa apa, maaf ya"

"Adek bantu pakek mulut aja ya kak"

Sang dominan bersorak girang, lalu menarik Hyunjin agar keluar dari perpustakaan. Melakukannya lagi di sekolah sepertinya sudah menjadi candu tersendiri untuk Lino

Sudah ya, aktivitas mereka berikutnya silahkan berkhayal sendiri

•••

tbc

700 kata dulu ya, writer block semakin menyerang.

9 November 2021

revisi : 14 Juli 2022

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang