Hyunjin dan Lino hari ini sudah berpakaian rapi, tentu mereka akan ke kampus. Hyunjin juga sudah menjadi mahasiswa baru.
Oiya sebentar lagi usia Lixxie
sudah menginjak dua tahun, dan usia si kembar sepuluh bulan. Gak kerasa udah gedeFyi, sudah tiga hari pasusu itu menginap dirumah Mama Irene, dan rencananya sepulang dari kampus mereka ingin menjemput buah hati mereka untuk pulang
"Ma, kalau semisalnya suatu hari nanti Hyunjin pergi tolong jagain Lixxie dan si kembar ya" celetuk kecil dari Hyunjin membuat Mama Irene menatapnya bingung
"Maksud kamu?"
Hyunjin cuma garuk garuk tengkuknya "Ya, ya kalo semisalnya aja Ma"
"Titip anak anak kita ya Ma" tambah Lino juga
Mama Irene menatap satu persatu anak dan menantunya "kalian kenapa sih? kesambet apa tiba tiba bilang kayak gitu?"
Hyunho tampak menggeleng, lalu menyelesaikan acara sarapannya
Sebelum berangkat, tak seperti biasanya pasusu itu mencium pipi anaknya satu satu, seperti orang tua yang tak bertemu dengan anaknya dalam waktu yang cukup lama
"Lixxie, daddy titip adik adikmu. Sayangi mereka seperti adikmu sendiri jika kamu sudah mengetahui kebenarannya nanti"
"Papa sayang Jeongin, Seungji, dan Lixxie. maaf ya kalau semisal papa gak bisa nemenin kalian sampai gede" ucap Hyunjin dengan sangat pelan
Mengingat waktu mereka sudah tidak lama lagi, Hyunjin dan Lino buru buru pergi ke kampusnya
•••
Mama Irene yang sedang mengurus tiga cucunya dengan dibantu art nya tiba tiba harus menghentikan aktivitas tatkala teleponnya berdering. Ternyata menantunya menelpon
"Hallo" ucap seseorang yang Mama Irene yakin ini bukan suara menantunya
"Iya, ini dengan siapa ya?" tanya Mama Irene
"Saya x dari kepolisian x mengabarkan jika kedua anak anda mengalami kecelakaan, dan kedua anak anda sama sama meninggal ditempat"
duar! bagaikan ada belati yang menusuk jantungnya, Mama Irene menjatuhkan ponselnya
"Kita bakalan bersama sampai maut memisahkan"
"Bahkan maut gak bisa memisahkan kita"
"Terlepas apapun perbuatan jahat yang lo lakuin ke gue, lo adalah sahabat gue. Persahabatan kita gak akan pernah berubah jadi kebencian"
"Tungguin kami, dan kita akan bertemu di alam sana. Bertiga."
Kata kata Hyunjin ketika mengunjungi makam Jisung terjadi hari ini.
Semoga bahagia kalian bertiga.
•••
Cuaca di pemakaman tampak tak terlalu terik, dengan awan yang seperti mengitari area pemakaman. Isak tangis mengiringi proses pemakaman kedua anak adam itu, semua teman teman mereka sudah berkumpul sekarang
Setelah proses penguburan sudah selesai, satu persatu pelayat meninggalkan area pemakaman. Tinggallah keempat orang tua beserta Yeji dan para sahabat dari mendiang kedua anaknya
"Tante, Jeno turun berduka cita ya. Tante harus sabar karena ini sudah kehendak Tuhan" ucap Jeno yang mengelus pundak Mama Jisoo dan Mama Irene
"Hyunjin dan Kak Minho pasti tenang di alam sana, dan cinta mereka akan abadi selamanya" tambah Felix yang ikut menenangkan Mama Irene
"Kami akan mendoakan Hyunjin dan Kak Lino, biar tenang disana" tutur Eric
"Bener yang dibilang teman teman Hyunjin Ma, mereka bakalan tenang di alam sana. Mama coba ikhlaskan Hyunjin dan Kak Minho ya" Yeji membiarkan bajunya basah oleh Mama Irene yang memeluk dirinya
"Cinta Hyunjin dan Kak Minho sehidup semati" tambahnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Ganda - hyunho
Fanfiction[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Lino dan Hyunjin sama sama saling suka namun mereka urungkan untuk confess satu sama lain. Tak disangka, orang tua mereka malah meminta agar mereka untuk menikah, kata k...