Kediaman keluarga Lee pagi ini sangat sangat heboh, si sulung yang sudah sangat emosional karena skripsi harus digoda oleh dua adik kembarnya.
Ngomong ngomong, rahasia yang selama ini orang tuanya tutupi rapat rapat sudah terbongkar saat Lixxie berumur delapan belas. Baik dari Papa Kai atau Mama Jisoo, tak mengusir Lixxie, justru meminta agar lelaki itu tak pergi.
"Jangan marah marah gitu dong kak, padahal gue niatnya bercanda" ucap salah satu dari adik kembarnya yang berjenis kelamin laki laki
"Bercanda bercanda, gak lucu anjing" Lixxie nampak frustasi betul
"Interupsi bahasa please" tegur seorang gadis yang wajahnya sama persis seperti adik lelakinya.
Memang, si sulung dengan adik laki laki itu tak pernah akur.
"Ji, lo mau berangkat sendiri atau gue anter?" tanya kembarannya
"Nebeng temen aja, lagian gue ada kelas siang. lo bukannya bareng Kak Lixxie?" Seungji, perempuan yang menjadi kembaran Jeongin itu mengangkat kepalanya.
"Tuh bocah tua gampang, biar ngesot aja dari rumah ke kampus"
"Heh gue abang lo"
Sudah bisa ditebak, siapa yang memulai pertengkaran kecil itu.
•••
Lee Lixxie, mahasiswa jurusan ilmu hukum semester akhir terlihat menghembuskan nafasnya gusar. Lagi dan lagi lembaran skripsinya harus penuh dengan coretan dari dosen pembimbing, kalau dibiarin terus menerus dia akan semakin lama untuk wisuda.
Lixxie meminta agar diturunkan di depan fakultasnya, berpisah dengan sang adik yang berbeda fakultas dengannya.
Jeongin memilih untuk melanjutkan ke fakultasnya, memarkirkan motornya lalu bergegas menuju taman terbuka untuk mencari udara segar sebelum kelas dimulai
Karena fokusnya pada ponsel, ia sampai tidak sengaja menabrak seseorang. "Kalau jalan hati hati--" ucapan Jeongin terbungkam tatkala melihat wajah dari orang yang ia tabrak
"Daddy?" lanjutnya dengan suara sedikit bergetar
Orang yang ia tabrak tampak bingung "Daddy? siapa?"
Tersadar akan ucapannya, Jeongin menggeleng "Ah maaf maaf, gue gak fokus. Muka lo mengingatkan tentang Daddy gue yang udah meninggal karena kecelakaan dua puluh tahun yang lalu"
"Oh maaf gak bermaksud. Kenalin gue Lee Reno, jurusan akuntansi semester tiga" orang yang mengaku bernama Reno mengulurkan tangannya
"Bahkan marganya sama seperti papa"
"Lee Jeongin, semester 5 jurusan manajemen" ucap Jeongin menjabat tangan Reno
"Oh kating ternyata, gue kira maba" ucap Reno dengan tertawa canggung
"Apa muka gue kayak maba?"
"Sedikit"
Jeongin teringat, ia sebentar lagi ada kelas. Ia dengan sopan berpamitan dengan Reno.
Setelah kelas, ia menemukan Reno yang sudah duduk manis di taman yang sama seperti tadi pagi. Reno di temani oleh seseorang yang asing menurutnya.
"Gak ada kelas?" tanya Jeongin basa basi, duduk di samping Reno
"Udah, barusan selesai. kalau lo kak?"
"Sama, gue baru selesai"
Reno teringat, lalu memperkenalkan orang disebelahnya "kenalin kak, dia Haris. Marganya Hwang, dia pacar gue. Anak akuntansi juga"
Apa daddy dan papa bereinkarnasi?
Yang namanya Haris tersenyum malu malu, "Hwang Haris"
"Lee Jeongin"
Karena Jeongin yang friendly, mereka langsung akrab. Berbincang bincang mulai dari dosen mereka masing masing yang super galak sampai membahas pedagang ketoprak.
Sampai Jeongin lupa tujuan untuk berziarah ke makam orang tuanya
•••
Jeongin menatap sendu kedua nisan orang tuanya yang bersebelahan, sedikit mencabut rerumputan yang tumbuh liar di sekitar gundukan tanah. Berjongkok diantara dua makam lalu menaburi dua gundukan tanah itu dengan bunga
"Dad, Pa, kalian pasti udah bahagia ya disana? Udah jarang banget daddy sama papa masuk ke mimpi Jeongin"
"Dad, Pa, tadi Jeongin ketemu sama orang yang mukanya mirip kalian"
Jeongin terdiam, air matanya sudah tidak bisa ia bendung. lama terdiam dia merasakan ada hembusan angin disekitarnya, Jeongin tersadar pasti Daddy dan Papanya berada disini
Kenapa Jeongin bisa tahu wajah orang tuanya? Mama Jisoo lah jawabannya, beliau memajang foto Hyunjin dan Lino dan memperkenalkan kepada anak anak. Juga memberikan satu album yang isinya foto foto dari Hyunho.
"Jeongin kangen sama kalian"
"Kak Jeongin?" tiba tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang, rupanya orang yang ia ajak berkenalan tadi
"Reno, ngapain lo ada disini?" tanya Jeongin yang hampir terkejut, lalu diliriknya orang yang disebelah Reno "Ikutan juga Ris?"
"Mau ziarah ke kakek kak" jawab Reno
"Nih anak minta ditemenin kak, pengecut banget" Haris mengejek sang pacar.
Kenapa muka kalian harus sama dengan orang tua gue?
Jeongin lalu tersenyum tipis "yaudah kalau gitu gue pulang dulu ya"
"Hati hati di jalan kak"
Jeongin mengangguk, lalu bergegas meninggalkan area pemakaman. Tanpa Jeongin tau, Reno dan Haris juga mengunjungi makam Hyunjin dan Lino.
______________________________
udah, beneran selesai.
makasih atas 27,6k nya. makasih juga buat kalian yang meluangkan waktu buat baca cerita ini
sequel? hm hm
dulu sih sebelum ku revisi emang niatan bikin sequel, tapi kayaknya..kapan kapan deh wkwkwk
cerita ini ku buat 31 Agustus 2021 dan selesai 15 Agustus 2022.
awal bikin cerita ini tuh tahun lalu aku kehabisan cerita hyunho 😭 dan dulu aku menganut Ino pihak atas, dan rata rata yang ada tuh Ino pihak bawah ☺️
aku keinget kata kata penulis entah siapa itu, aku lupa. kalau pengen cerita yang dimau, jalan keluarnya ya harus bikin cerita sendiri. penulis membuat cerita sesuai kemauan dirinya sendiri, benar?
akhirnya setelah hampir sekitar empat bulanan aku bimbang, akhir agustus tahun lalu beraniin bikin cerita ini.
karena gabut, tiap bulannya aku hitungin pembaca yang udah baca cerita ini.
Aku masih inget dengan jelas, saat bonchaper kedua ku upload, pembaca cerita ini 11,1k.
angka yang lumayan banyak buat aku yang masih pemula.
Fyi, aku dulu juga udah pernah nulis cerita, tapi genrenya bukan fan fiction. Makanya aku agak ragu buat cerita ini, ragu bakalan dibaca banyak orang atau enggak
udah segini aja bacotan gak bermutuku
sekali lagi makasih ya ♡‿♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Ganda - hyunho
Fanfiction[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Lino dan Hyunjin sama sama saling suka namun mereka urungkan untuk confess satu sama lain. Tak disangka, orang tua mereka malah meminta agar mereka untuk menikah, kata k...