11. Teori Makmum

2.6K 542 65
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸







[Gus, makmum yang tertinggal wajib baca alfatihah nggak?]

Arsha membacakan salah satu pertanyaan dari nitizen pengikutnya di dunia maya. Seperti biasa, di kala luang, dia sempatkan menyapa pengikutnya sembari sedikit-sedikit ngaji.

"Ini saya jawab berdasarkan apa yang pernah saya pelajari ya! Kalau ada salah mohon segera dikoreksi, barangkali pas ngaji bab ini, saya sedang tidur atau malah melamun kan jodoh saya!" ujar Arsha mengawali ngaji online nya.

Setelah menghentikan tawanya, Arsha mulai menjawab pertanyaan salah satu teman dunia mayanya, "Makmum yang tertinggal itu ada dua jenis, muwafiq sama masbuq. Muwafiq itu adalah makmum yang walaupun tertinggal tapi masih punya cukup waktu untuk membaca fatihah dengan kecepatan baca sedang, nah jenis makmum muwafiq ini harus menyempurnakan bacaan fatihahnya. Sebaliknya kalau makmum masbuq itu yang sudah nggak cukup waktu untuk membaca fatihah, misal dia mulai takbir ketika imam sudah hampir selesai membaca surat, itu harus cepat-cepat ikut gerakan imam, tidak perlu menyelesaikan bacaan fatihah karena sudah menjadi tanggungan imam."

[Kalau imam melakukan kesalahan, sikap kita sebagai makmum harusnya gimana, Gus?]

Arsha kembali membaca pertanyaan lain dari teman dunia mayanya.

"Sikap makmum lebih utamanya husnudzon dulu, menganggap kesalahan imam itu tidak membatalkan sholat dan terus berada dalam jamaah, tapi ketika yakin bahwa kesalahan yang dilakukan imam itu membatalkan sholat, maka makmum wajib niat mufaraqah, caranya niat lepas dari jamaah dan meneruskan sholat sendiri." ujar Arsha.

"Sama halnya dengan kehidupan kita, ketika sudah tidak yakin dengan calon imam kehidupan, maka wajib mufaraqah, lepas dari rencana hidup bersama, memilih jalan lain!" imbuh Arsha diakhiri dengan mimik wajah yang dibuat sedih.

Tak lama dari itu, Arsha berpamitan pada teman-teman dunia mayanya untuk mengakhiri sesi sapa menyapa mereka.

Setelah itu Arsha duduk termenung. Senyum tipis tercetak di bibirnya. Tadi di akhir acara online nya, dia menutup dengan sebuah kalimat gurauan, tapi sekarang dia menyadari bahwa kalimat nya itu memang bermakna dalam.

Ketika dua orang yang punya visi dan misi membentuk rumah tangga, jika imamnya melakukan kesalahan dan sekiranya tidak bisa dibenarkan, maka Sang Makmum harus mufaraqah, harus keluar dari rencana dan melanjutkan hidupnya sendiri.

Senyumnya tercetak lagi. "Halu kamu, Sha! Siapa juga yang punya visi misi sama denganmu? Yang punya keinginan membangun rumah tangga cuma kamu, tidak dengan Zulfa!" Dia bermonolog sambil mengusap rambutnya agak kasar.

Dari lantai kamarnya, dia beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terasa lebih segar sebelum keluar kamar.

"Sha! Jangan lupa bawa ini kalau ke rumah eyang!" teriak Ralin ketika melihat anak bungsu nya menuruni tangga.

11. My Little GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang