Keempat puluh empat :: Lixxie Namanya

689 92 7
                                    

Empat cecunguk beserta dua megalodon, bercanda--maksudnya empat sahabat Hyunjin ples dua bestai Lino datang ke rumah baru sepasang suami suami itu. Mau jenguk dedek bayi yang ditemukan Lino sekalian mau perawanin rumah baru mereka.

Kebiasaan banget suka bolos kalau hari pertama adek kelas mpls.

"Namanya siapa?" tanya Eric sangat gemas dengan bayi mungil bermata besar itu.

"Lixxie" jawab Lino main menyerobot

"Woah namanya sama" ucap Felix antusias "nanti kalau gede pasti ganteng kayak gue"

"Mimpi" Jeno mengejek sembari melempar biji jambu air

"Sirik aja lo"

"Udah berapa bulan?" tanya Jisung yang dari tadi ngeliat kalau mata calon anak angkat Hyunho punya mata yang bagus

"Sebulan mungkin?" Hyunjin juga ragu ragu, soalnya gak ada sesuatu yang ditinggalin orang tuanya saat buang tuh bayi

"Prediksi gue sih ini belum genap sebulan Jin, masih merah gitu kulitnya. Kemungkinan umurnya masih mingguan" Changbin pernah lihat anak dari kakaknya dan pas pertama lahir kulitnya juga gini

"Kalau bayi baru lahir, ada tali pusarnya"

"Anak ini masuk ke kartu keluarga siapa?" Chan agak kasihan dengan bayi mungil itu, bisa bisanya dibuang oleh orang tuanya.

"Masuk ke kartu keluarga gue dan Hyunjin, karena yang bakalan angkat dia sebagai anak gue"

Diam diam Hyunjin tersenyum, membayangkan Lixxie menyandang marga Lee membuat hatinya berbunga bunga. Bayangkan jika bayi dikandungannya sudah lahir, jarak keduanya hanya terpaut sembilan bulan aja. Betapa menggemaskan jika di rumah ada dua buntelan bernyawa.

Sahabat sahabat Hyunjin mengajak untuk bermain dengan Lixxie, bayi kecil itu menggerakkan kakinya lucu.

Beginilah gambaran kalau Lixxie udah gedean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beginilah gambaran kalau Lixxie udah gedean

Sementara ketiga calon bapak bapak itu terlibat obrolan serius, namanya juga para calon ayah ye kan.

"Dari orang tua Hyunjin gak keberatan kalau kalian adopsi nih anak? Bukannya apa apa, secara kan kalian udah dikaruniai anak"

"Mereka ikut kesepakatan orang tua gue Chan, dan kakek neneknya malah seneng kalau punya dua cucu. Katanya biar gak rebutan kalau pengen gendong cucunya"

"Gue jadi pengen punya bayi" Changbin menatap miris ke kumpulan adik kelas yang bermain sama tuh bayi

"Kayak lo punya doi aja sok sokan pengen bayi" Chan meledek dengan muka super ngeselin

"Yaudah, gimana kalau lo aja yang jadi ayah dari anak gue?"

bercanda, ulang ulang. Chrisbin gak berlayar di sini

"Heh Chan, gak usah ngejek kayak gitu lo. Gue punya jodoh, tapi.." Changbin agak ragu melanjutkan ucapannya

"Tapi masih belum keliatan" Lino dan Chan berhigh five, kompak sekali kalau soal menjahili Changbin

"Sumpah ya lo berdua pengen gue tampol pakek linggis atau pakek cangkul?"

•••

Hyunjin cuma pakek afron dan baju oversize tanpa celana dalam, karena tadi sepulangnya para sahabat sahabat mereka, Lino minta manjaan ke Hyunjin.

Lino meminta agar ia melepaskan semua pakaiannya, namun mereka gak main kuda kudaan.

Hyunjin merasakan ada beban yang nemplok di tubuhnya, sudah dipastikan itu ulang sang suami, bukan ulah ketempelan siluman buaya ya.

Hyunjin mengeram lucu, tangan nakal itu sudah bergerak liar ke paha dalamnya dan sesekali menyenggol kelamin Hyunjin yang masih bobok dengan damai.

Hyunjin mengabaikan, selagi suaminya gak aneh aneh ia akan tetap fokus makan.

"Kakakk" Hyunjin sampai memejamkan mata, tangan suaminya mengocok pelan kejantanannya dan sesekali menjilat permukaan halus lehernya

"hm?"

Sebentar saja, biarkan Hyunjin menyelesaikan masakannya terlebih dahulu. Kalau masakannya udah selesai kan Lino juga yang seneng.

Tingtong.. tingtong..

"Hais, siapa yang bertamu sore sore" Lino kesal, kesenangannya terganggu "kakak buka dulu ya, untuk sore ini kamu selamat, tapi malam nanti gak akan biarin kamu lolos dari kakak"

Hyunjin meneguk ludahnya kasar, menatap kepergian Lino untuk membukakan pintu.

Ngapain mama ke sini, hais merusak kesenangan gue.

"Mantu mama mana?" hal pertama yang ditanyakan Mama Jisoo adalah Hyunjin

"Ma, gak tanya soal aku?"

"Enggak, kan kamu udah ada di depan mama"

bener juga.

Yaudahlah Lino pasrah aja, emang udah jadi tradisi kalau orang tua lebih sayang menantu.

"Mama boleh nginep di sini untuk beberapa hari? Nanti mertuamu bakalan kesini setelah sepulang dari sekolah" Mama Jisoo nyelonong gitu aja, menaruh tasnya dan mencari sang cucu

Selamat Lino, malam ini rencananya gagal total.

"Mama kok gak bilang bilang kalau mau nginep? Padahal aku sama Hyunjin mau--" untung aja ia bisa ngerem mulutnya, kalau keceplosan bisa bisa ia malu tujuh hari

Mama Jisoo malah jitak anaknya "Hyunjin lagi hamil, jangan keseringan kamu tunggangi"

ambigu? sama :)

Dari dapur ada suara berisik, Hyunjin lagi berusaha semaksimal mungkin buat belajar masak. jadi maklumin aja gaes.

"Mau mama bantuin?" untung saja Mama Jisoo mengajukan diri untuk membantu, bisa bisa dapur akan semakin gak karuan kalau yang handel cuma Hyunjin aja

"Ini dikit lagi selesai ma" jawab Hyunjin dengan kikuk, malu bor

Mama Jisoo menerangkan semua hal tentang dapur, terus juga ngasih tau Hyunjin resep masakan yang enak namun simpel.

Malam harinya, Lixxie dikelilingi oleh dua neneknya. Orang tuanya lagi asik cuddle di ruang tamu, sedangkan Lixxie beserta dua neneknya di ruang tengah.

Kedua orang tua Lixxie lagi asik ciuman, lembut namun memabukkan.

"Masih cantik seperti dulu" puji Lino setelah mengakhiri ciuman mereka

"puji aja terus, dikira adek gak salting apa" Hyunjin memeluk leher suaminya, menyembunyikan kepalanya ke ceruk leher Lino

"Adek kalau kayak gini, biasanya salah tingkah"

•••

tbc

5 November 2021

revisi : 11 Juli 2022

Simpul Ganda - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang