Hyunjin hari ini bersenandung merdu, berangkat super duper pagi membuatnya bisa bermanja manjaan dengan sang suami. Sejak turun dari motor Lino, tak pernah sedikitpun ia lepaskan tautan tangan mereka. Sesekali ia memeluk lengan sang suami, bergelayut manja seperti dunia milik berdua.
"Kak, kalau bayi kita lahir mau adek namain Lee Jeongin " walaupun usia kandungannya masih sembilan minggu, hyunjin sudah mempunyai nama yang akan ia berikan pada sang jabang bayi
"Jeongin? Anak kita cowok?" seingat Lino, usia suami gemoinya ini masih sangat muda untuk di usg, mana bisa dilihat jenis kelamin anaknya
"Adek punya firasat kalau dedek bayinya laki laki" tangan halusnya mengelus perutnya sendiri, masih belum kelihatan buncit
"Sesukanya Tuhan mau ngasih cowok atau cewek"
"Tapi adek juga punya list nama buat bayi cewek. Aiko, atau Seungji"
Lino menjawil hidung bangir Hyunjin "Kamu gak sabar pengen dedeknya lahir?"
"Iya, nanti biar Lixxie ada temen main"
Mereka berhenti di kelas Hyunjin, mumpung belum banyak yang datang, Lino gunakan kesempatan itu untuk mencium Hyunjin.
Ciuman yang lembut dan pelan sangatlah memabukkan, hanya singkat saja. Lino sadar tempat
"Belajar yang rajin, biar Jeongin bangga punya papa yang pinter" sebelum pergi ke kelasnya, ia sempatkan untuk mengusak surai hitam Hyunjin
"Oke siap bos"
•••
Baru aja guru mata pelajaran prakarya datang, Jisung mengajak Hyunjin untuk menemaninya ke toilet.
Untung gurunya baik, mengizinkan untuk keluar kelas berdua
Jisung memilih untuk ke toilet lantai dua gedung sebelah, karena cuma itu yang terdekat.
"Tunggu di sini dulu Jin" Jisung seperti orang penakut
"Iya iya, gak bakalan gue tinggal"
Hyunjin membiarkan Jisung dengan urusan panggilan alamnya, ia bersenandung kecil biar gak keliatan kalau cuma dia aja yang di sini
"Yuk balik" sepatu Jisung nampak basah
"Lo kencing apa renang dah, bisa basah kayak gitu"
"Tadi gayungnya jatoh kena sepatu gue"
"Ada ada aja lo, tapi bentar Sung. Gue jadi kebelet juga"
"Yaudah, jangan lama lama"
Kesempatan yang bagus untuk Jisung beraksi, ia keluarkan sedikit minyak di depan pintu kamar mandi. Jika Hyunjin melewati itu, besar kemungkinan akan terpeleset.
Tak menunggu lama, Hyunjin kembali dengan urusannya.
Dan benar, yang Jisung harapkan terjadi. Hyunjin terpeleset, dan posisi jatuhnya adalah perutnya menghantam lantai.
Jisung lupa, jika Hyunjin sedang hamil. Kalang kabut, ia dengan cepat menghubungi Lino yang ia ketahui sedang jam olahraga kebetulan gurunya belum datang (Jisung tahu karena tadi berpapasan dengan teman sekelas Lino, dengan dibuktikan beberapa kakak kelas yang masih seliweran)
Hyunjin mengaduh kesakitan, dari celananya keluar seperti darah. Dan perutnya benar benar sakit.
Lino datang beserta Chrisbin, membantu Hyunjin dan Lino tanpa pikir panjang langsung meminjam mobil Changbin.
Dipikirannya sekarang adalah keselamatan Hyunjin.
"Kita kerumah sakit sekarang" empat orang panik, jelas. masa bodo dengan jam pelajaran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Ganda - hyunho
Fanfiction[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Lino dan Hyunjin sama sama saling suka namun mereka urungkan untuk confess satu sama lain. Tak disangka, orang tua mereka malah meminta agar mereka untuk menikah, kata k...