Ketiga puluh tiga : Kacau

954 118 11
                                    

"Cepet jelasin, siapa orang yang suka sama Kak Lino selain gue" tanya Jisung setelah mereka berdua diusir dari kelas

gue

"Gak tau Sung, gue cuma mengumpamakan aja. Kenapa gak lo tanya sendiri aja?" jawab Hyunjin dengan nada yang kurang nyaman

"Lo kan sahabatnya masa gak tau sih?"

Ingin rasanya Hyunjin jatuhkan Jisung dari lantai dua

"Daripada lo pusing mikirin siapa pacarnya Lino, mending ikut gue aja ke kelas sebelas ipa lima"

"Ngapain kesana??" Jisung udah pasrah aja ditarik sama Hyunjin, lagian dia udah mikir bakalan diajak ketemu Lino.

"Nyamperin gebetan lo, biar kalian bisa ngedate gitu. Sekalian nanti ajak bicara empat mata, omongin gimana kelanjutan hubungan kalian" samar samar Hyunjin tersenyum miring, memang dia sedikit jahat dengan sahabat barunya, tapi kalau gak kayak gini nantinya rumah tangga dia dan Lino bisa berantakan.

Hyunjin gak nuduh Jisung kalau nantinya dia rebut Lino, tapi dia berjaga jaga aja.

Mereka udah sampe ke gedung kelas sebelas, keberuntungan gak berpihak ke mereka. Kelas Lino lagi ada guru dan nampak hening, cuma ada guru yang jelasin materi aja.

"Bentar, hp gue geter" Hyunjin mengambil benda persegi dari kantong celananya, ada satu notif dari Lino isi pesannya meminta agar ia mengirim pesan ke Felix.

Biasa, Hyunjin dan Lino lagi rencanain sesuatu

"Sorry Sung, dapat chat dari nyokap"

"Santai aja, kita nunggu disini sampe istirahat aja ya. Gue pengen lihat gebetan gue belajar" Jisung sedikit berjinjit, mengintip dari luar kelas, disana ada Lino yang fokus menulis. "Ganteng banget calon pacar gue" puji Jisung dengan mata berbinar

Ralat, suami gue Sung

Sedangkan Hyunjin duduk menyandar menahan kantuk, sesekali memejamkan mata sebentar.

Kring kring, Hyunjin terlonjak karena bunyi bel tanpa aba aba dulu, cowok itu berhasil tidur setengah jam. Gerombolan Lino dan gengnya keluar, mantan gebetan kok makin ganteng

Apaan sih, udah move on, udah move on!

Lino mengode Hyunjin dengan mengedipkan matanya

"Kak Changbin, Kak Chan, ikut gue yuk" sebelum dua kakak kelasnya bertanya lebih banyak, ia menarik kedua bocah itu menjauh dari Minsung.

"Sung, boleh ngomong sebentar? Tapi dilapangan indoor" pinta Lino

•••

"Soal confessan lo, sorry gue gak bisa balas. karena..." Lino menggantungkan ucapannya, ia menggaruk tengkuknya, kenapa jadi gugup gini

"Karena Kak Lino gak suka lo Sung, gue yang suka" lanjut Felix muncul dari arah pintu masuk "mau sampai kapan lo ngejar ngejar orang yang bahkan gak tertarik sama lo? Sedangkan diluar sana ada orang yang suka lo"

"Apa apaan sih lo Lix, gue juga gak suka sama lo!" tolak mentah mentah Jisung "kalau Kak Lino nolak gue, jangan harap gue bisa nerima lo"

"Tapi Sung.."

"Kalau lo emang gak suka gue, kenapa lo ngasih harapan ke gue kak? Kenapa perlakuan lo seolah olah suka? Ternyata ini jawaban lo setelah ghosting gue lebih dari sebulan. Makasih kak, karena lo, gue jadi tau rasanya dipatahkan oleh cinta pertama"

Setelah itu Jisung pergi, hatinya kecewa campur sedih.

"Emang salah gue yang gak kasih dia kepastian, kenapa juga gue baperin dia" Lino memukul pembatas antara tribun dengan pembatas lapangan, dia salah karena goda anak orang yang terlalu kebaperan

"Udah kak gak usah salahin diri lo sendiri, mungkin kakak samain Jisung dengan Hyunjin. Kakak mikir Jisung gak bakalan baper kayak Hyunjin, salah gue juga sih kenapa bisa jujur soal perasaan gue ke Jisung." Felix menepuk bahu Lino, menenangkan kakak kelasnya biar gak terlalu emosi.

"Maaf Lix, gara gara gue cinta lo berantakan kayak gini"

"Santai aja kak, gak masalah kok"

Meanwhile Chrisbin sedang menginterogasi Hyunjin di meja tempat favorit mereka dikantin. Alasan kenapa mereka berdua dibawa kesini dan dipisahkan dengan Lino

"Jadi gitu kak ceritanya" Hyunjin menyeruput jus setelah menyelesaikan panjang lebar rencananya dengan Lino, tenggorokannya kering dari tadi ngoceh mulu.

Changbin salah fokus melihat ke jari kelingking Hyunjin ada cincin seperti cincin pertunangan

"Orang mana yang pakek cincin dikelingking?" tanya Chan tertawa, rupanya Chan juga mulai sadar sama cincin yang dipakek mantan gebetannya.

"Emang salah ya kak?" Hyunjin balik tanya, matanya mengerjap lucu

"Enggak, cuma aneh aja. Biasanya kan pakeknya dijari manis"

"Khem, udah belum nih obrolan antar mantan? Dunia berasa milik berdua ya, inget pasangan masing masing" sindir Changbin yang merasa dia jadi nyamuk

"Jelasin ke gue, ini cincin apa? Kayak cincin tunangan, Lino juga tadi pakek. Lo berdua mencurigakan banget" Changbin mengalihkan pembicaraan ke topik utama, dia masih kepo sebenarnya ada apa dengan Hyunho.

Kalau gue jelasin, bisa bisa Lino ngamuk ke gue, tapi kalau gak gue jelasin, Kak Changbin maksa gue terus.

"Nanti deh gue jelasin, tapi pas ada Lino ya"

"Lama"

Panjang umur! Lino dengan Felix memasuki area kantin dan menyusul ke meja sahabatnya. Hyunjin memutar bola matanya, ini kenapa calon suaminya cepet banget datangnya.

"Tepati janji lo, Jin"

"Pinjem tangannya bentar" Hyunjin mengangkat telapak kiri tangan Lino yang terpasang cincin dan mengangkat telapak tangan kanannya sendiri "cincinnya sama, itu tandanya--"

"gue sama Hyunjin udah tunangan" potong Lino, tangannya menggenggam tangan Hyunjin

Changbin nyemburin minumannya, Chan kesedak batagor.

"Hati hati Kak" tegur Felix

Chan bertepuk riuh "Selamat bro, setelah berabad abad akhirnya lo sama Hyunjin bisa bersatu juga"

"Keren No, diem diem lo menghanyutkan ya" Changbin memberi dua jempolnya

"Tapi yang gue bingungin, ini kalian gak ngerti cara masang cincin apa bagaimana sih?"

"Yang satu pakek cincin dikelingking, yang satu pakek cincin di tangan kiri. Bener bener pasangan yang aneh"

•••

tbc

834 kata dulu ya

21 Oktober 2021

revisi : 24 Maret 2022

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang