Kedua puluh tujuh : Balik ke Jakarta

949 118 33
                                    

Hyunjin terus mengomel, katanya liburan tapi bahkan sampe hari minggu siang mereka belum mengunjungi satupun tempat wisata.

Malah justru Lino dengan entengnya bilang kalau mereka udah liburan--diranjang maksudnya, bikin Hyunjin nambah ngambek.

Pokoknya Hyunjin harus bisa mogok ngomong sama Lino😤 udah terlanjur kesel dia.

"Jin, sorry elah. Akhir pekan depan deh gue ajak lo keliling Jakarta, jangan ngambek ya ya ya"

"..."

"Sayangg"

"..."

"Lee Hyunjin sayang"

Hyunjin gak bisa nahan senyumnya, wajah dia datar tapi sudut bibirnya gerak dikit, tapi dia tetap mempertahankan misinya untuk ngambek beberapa saat. Masa cuma karna dipanggil dengan marga yang berbeda udah goyah imannya

"Hyunjin?" panggil Lino, tangannya mengubah posisi spion, memperlihatkan Hyunjin yang memejamkan matanya "tidur ternyata"

Kondisi jalanan diminggu sore lumayan padat, semoga mereka gak kejebak macet sampe larut malam. Sebenarnya dia juga pengen ngajak jalan jalan, tapi nafsunya sedang tinggi tingginya. Gara gara mimpi yang gak ingat waktu dan tempat, ditambah juga karena tubuh Hyunjin yang terlalu candu.

Udara malam menusuk kulit, hanya bermodalkan jaket tipis tak membuat tubuh Lino menjadi hangat. Walau begitu ia mendapatkan pelukan dari sang calon suami dari belakang, setidaknya meredakan kedinginannya.

Perjalanan pulang mereka gak terlalu buru buru, Lino lebih milih berkendara dengan kecepatan sedang biar bisa merasakan pemandangan kota Jakarta dan Bogor saat malam hari

Mereka menempuh kurang lebih tiga setengah jam karena mereka kejebak macet berkali kali.

Setelah ber jam jam mengumpat di jalan raya karena gak diberi akses jalan, penderitaan Lino berakhir juga. Mereka sampai dirumah dengan selamat

"Hyunjin bangun, kita udah sampai" Lino menggoyangkan tubuh Hyunjin berniat membangunkan

Tubuh Hyunjin menggeliat, tapi matanya tetap terpejam

"Malah tidur lagi, bangun woi bangun!" Lino berteriak di depan telinga Hyunjin

Tapi tetap saja si manis belum bangun, Lino berdecak kesal dan mengatai jika Hyunjin adalah siluman kerbau.

Mau tak mau Lino harus menggendong sampai ke kamar

•••

"Makasih calon suami" celetuk kecil keluar dari mulut Hyunjin

Karena terkejut, Lino menjatuhkan tubuh Hyunjin sebelum mendaratkan tubuh itu ke kasur. Alhasil tubuh Hyunjin menyentuh lantai yang dingin

"Sakit tau, gak romantis ah lo. masa calon jodohnya dibanting ke lantai" Hyunjin berdiri mengusap pantatnya yang sakit lalu rebahan di kasurnya.

"Ya maaf, habisnya lo ngagetin sih" Lino ikut rebahan disebelah Hyunjin

"Eh eh eh! apa apaan ini, ngapain lo tidur di kamar gue? Cepet pulang sana, nanti mama lo nyariin lagi" Hyunjin mendorong badan Lino biar jauhan dikit, mengusir secara halus.

"Mama gue aja nyuruh nginep disini"

"Hah? Gak, gak mau No! Jangan tidur disini!"

"Lah kenapa? Tadi mama lo aja udah ngasih izin biar gue tidur sekamar sama lo"

Hyunjin cemberut, dia takut kalau Lino kelepasan lagi, semenjak kejadian di Bogor ia harus menjaga jarak ke calon jodohnya biar hal kayak kemarin dan tadi pagi gak keulang

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang