4. Pertemuan

3.5K 643 106
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌸🌸🌸🌸🌸



Baru satu hari sebelumnya, ada seorang gadis mengatakan bahwa kesan pertama menentukan nasib selanjutnya, tapi sepertinya hari ini dia menentang itu.

Kemarin kesan pertama bekerja di tempat baru sungguh menyenangkan baginya, dia pikir nasib dan mindset selanjutnya akan baik, tapi setelah tau tentang keluarga pemilik yayasan tempat dia bekerja, pikirannya berbalik arah.

Zulfa Naini Luthfiana, untuk saat ini gadis itu lebih suka dipanggil Naini karena dalam proses healing nya, dia beranggapan bahwa panggilan Zulfa itu terlalu banyak menyimpan luka. Bahkan kalau saja mudah, dia ingin mengganti namanya menjadi nama baru, bukan nama yang sejak kecil dia sandang.

Pagi ini, dia mulai menjalankan tugas sebagai guru, Semangat yang kemarin menggebu-nggebu hari ini justru di hari pertama dia mengajar tiba-tiba turun begitu saja. Dia lebih banyak diam sambil mengamati cara guru-guru lain berinteraksi dengan anak-anak. Beruntung siswa-siswi kelompok bermain ini memberikan ekspresi dan tingkah yang lucu, setidaknya bisa mengalihkan keresahan hatinya.

Di tengah aktivitasnya di ruangan penuh warna itu, perhatiannya teralih pada satu wanita yang datang dengan membawa dua anak lucu, satu di gendongannya dan satu digandeng tangannya.

"Itu Mbak Shanum, istrinya Mas Reyshaka," bisik Dila.

Zulfa tersenyum sambil memperhatikan wanita itu masuk, di belakangnya ada dua pengasuh yang masing-masing membawa perlengkapan anaknya.

"Anaknya kembar sepasang, yang digendong namanya Ara, yang digandeng namanya Azzam. Mbak Shanum ngajar di MI yang masih satu yayasan kita juga tapi tempatnya agak jauh, dan biasanya anak-anaknya yang masih umur dua tahunan itu ditinggal di sini selama dia mengajar." Dila menjelaskan lagi.

Pandangan Zulfa tak lepas dari Shanum yang begitu lihai berpamitan pada anak-anaknya. Seulas senyum tercetak di wajahnya, sekilas wanita itu memang terlihat sangat baik di matanya, tak salah jika Rey lebih memilih Shanum.

Setelah berhasil melepas anak-anaknya, tanpa Zulfa sangka, Shanum berjalan mengahampirinya. Wanita itu langsung melempar senyum ramah pada Zulfa yang langsung dibalas dengan hal yang sama.

"Ini Zulfa yang menggantikan Mbak Dian ya?" sapa Shanum dengan ramah, wanita itu mengulurkan tangan dan disambut hangat oleh Zulfa.

"Namanya Naini, Mbak!" Dila menyahut.

Shanum menoleh ke arah Dila kemudian gantian ke Zulfa, ekspresinya syarat akan kebingungan.

Mengerti keadaan itu, Zulfa tersenyum. "Zulfa Naini, bisa dipanggil keduanya!" ujarnya, meskipun lebih suka dipanggil Naini, tidak mungkin juga dia menjelaskan permasalahan pribadinya.

11. My Little GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang