Apa kabar kawan-kawan?
Lama tidak menyapa. Alhamdulillah author sudah selesai bertapa di gunung merapi. 🤭
Selamat menikmati minggunya, jangan lupa sehat dan bahagia ya!
Happy reading!!🌸🌸🌸🌸🌸
🌸🌸🌸🌸🌸
Sore ini Zulfa kedatangan tamu yang tempo hari berjanji akan mengunjunginya.
Dengan ditemani Dila dan satpam sekolah, Zulfa menemui Reza yang sengaja main ke tempat Maharani, selain ingin menjenguk Sang Eyang, dia juga ingin menyapa teman lamanya yang tak lain adalah Zulfa.
"Jadi sekarang sudah resmi dokter nih, Mas?" tanya Dila di sela-sela obrolan mereka, ketika Reza bercerita dia sedang bertugas di daerah Semarang kota.
"Alhamdulillah Mbak, masih dalam tahap menyelesaikan internship sih, masih beberapa bulan lagi, ya, minimal udah bisa dipanggil dokter!" jawab Reza yang langsung mengundang tawa lawan bicaranya.
"Memang sebelumnya apa, Pak Reza?" sela satpam sekolah.
"Keset rumah sakit!" sahut Zulfa menirukan jawaban yang selalu Reza berikan ketika orang bertanya.
Reza tertawa puas sekali karena Zulfa menghafal jawabannya. "Bener banget, calon-calon dokter yang sedang koas itu sering menyebut diri mereka Keset rumah sakit, ya karena emang kita beneran jadi Keset untuk mendapat ilmu!" ujar Reza.
Tawa kembali terdengar di halaman daycare yang sudah sepi karena semua anak-anak sudah dijemput.
Empat orang itu asyik ngobrol sambil menikmati teh yang menjadi pelengkap, tak lama dari itu, Arsha yang baru pulang kerja ikut bergabung dengan mereka, di tangan kirinya menenteng satu kantong berisi sate lontong.
"Makan sore ...!" serunya sambil membagikan bungkusan sate pada masing-masing orang yang ada di situ. "Ini untuk ibuk, Pak!" lanjutnya ketika memberikan dua bungkus pada satpam.
Lelaki tua itu berterimakasih dan langsung pamit ke belakang gedung terlebih dahulu untuk memberikan sate pada istrinya. Maka tinggal lah empat manusia yang masih bertahan di depan sekolah.
"Dapat juga pesanannya!" ucap Reza.
"Eh jangan lupa diganti uangnya!" balas Arsha yang langsung mendapatkan pukulan di lengannya.
"Makan di sini nggak apa-apa? Kotor nggak ini?" Reza menginterupsi ketika yang lain bersiap membuka bungkusannya.
Arsha berdecak sambil menyenggol sepupunya. "Pak dokter kebanyakan teori, di sini bersih, lagian kalau kotor kan malah bagus, tubuh kita terbiasa dengan kuman dan akhirnya merangsang kekebalan tubuh. Buktinya orang dengan gangguan jiwa itu sehat-sehat aja walaupun sering makan di tempat kotor!"
KAMU SEDANG MEMBACA
11. My Little Gus
RomansaHarta, Tahta , Wanita lebih tua.Tiga kata itu adalah kata yang menjadi visi dan misi dalam hidup Arshaka, seorang pemuda yang dikenal periang dan merupakan seorang cucu kyai ternama di Semarang. Harta : Dalam hidup Arsha, dia bercita-cita memiliki b...