33. Karena Cemburu

3.6K 668 74
                                    

Arsha dan Zulfa sama-sama saling melempar tatapan penuh tanya ketika Reza menceritakan rasa bersalahnya pada Arum karena membuat gadis itu marah.

"Sumpah, Sha! Aku nggak berniat menghina dia. Tapi kayaknya Arum beneran tersinggung." ucap Reza lagi.

"Dia cuma ngerjain Abang mungkin. Selama kenal Arum, dia memang usil anaknya dan nggak mudah tersinggung." sahut Arsha. Perlahan hubungan mereka kini mulai mencair.

Reza mengangkat kedua bahunya tanda tak begitu mengerti dengan sikap Arum.

Sejak tadi Arsha yang lebih banyak menanggapi curhatan Reza, kini giliran Zulfa yang mengambil suara.

"Arum itu pernah kena bully di sekolahnya. Ya setipe dengan yang Mas Reza lakukan itu. Dulu ada temannya yang kehilangan uang dan yang dituduh  Arum karena kebetulan dia nggak ikut pas kegiatan olahraga padahal dia nggak ambil uang itu. Dia dibully sampai bawa-bawa orangtuanya yang cuma peternak gitu sampai akhirnya dia minta pindah sekolah. Disuruh mondok dia juga nggak mau, mungkin dia khawatir mendapat perlakuan serupa." terang Zulfa yang mampu membuat dua lelaki di depannya itu mengerti kenapa Arum sampai begitu tersinggung.

Reza menatap minumannya dengan tatapan kosong, sepertinya dia benar-benar merasa bersalah. Arsha melirik istrinya memberi kode lewat tatap mata.

"Insyaallah nggak apa-apa Mas, nanti kalau ketemu pasti dia udah usil lagi. Dia paham kok mana bercanda mana serius." ujar Zulfa.

Reza hanya tersenyum sekilas, dia berharap apa yang dikatakan Zulfa itu benar meskipun dia ragu ketika mengingat Arum yang hampir menangis karena perbuatannya kemarin.

"Ya sudahlah Bang, dibuat pelajaran aja! Kalau masih merasa bersalah, datang aja ke rumah Mbah Adnan, bawain es krim. Dia hobi banget makan es krim." Arsha memberikan ide.

Zulfa yang tidak setuju langsung menyenggol tangan suaminya. "Nggak usah bawa apa-apa Mas. Arum anaknya aktif kalau kebanyakan yang manis-manis nanti jadi tambah hiperaktif dia!" ucapnya.

Reza masih diam, dia juga bingung bagaimana cara meminta maaf pada gadis itu. Beberapa saat otaknya tak bisa berpikir apa-apa akhirnya memilih mengalihkan obrolan ke hal lain.

"Oh iya. Selamat buat kalian dan aku mau minta maaf," Sejujurnya Reza sedikit ragu untuk menyampaikan hal itu namun setelah lama berpikir dia harus tetap minta maaf pada sepupunya. "Maaf gara-gara aku, hubungan keluarga kita sempat tidak baik." lanjutnya.

Arsha mencoba berbesar hati, dia juga menyadari dirinya sendiri banyak kekurangan. Sekarang dia bersyukur karena hubungannya dengan Reza bisa kembali membaik. "Abang sama kakek aja sih yang ngerasa tidak baik, yang lain baik-baik aja!" ucap Arsha sambil tertawa bermaksud agar ketegangan mereka semakin hilang namun tetap membuat Reza tersentil.

"Aku juga minta maaf, Bang! Kita sama-sama punya salah." ucap Arsha lagi.

Zulfa tersenyum simpul dengan hati yang lega karena melihat dua saudara ini saling memeluk. Memang seharusnya seperti itu. Ada kalanya memang akan ada selisih paham antar saudara tapi saudara tetap saudara yang seharusnya selalu saling menyayangi. Arsha memberikan satu lagi pelajaran berharga baginya.

"Ayo ke kakek lagi! Nanti ngamuk kalau cuma sama suster." ajak Reza setelah acara saling memaafkan itu.

Arsha tersenyum penuh arti. "Abang aja sana, dari tadi kakek nungguin abang. Aku pulang dulu!"

Reza yang sudah berdiri memilih kembali duduk. Sesaat dia mengamati ekspresi Arsha yang sering dia lihat ketika berurusan dengan kakeknya. Reza tau betul bahwa Arsha sering mendapat perlakuan beda dari kakeknya, tapi dia begitu menikmati keadaan itu. Dia merasa senang jika kakeknya lebih perhatian pada dirinya. Diantara semua cucu, memang dirinya yang paling dimanja oleh Agung.

11. My Little GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang