9. Saudara Tiri

3.2K 611 56
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸

Sudah menjadi kebiasaan yang sejak dulu dilaksanakan di sekolah yayasan milik keluarga Maharani, bahwa setiap tiga bulan sekali diadakan acara kumpul bersama seluruh guru dan karyawan, mulai dari kelompok bermain hingga MI.

Acara ini sengaja Maharani adakan untuk mempererat hubungan sesama pegawai dan juga keluarganya. Dia ingin sekali para guru dan karyawan merasa nyaman bekerja di sana sehingga berefek baik juga ke anak murid.

"Biasanya awal-awal kayak acara resmi gitulah, ada penyampaian program belajar mengajar, nanti setelahnya acara santai, makan-makan biasa, ada pembagian hadiah juga lho buat karyawan berprestasi," ujar Dila sebagai jawaban ketika Zulfa bertanya tentang detail acara yang akan diadakan esok hari itu.

Zulfa mengangguk paham sekaligus merasa kagum dengan keluarga Maharani yang benar-benar menghargai karyawannya.

Perhatian Zulfa kembali pada salah satu anak yang sejak tadi lari-larian di saat yang lain sedang asyik makan siang.

Senyum simpul terukir di wajahnya melihat anak-anak yang dengan gaya masing-masing menghabiskan makan siang, ada yang memakai sendok dengan rapi, ada yang membuang sendoknya dan memilih memakai tangan, ada juga yang usil mengambil jatah temannya.

Zulfa berdiri untuk menangkap anak yang berlari tadi kemudian memangkunya agar anak itu mau makan. "Azzam makan ya!"

Azzam menggeleng dan Zulfa memeluknya karena anak itu hendak berdiri lagi untuk berlari. Zulfa memeluk sambil mengusap punggung Azzam berulang kali sampai akhirnya anak itu luluh dan diam di pangkuannya. Sejak tadi anak itu berlari-lari sambil bergumam sesuatu yang tak bisa Zulfa tangkap maksudnya.

"Berceloteh apa sih dia?" tanya Dila yang ikut penasaran.

"Nggak paham," jawab Zulfa. "Azzam nyanyi apa sih dadi tadi?" lanjutnya beralih ke Azzam.

Sambil mengepalkan satu tangannya dan diangkat ke atas, Azzam kembali berceloteh. Dua guru muda itu langsung tertawa gemas melihat tingkahnya, sungguh berbeda dengan adik kembarnya, Ara, yang sejak tadi anteng makan sambil menyendok jatah teman di sampingnya. Mendapati Azzam yang sudah anteng, Zulfa bergantian ke anak lain yang sudah selesai makan dan mengantarkannya untuk mencuci tangan.

Zulfa masih berdiri sambil terus mengamati anak-anak muridnya, saking merasa senangnya di sini, tak terasa dia sudah dua bulan menggantikan tugas Dian, itu artinya satu bulan lagi dia harus rela kehilangan momen-momen menyenangkan bersama anak-anak lucu ini.

Setelah semua anak menghabiskan makan siangnya, Dila dan Zulfa menggiring anak murid mereka berwudhu kemudian mengajak nya sholat berjamaah. Hampir setiap hari mereka lalui dengan kegiatan yang sama tapi tidak pernah ada rasa bosan di hati mereka.

Sebelum menutup pelajaran, Zulfa dan Dila mengajak anak-anak duduk melingkar dan bersama menghafal kan nasab nabi Muhammad dengan irama pilihan mereka

11. My Little GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang