32. Ungkapan cinta

4.5K 354 0
                                    

"Jadi Jihan yang menjadi dalang dari ini semua?"tanya Kyai Aji.

"Iya yah dia yang menculik dan menyekap Aina"ucap Azka.

"Wanita itu memang keterlaluan, dia pantas masuk penjara"sambung Syifa.

"Apa kamu tidak apa-apa sayang"tanya Syifa Khawatir.

"Aku tidak papa Bun, hanya saja perutku-"ucapnya terpotong karena ucapan Azka.

"Perut kamu kenapa,apa sakit ayo kita kedokter"khawatir Azka.

"Perutnya kenapa sayang"khawatir Syifa.

"Cepat bawa Dia kerumah Sakit Azka"perintah Kyai Aji.

"Tidak-tidak, perutku hanya lapar mereka menculikku tidak bertanggung jawab, aku hanya diberi satu bungkus roti dan air minum saja tadi malam"ucap Aina memegangi pertunya.

"Ah syukurlah"ucap mereka bertiga bersamaan.

"Baiklah ayo kita kedapur, bunda sudah masak banyak sekali kau bisa mengabiskan semua nya ayo"ucap Syifa membantu Aina berdiri.

Dimeja makan sudah berjajar banyak sekali makanan dan kue kue untuk Aina.

"Sini sayang biar bunda ambilkan"ucap Syifa mengambil piring Aina.

"Mau pake apa?"tanya Syifa.

"Terserah bunda aja"kata Aina tersenyum.

Syifa mengambil nasi, lauk sayur semuanya diambil untuk menantunya ini.

"Bunda"rengek Azka.

"Kenapa kamu?"tanya Syifa melihat anaknya memeluk lehernya dari belakang.

"Azka juga laper, belum makan. Kok gak ditawarin makan?"

"Yaudah duduk makan"ucap Syifa melepas pelukan anaknya.

"Azam kok belum kesini?"tanya Syifa.

"Mungkin masih dikantor polisi Bun,dia gak akan semudah itu ngelepasin orang yang udah nyakitin orang yang dia sayang, setelah ini aku akan kekantor polisi untuk memberi keterangan pada polisi"ucap Azka.

Perut nya rasanya sangat kenyang sekali, Syifa menyuruhnya untuk istirahat dikamar.

"Ah seger banget mandi"ucapnya mengeringkan rambut dengan handuk ditangannya.

"Ngantuk banget, perasaan tadi malem aku kan tidur nyenyak banget"ucapnya terkekeh bagimana tidak nyenyak dia tidur karena obat tidur.

Pukul setengah dua siang dia terbangun untuk melakukan sholat Dhuhur. Setelah sholat dhuhur dia tidur lagi Sampai sore rasanya badanya sangat lelah sekali, Azka lelaki itu dia pergi bersama Azam mengurus Jihan dan anak buahnya dikantor polisi sampai sekarang belum juga kembali.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Azka Azam kalian lama sekali"ucap Kyai Aji.

"Iya yah, banyak yang harus kita urus dikantor polisi"ucap Azka.

"Zam kenapa kamu tidak mencari pekerjaan disini saja?"tanya Kyai Aji.

"Azam udah dapet kerjaan disini kok yah. Tinggal ngurus surat pindah aja, Azam gak mau jauh-jauh dari Aina"ucap Azam tersenyum.

"Apa orang tuamu tau kau akan pindah kemari?"tanya Kyai Aji.

"Mereka tidak tahu yah, bahkan anaknya diculik pun mereka tidak tahu. mereka hanya mengurusi pekerjaan mereka tidak anak-anak mereka. Dulu aku merasa sangat beruntung bisa berteman dengan Azka dengan begitu aku mendapatkan kasih sayang dari kalian, begitupun Aina sekarang aku bersyukur dia menjadi istri Azka. Dia akan mendapat banyak kasih sayang disini"ucap Azam tersenyum menatap Kyai Aji.

Gus Imamku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang