Setelah melahirkan, Hyunjin mengambil libur seminggu. Kembali menjadi siswa kelas dua belas dengan mengurus dua bayi dan satu balita seorang diri membuat lelah Hyunjin berlipat lipat. Mereka sudah tidak tinggal di apartemen, melainkan dirumah mereka sendiri yang kebetulan sudah selesai.
Usia Jeongin dan Seungji sudah menginjak dua bulan, dan Lixxie sedang aktif aktifnya untuk belajar berjalan. Hyunjin sengaja tidak mencari baby sitter karena dia ingin anaknya mengenal dia sebagai papa yang sudah merawatnya, Hyunjin hanya mencari art untuk membantunya bersih bersih. Untuk urusan anak dan suami Hyunjin yang mengurus sendirian
Contohnya seperti ini, Lixxie sedang asik mengajak adik bayinya untuk bermain sedangkan Hyunjin sibuk membuatkan susu untuk si sulung
Hyunjin tersenyum hangat melihat interaksi kakak beradik itu, nampaknya Lixxie akan menjadi kakak yang baik untuk adiknya jika sudah besar nanti. Hyunjin menidurkan si sulung dalam pangkuannya lalu menyumpal mulut Lixxie dengan dot
"Pa, nen" gumam Lixxie yang malah menggigit dotnya
"No no, Lixxie kan sudah besar. Nennya buat dedek bayi" tutur Hyunjin dengan lembut mengusap rambut si sulung
"Nen nen nen!" Lixxie memberontak dan menendang perut Hyunjin, ah kalau sudah kayak gini Hyunjin bakalan mengalah.
"Iya iya bakalan nen, tapi janji abis ini minum susunya atau gak nen sama sekali" ancam Hyunjin
Lixxie mengerjapkan matanya, justru membuat Hyunjin gemas dan tidak tega untuk memarahi si sulung
"Anak papa gemesin banget sih" Hyunjin menguyel uyel muka Lixxie dan perlahan menyingkap kaosnya, menempelkan putingnya ke mulut bayi mungil itu "Pelan pelan dong sayang, papa geli tau" ucap Hyunjin yang merasakan anak sulungnya menyedot nipplenya dengan semangat
Lino yang baru saja mandi pun ikut bergabung dengan suaminya
"Dad, dad!" Lixxie melepaskan nipple Hyunjin lalu dengan buru buru turun dari pangkuan si papa, meminta sang daddy untuk menggendongnya
Melihat ada kesempatan, buru buru Hyunjin menggendong si kembar dalam satu pangkuan dan langsung menyusui dua bayi sekaligus
"Gak berat dek gendong dua bayi?" tanya Lino sambil memangku Lixxie
"Enggak, udah biasa. kalau kakak mau makan, duluan aja, udah adek siapin kok"
"Bareng adek aja"
Setelah dirasa sedotan diputingnya mulai melemah, Hyunjin menaruh si kembar ke troli bayi
Mereka menerapkan waktu sarapan saat sudah beres mengurus ketiga anaknya. Jadi wajar jika mereka sering sarapan di pukul setengah sepuluh..
"Capek?" tanya Lino seperti biasa
"Gak terlalu. jagain di kembar sama Lixxie dulu ya kak, adek abis makan mau sekalian nyuci baju anak anak"
"Bagi dua, kakak setengah adek setengah"
"Gak usah kak, kakak cukup jagain anak anak aja"
"Mau jadi suami durhaka?"
Skakmat, Hyunjin kalah debat
•••
Sorenya keluarga kecil itu jalan jalan ditaman dan disana terdapat pasar malam. Hyunjin seperti dibawa ke kenangan sebelum ia dan Lino menikah, dibawah langit bertabur bintang Hyunjin meminta agar rumah tangganya baik baik saja. Dan sekarang doanya sudah terkabul, keluarganya baik baik saja dan bahagia.
Tiap ada penjual mainan, Lixxie akan meronta ronta untuk dibelikan. Sepertinya anak sulung mereka akan keras kepala seperti ayahnya.
Dengan memeluk balon berbentuk karakter spongebob, Lixxie menunjuk ke salah satu permainan bianglala
"Mau naik?" tanya Lino
"Kakak sama Lixxie aja, adek jagain si kembar"
Gak sabaran, Lixxie menarik rambut Lino biar segera naik ke bianglala. Lagi dan lagi, keduanya nampak mengalah saat si sulung mulai rewel. Rengekan Lixxie berhenti ketika ia dan sang daddy mulai menaiki wahana itu
"Lix, dulu daddy sama papa pernah naik bianglala, papamu penakut waktu bianglalanya berhenti di paling atas"
"Daddy sama papa juga makan jagung bakar, kamu mau juga gak?"
"Dulu gak serame kayak gini, jadi daddy sama papa gak lama lama disini nya"
Lino terus berceloteh menceritakan kenangannya dulu saat pergi ke pasar malam bersama Hyunjin. Lixxie yang belum mengerti pun hanya bertepuk tangan saja
Setelah bianglala itu berhenti, mereka kembali berkeliling mencari stand makanan
keluarga kecil itu beristirahat sejenak, setelah menyelesaikan pembayaran makanan yang mereka beli
"Kayak dejavu gak sih?" celetuk Hyunjin tiba tiba yang lesehan di rerumputan "dulu kita kesini sebelum menikah, dan kita mengulangi hal yang sama dengan membawa dua pangeran dan satu princess kita"
"Kakak merasa, inilah saatnya doa kita terkabul. Keluarga kita jauh dari sampah pengganggu dan semuanya keliatan baik baik aja"
"Kita bakalan bersama sampai maut memisahkan" ucap keduanya secara bersamaan
"Bahkan maut gak bisa memisahkan kita"
Hyunjin menoyor kepala suaminya "gak usah ngadi ngadi, kalau kita mati bareng gimana sama anak anak?"
Lino cuma nyengir, sebegitu pengennya dia bersama Hyunjin sampai kapanpun
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Ganda - hyunho
Fanfic[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Lino dan Hyunjin sama sama saling suka namun mereka urungkan untuk confess satu sama lain. Tak disangka, orang tua mereka malah meminta agar mereka untuk menikah, kata k...