Kelima puluh tiga :: Selamat Jalan Jisung

732 74 5
                                    

Hari ini adalah tahun ajaran baru, dan Hyunjin secara resmi naik ke kelas dua belas.

Mpls sudah sebulan yang lalu, yang artinya sudah tiga minggu ini kegiatan belajar mengajar berjalan kembali seperti semula.

Hyunjin berniat untuk menunggu angkutan umum berhenti di depan sekolahnya, karena Lino gak bisa jemput kali ini, dia ada ospek hari pertama.

"Belum dijemput, Jin?" Jisung melihat sahabatnya berdiri mematung menunggu jemputan "mau gue anter gak? Kak Lino pasti lagi ospek, daripada lo sendirian di sini, bahaya"

"Gak repotin lo Sung?" tanya Hyunjin, ya gak enak dong bro kalau dia minta anter ke orang yang sibuk.

"Enggak kok, gue free nih"

Daripada ia harus menunggu ber jam jam, mending minta anter Jisung, biar menghemat waktu.

"Yaudah deh, gue mau"

"Sung, kok lewat sini? Rumah gue di jalan melati, harusnya gak lewat sini" ucap Hyunjin yang bingung kenapa jalannya harus berbalik

"Kita lewat jalan tembus ya, di ujung jalan tadi ada razia" ucap Jisung itu menyela, Hyunjin awalnya percaya karena rumah Jisung seingatnya searah dengan rumahnya.

Hyunjin semakin merasa aneh, ini sudah jauh dari rumah Mama Jisoo bahkan apartemennya "Sung, kita mau dimana sih?" tanya Hyunjin yang mulai curiga dirinya dibawa ke rumah dengan dua lantai, ini bukan rumah Mama Jisoo

"Cepat turun!" paksa dua orang yang berbadan kekar dan memakai pakaian serba hitam yang memaksa Hyunjin agar turun dari motor Jisung

"LEPASIINNNN!! INI BUKAN RUMAH GUE!"

"Ayo cepat masuk!!"

"GAK MAUUU!!! SUNG TOLONG GUEE!!"

Sementara itu dirumah Mama Jisoo, orang tua Hyunjin sedang bertamu disana, keempat orang tua itu sangat asik ngobrol ngobrol santai membahas tentang keinginan mereka untuk memiliki cucu lebih dari satu.

Kak Saerom yang kebetulan sedang membuatkan minuman untuk para orang tua disana menyerngitkan dahinya saat ponselnya mengeluarkan bunyian aneh. Fyi, Kak Saerom mengaktifkan lagi pelacak yang dulu selalu ia gunakan untuk memantau Jisung. Tapi berhubung beberapa bulan terakhir ini Jisung sudah 'waras' ia memutuskan untuk tidak mengintai iblis itu. Entah kenapa dari seminggu yang lalu ia punya firasat yang tidak enak dan kembali mengintai Jisung dengan perasaan yang bimbang.

Kak Saerom mendengarkan seksama obrolan dari sebrang sana, tapi sebelumnya dengan cerdik Kak Saerom merekamnya terlebih dahulu seperti yang ia lakukan dulu.

"Kita apakan Hyunjin disini? Lo gak ada niatan buat bunuh si jalang ini kan?"

Terdengar suara tertawa dari sebrang yang Kak Saerom yakini sebagai suara Jisung

"Ya enggak dong, gue akan menuntaskan kegiatan gue beberapa bulan yang lalu"

"Kegiatan apa?"

"Membunuh bayi yang dikandung Hyunjin"

Setelah itu tidak terdengar suara dari dua iblis dan hanya ada suara Hyunjin yang teriak teriak memanggil nama Lino

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang