17.00
"Sayang bangun, ayo kita pulang ini sudah sore"yang dibangunkan tidak juga kunjung bangun.
Cup
Cup
Cup
Cup, Azka mencium mata,hidung, pipi dan juga kening Aina, merasa tidurnya diganggu Aina hanya menggerakkan tubuhnya pelan, dan melenguh tanpa membuka matanya."Sayang, bangun ih"ucap Azka terus menciumi seluruh wajah sang istri.
"Eugh, aku masih ngantuk mas"ucap Aina memejamkan matanya dan memeluk guling.
"Yaudah mas tinggal kamu disini kalau gak bangun"ancam Azka.
Aina langsung terduduk mendengar perkataan sang suami. "Kok gitu aku ditinggalin sih"kesal Aina memajukan bibirnya.
"Apaan itu bibir, mau dicium?"goda Azka.
"Ayo katanya pulang"kata Aina beranjak dari tempat tidur nya.
"Ya sayang ayo"jawab Azka menggandeng sang istri.
Pulang dari kantor Azka, Aina segera membersihkan diri dan turun kebawah membantu mertuanya.
"Bunda ada yang bisa Aina bantu?"tanyanya dengan senyum manisnya.
"Tidak usah sayang, kamu duduk saja"kata Syifa tersenyum.
"Bunda, jangan mentang-mentang aku lagi hamil aku gak boleh bantuin bunda"kata Aina memajukan bibirnya, Syifa tersenyum melihat menantunya ini.
"Tidak sayang bukan begitu, kamu pasti lelah, kamu kan baru pulang sayang"ingat Syifa.
"Asal bunda tau aja dikantor mas Azka aku hanya tidur, setelah bangun kita pulang"jelas Aina.
"Tidak apa-apa sayang, sudah kamu duduk saja sebentar lagi selesai"kata Syifa mengaduk sup ayam.
"Bunda, kalau seandainya Aina keluar dari kampus gimana?"tanyanya pada sang mertua.
"Siapa yang keluar dari kampus"tanya Azka dari belakang Aina.
"Aku"jawab Aina menatap sang suami.
"Kenapa?"tanya Azka memicingkan matanya.
"Ya karena aku hamil, semakin bulan perut ku makin besar. Lebih baik aku dirumah aja bantuin bunda nungguin mas pulang kerja. Jadi aku mau keluar aja ya mas"minta Aina.
"Gak, kamu gak boleh berhenti kuliah"kata Azka menatap serius sang istri.
"Azka benar sayang kamu gak boleh berhenti kuliah cuma gara-gara kamu hamil. Kamu masih bisa kuliah lagi pula teman kampus kamu udah tau kalau kamu udah nikah kan, jadi gakpapa"nasihat Syifa.
"Jadi Aina gak boleh berhenti kuliah nih?"tanya Aina menatap keduanya.
"Gak"jawab Syifa dan Azka.
"Yah"kata Aina sedih.
"Gak papa sayang, kamu bisa cuti kuliah kalau udah deket-deket lahiran misalnya udah masuk sembilan bulan"usul Azka yang diangguki Aina.
"Kamu pasti punya cita-cita kan setelah kuliah mau jadi apa?mas gak mau jadi menghalang cita-cita kamu. Kamu harus mengejar impian kamu"semangat Azka untuk Aina.
"Iya sih, mas bener juga"kata Aina membenarkan ucapan sang suami.
"Udah mau magrib, kamu gak kemasjid?"tanya Syifa menatap sang anak.
"Gak Bun, Azka mau sholat dirumah aja"ucap Azka menatap sang bunda tersenyum.
"Yasudah bunda keatas dulu"kata Syifa yang diangguki Azka dan Aina.
Pagi berikutnya pasangan suami istri itu melakukan aktifitas nya seperti biasa.
Azka sudah mengantar sang istri kekampusnya seperti biasa, Azka akan langsung kekantor. Tapi tidak dengan hari ini dia memutar balik mobilnya pergi kesebuah tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Imamku✓
General FictionDua orang yang berbeda dipertemukan tanpa sengaja, yang mengharuskan mereka untuk mengucapkan ijab kabul secara terpaksa. Aina yang selalu menganggap dirinya tidak pantas bersanding dengan seorang Gus seperti Azka. Azka yang terus membimbing Aina me...