3. Bacaan sholat

6.6K 565 0
                                    

Apartemen

Sampai diapartemen Aina langsung masuk kamar tanpa berbicara Apapun kepada Azka dia jengkel dengan pria itu seenak jidatnya narik narik orang.

Setelah bersih bersih Aina pergi ke ruang tamu sambil memainkan hp nya.

Adzan magrib berkumandang diarea apartemen mereka."Kamu gak sholat " tanya Azka

"Gak" jawab Aina singkat.

"Bukannya kamu sudah selesai datang bulan"tebak Azka.

"Gua ga pernah sholat, terakhir waktu SMA kelas 3, lagian gua juga lupa bacaaan sholatnya" jujur Aina pada Azka.

Azka yang mendengarnya langsung beristighfar."Kenapa nyesel ya Lo punya istri kayak gua yang ga pernah sholat. Kalau lo mau Lo bisa cerein gua sekarang juga kok. Dengan senang hati gua akan keluar dari sini"terdengar suara kekehan dari Aina.

"Gak, saya tidak menyesal, saya akan membimbing kamu, kita sholat. Cepat ambil wudhu" perintah Azka

"Oke"jawab Aina tanpa adanya bantahan.

Sekarang Azka dan Aina sedang berada dikamar milik Azka. Azka menggelar sajadah nya diikuti oleh Aina.

"Nanti kamu ikuti saja bacaan nya dalam hati"Aina hanya mengangguk kan kepalanya pelan.

Mereka melaksanakan sholat berjamaah dengan Aina yang mengikuti bacaan sholat Azka.

Tiba tiba Azka berbalik dan menyodorkan tangannya pada Aina, Aina yang tidak faham hanya diam sampai Azka berkata. " Salim"barulah Aina menyambut uluran tangan Azka

Azka berdoa dengan khusyuk, sedangkan Aina dia hanya diam dibelakang tanpa suara.

Aska berbalik dan berkata "kamu harus menghafal bacaan sholat mulai sekarang, dan kamu harus mengaji setelah sholat magrib"

"Ya baiklah"ntah kenapa Aina menjadi penurut seperti ini.

"Apakah saya boleh meminta sesuatu padamu?"Pinta Azka. Aina langsung mendongok menatap azka.

"Hem, apa?"

"Apakah kau mau belajar memakai hijab?"tanya balik Azka pada Aina.

Aina yang mendengarnya langsung melotot."Kenapa emangnya?"tanya Aina dengan nada sedikit tinggi.

"Karena yang boleh melihat ujung rambut sampai ujung kaki hanya sumaimu yaitu saya"ucap Azka datar.

"Aku tidak bisa"putus Aina.

"Kenapa? Menutup aurat bagi muslimah adalah wajib, besok kita ke toko baju untuk membeli baju muslim dan krudung untuk mu"kata Azka.

"Gua kan udah bilang gua gak mau Lo ngerti ga sih"bentak Aina pada Azka.

Aina langsung pergi meninggalkan Azka didalam kamar.

Prov Aina

Aina terus memikirkan permintaan Azka untuk dia mengenakan hijab. Lama Aina berfikir.

"Lo tega banget sama gua, gua tau kita nikah karena terpaksa tapi, gak gini caranya Lo nikah lagi, Lo duain gua. Hati gua sakit liatnya"lirih Aina melihat suaminya bersama wanita berhijab panjang berwarna merah.

"Gua gak mau dimadu asal Lo tau, gua mau kita pisah" emosi Aina sudah tidak bisa ditahan lagi melihat suaminya menikah lagi secara diam diam dibelakangnya

"Itu bukan salah saya, saya pantas mendapatkan wanita yang baik yang mampu menjaga miliknya untuk suaminya. Tidak seperti kamu yang jauh dari kata baik"teriak Azka

Gus Imamku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang