🌸🌸🌸🌸🌸
Kesan pertama akan menentukan nasib selanjutnya.
Kalimat yang sangat disetujui oleh seorang gadis yang hari ini mulai debut pertamanya sebagai guru pengganti di sebuah sekolah.
Dia bersikap sebaik mungkin, dan mulai bekerja dengan tulus. Bukan semata-mata agar citra dirinya baik, tapi memang itu sudah menjadi prinsipnya.
Bagi dirinya sendiri kesan pertama kerja di tempat itu tak jauh beda dengan yang diceritakan oleh Dian. Bahwa suasana di sana memang menyenangkan, teman kerjanya juga menerima dengan baik kehadirannya, hanya saja dia belum sempat bertemu dengan Sang Pemilik yayasan karena sedang ada urusan keluar.
"Memang jam pelajaran dimulai jam berapa, Bu? Kok jam segini anak-anak belum pada datang?"
"Wah Bu Naini ini semangat luar biasa, hari ini tanggal merah lho, Bu!" jawab salah seorang guru yang bernama Dila.
Guru baru itu buru-buru melihat ponselnya dan ternyata benar, tanggal merah.
"Makanya kok jam segini masih sepi, maaf Bu, saya terlalu bersemangat!" ujar Naini sembari tertawa.
Dila ikut tertawa dan mengajak patner barunya itu untuk berkeliling kelas dan bangunan yang digunakan sebagai tempat belajar anak-anak KB sekaligus sebagai daycare.
Sambil terus berkeliling, Dila menjelaskan bagian demi bagian dari ruangan sekolah ini. Dia juga menjelaskan peraturan serta kegiatan yang ada di sana.
Selesai berkeliling, dua gadis itu duduk di halaman sekolah.
"Panggil nama aja kali ya kalau lagi nggak dalam pelajaran, biar lebih akrab." ujar Dila.
Naini melempar senyum. "Boleh."
"Aku udah hampir lima tahun ikut mengajar di sini, pokoknya udah ngerasa seneng banget. Oh iya, kamu belum jadi ketemu Bu Maharani ya?"
Naini menggeleng. "Tadi malam pas aku nyampe, beliau sekeluarga sedang keluar,"
Dila berdiri dan melihat ke arah rumah atasannya yang berada di belakang sekolah. "Kayaknya udah di rumah, tapi nanti aja ya agak siangan aku temani kamu ke sana."
Naini menyetujui usulan teman barunya itu. Dan ketika mereka berdua masih asyik ngobrol, tiba-tiba ada kurir yang berhenti di depan gerbang sekolah.
Dila berlari mendekat dan kembali dengan tiga barang di tangannya. Naini berdiri untuk membantu Dila yang kesusahan karena satu dari kiriman itu berupa bunga yang cukup besar.
Keduanya kembali duduk di depan sekolah.
"Ini paket buat bu kepala, terus ini surat dari provinsi," ujar Dila sembari memeriksa kiriman yang dibawa kurir tadi. Kemudian pandangannya beralih ke bunga. "Terus ini bunga buat siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
11. My Little Gus
RomanceHarta, Tahta , Wanita lebih tua.Tiga kata itu adalah kata yang menjadi visi dan misi dalam hidup Arshaka, seorang pemuda yang dikenal periang dan merupakan seorang cucu kyai ternama di Semarang. Harta : Dalam hidup Arsha, dia bercita-cita memiliki b...