Kedua puluh enam :: Gagal Jalan Jalan

1K 114 40
                                    

Dua anak adam yang dimabuk asmara sedang menikmati suasana matahari terbit di salah satu villa yang berada di Puncak, Bogor. Bisa dibilang ini adalah liburan kecil kecilan mereka setelah sama sama confess, di pagi buta yang seperti ini Hyunjin malah ngidam pengen lihat matahari terbit padahal suhu di Puncak sedang dingin dinginnya.

Bermodal jaket tebal, mereka duduk di balkon, walaupun secarik cahaya yang terlihat tapi cukup mampu membuat ngidam Hyunjin keturutan.

Gak tau kenapa Hyunjin tuh suka sama pemandangan di sekitar villa, suasana kayak gini di pagi hari gak bisa ia temui di Jakarta.

Sebagai anak kota, Hyunjin tuh rindu suasana yang sedikit pedesaan kayak gini, ya walau bukan yang kayak pelosok banget gitu.

Dia udah bosen sama pemandangan Jakarta yang lebih dominan oleh kendaraan beroda dua atau empat, bener bener gak asik kalau menurutnya.

Hyunjin merentangkan tangannya, sedangkan Lino memeluk dari belakang, persis kayak adegan di film Titanic.

Lino mengendus leher yang masih ada bekas cupangannya, sedikit mengelus kulit putih dengan sensual membuat Hyunjin merasakan sensasi geli.

Gak pernah ku bayangkan bisa romantis dengan sahabat - Hwang Hyunjin.

"Pindah ke dalem yuk Jin, disini masih kayak es. Kan lo alergi dingin, gue takut kalau nanti lo pilek"

"Ih justru disini pemandangannya bagus, yaudahlah gak jadi liat!" ucap Hyunjin dengan dikit ngegas, suasana hatinya jadi badmood lalu meninggalkan calon jodohnya sendirian.

Lino cuma ngelus dadanya sabar, udah biasa dia mah. Dari dulu emang tabiat Hyunjin selalu ngegas ke dia.

"Awww sakitt" ringis Hyunjin memegangi perutnya "baru kemarin buat masa udah jadi aja sih cil" tanya Hyunjin menekan perutnya seperti ngobrol dengan bayi :)

Lino mendengar teriakan Hyunjin langsung menyusul cowok manis itu ke dalam, takut kenapa kenapa "Gak ada yang luka kan?" Lino memeriksa semua bagian tubuh Hyunjin yang membuat ia sedikit risih

"Ih gue gak kenapa kenapa, cuma ngerasa gak enak di perut aja"

"Woah udah jadi anak gue" Lino menggiring Hyunjin ke sofa biar enakan dikit "eh tapi perasaan baru kemarin gue masuk, masa udah jadi aja? kayaknya sperma gue tokcer, sekali nyoblos udah bengkak"

Hyunjin memukul kepala sahabatnya, frontal banget babu kucing satu ini "Kalo ngomong disaring dulu anjir, ya kali langsung jadi bayi kalau lo aja keluar di luar"

"Jadi lo mau gue keluar di dalem biar dedeknya jadi?" tanya Lino menaik turunkan alisnya

"ENGGAK! BUKAN ITU MAKSUD GUE!"

"Please Jin" Lino memohon dengan muka gemoinya, berharap Hyunjin luluh

"Lubang gue masih sakit No"

"Pweasee"

Rasanya Hyunjin ingin melelang Lino ke situs penjualan baby sugar.

"Gak"

"Pwease"

Sudah cukup! Hyunjin gak kuat dengan kegemoian ini

"Oke gue mau lakuin itu sekali lagi, asal lo yang jadi pihak bawahnya

Lino melotot, dia menggeleng tanda gak setuju "Gak, sampai kapanpun gue pihak atas, dan lo yang jadi pihak bawahnya sayang"

"Yaudah kalau gitu gak usah lanjut"

Shit, Lino udah kepalang nafsu, tapi dia malah dikerjain sama si manis

"Oke gue mau jadi pihak bawah kali ini, ini jadi yang pertama dan terakhir"

Hyunjin udah bersorak kegirangan, dalam hati Lino udah merencanakan sesuatu. Lihat aja nanti, pasti Lino yang akan mengambil alih. Senyum miring yang sangat tipis terpancar dari sudut bibirnya

•••

Lino menang kali ini, baru pemanasan saja cowok itu sudah bisa memimpin. Alih alih untuk menyodok Lino, sekarang Hyunjin malah mendesah keenakan dibawah kukungan sang dominan.

Hyunjin menutup mulutnya, dia terus mendesah saat penis Lino keluar masuk dilubangnya. Tanpa sengaja Hyunjin mengetatkan lubang surga dunianya membuat Lino mengerang karena penisnya semakin diremas.

Sial, setiap melakukan hubungan intim dengan Lino ia merasa ketagihan. Ia rasa melakukan sekali tidak cukup, Hyunjin ingin terus digempur sampai dia benar benar seperti orang lumpuh.

Kecanduan olahraga diranjang dengan Lino gak salah kan? Cowok itu mampu membuat Hyunjin terbang ke langit, seperti mengetahui apa yang Hyunjin inginkan.

Gerakan Lino yang cepat dan kasar membuat Hyunjin hanya bisa mendesah, bahkan seribu kalimat tidak akan cukup untuk mendeskripsikan betapa nikmatnya ini.

Hyunjin jadi berubah pikiran, dia gak apa apa deh gak jalan jalan keluar, asal dia bisa disodok terus sepanjang hari.

Benar benar secandu itu. Kali ini Lino menggerakkannya perlahan, sengaja mempermainkan Hyunjin.

Teriakan dan erangan untuk lebih cepat keluar dari mulut Hyunjin, dia kesal saat Lino malah semakin memperlambat gerakannya.

Ingin rasanya memukul calon ayah dari anak anaknya itu. Lino terkekeh, dia kembali mengecup bibir plum Hyunjin dan menggerakannya dengan tempo cepat Hyunjin tersenyum disela desahannya, ini yang ia mau.

Kurang lebih seperempat hari mereka habiskan untuk mandi keringat, inti dari liburan dadakan ini adalah; membuatkan orang tuanya cucu.

Jauh jauh ke Bogor malah bikin anak, kan bisa di Jakarta. Atau mungkin mereka pengen anaknya made in Bogor?

Udah banyak tempat divilla ini yang menjadi tempat mereka bermain, tapi mereka belum mencoba bersetubuh di halaman depan. Kayaknya seru enak enakan mendesah terus dikerumuni orang, kalau perlu mereka meminta saweran. Oke ini rencana gila

Kejantanan Lino masih setia berada di sarangnya, walaupun sudah selesai beberapa menit yang lalu, cowok itu enggan mengeluarkan penisnya dari lubang Hyunjin

Yang serba salah disini Hyunjin, mau gerak nanti ada yang bangun, kalau gak gerak dia bukan patung.

Bibirnya ia kerucutkan, dahinya sudah dipenuhi dengan keringat "No, keluarinn" pinta Hyunjin dengan memohon, demi apapun rasanya mengganjal

"Gini aja enak" Lino menggerakan kembali dengan pelan, biar desahan Hyunjin gak kedengeran dari luar, dia membungkam dengan ciuman

kalau gue terus ditunggangin kayak gini, bisa bisa lubang gue melebar kayak donat.

Karena gemas, Lino menciumi ceruk leher Hyunjin bertubi tubi, membasahi kulit lembut seperti pantat bayi.

"Ino sayang Hyunjin, sama Ino terus ya?"

•••

tbc

cerita ini sudah gak perjaka lagi karena ada adegan makan pedesnya🙈

867 kata dulu ya, gak sanggup aku bikin adegan tusuk menusuk tanpa ada uh ah nya😭😭😭😭😭😭😭

8 Oktober 2021

revisi : 4 Februari 2022

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang