"Hyunjin, pulang" pinta Lino, bukan tanpa alasan dirinya harus masuk ke kelas Hyunjin. Pasalnya anak itu masih sibuk mencatat dengan ditemani lelaki yang gak tau siapa namanya. Tapi dia kayak pernah ketemu, tapi dimana ya?
"Bentar elah, sabaran dikit dong. gue masih nyatet soalnya nih"
"Sebelum bel, lo ngapain? main game?"
"Shutt, diem. profesor gak bisa serius nih"
Lino memutar matanya malas, atensinya beralih ke lelaki manis mirip tupai, sejak kapan ada dia? Maksudnya, kok Lino baru tau ada yang modelan kayak gini
"Murid baru ya?" tanya Lino, orang disebelah Hyunjin nampak terkejut dan hanya menunjukkan senyum manisnya
"Anjir, kenapa gue bisa baper disenyumin kayak gini"
"Kak Lino inget aku gak? Kita ketemu di stasiun KRL hari minggu kemarin" ucap Jisung dengan malu malu
Lino menggaruk tengkuknya, pantes aja gak asing "Siapa ya?" jujur, Lino agak gugup ditatap kayak gitu dan juga dia lupa siapa lelaki manis yang katanya pernah bertemu dia kemarin
Masih muda kok udah pikun sih
"Aku Jisung kak"
"Oh Jisung, hehehe"
Hyunjin menghembuskan nafas kasarnya, dia disini jadi obat nyamuk, dikacangin itu sakit. Tapi dia bodo amat, memilih untuk melanjutkan menulis soalnya yang sebentar lagi akan selesai
"Kak Lino, Hyunjin, aku pulang dulu ya" pamit Jisung selesai membereskan tasnya, Hyunho kompak mengangguk. Jisung meninggalkan dua orang itu yang masih berkutat dengan dunianya sendiri.
"Masih lama?" tanya Lino duduk di bangku yang Jisung tempatin tadi.
"Kurang lima soal lagi"
"Fotoin aja soalnya, nanti ditulis di rumah"
"Gak mau! nanti keburu mager dirumah" Hyunjin mengerucutkan bibirnya
Lagi dan lagi, Lino harus dengan ekstra kesabaran penuh menunggu calon pacar--khem maksudnya sahabatnya yang masih senantiasa menari nari dengan pulpen.
"Yey selesai" sorak gembira keluar dari mulut Hyunjin, akhirnya selesai!
"Udah kan, ayo pulang!"
"LINO SIALAN! TURUNIN IH! GUE MALUU DILIHAT ORANG!"
Gimana Hyunjin gak teriak, tiba tiba dia digendong sahabatnya, walaupun lingkungan sekolah yang bisa dibilang cukup sepi tapi tetep aja ada segelintir anak ekstrakurikuler. Kan Hyunjin jadi malu kalau jadi bahan ghibahan
"Gak apa apa diliatin, kan mereka punya mata" ucap Lino dengan enteng, rasanya Hyunjin ingin menyumpal sepatunya ke dia
"KAK CHAN TOLONG!! UEUEUEUEUE!"
•••
Setelah adegan berteriak di sekolah, mereka berdua menonton tv ditemani satu piring steak dengan kentang goreng hasil masakan Lino. Kalau Hyunjin yang masak mungkin jadi racun :) sengaja masak satu porsi, soalnya yang makan Hyunjin aja
Ngomong ngomong dirumah Hyunjin sepi, hanya ada beberapa pembantu, dan itupun mereka kembali ke kamar mereka masing masing.
Gak usah heran, Hyunjin dan Lino sering bergantian menginap. Mama Irene sama Mama Jisoo mah fine fine aja, orang mereka juga jadi sohib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Ganda - hyunho
Fanfic[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Lino dan Hyunjin sama sama saling suka namun mereka urungkan untuk confess satu sama lain. Tak disangka, orang tua mereka malah meminta agar mereka untuk menikah, kata k...