34. Ngidam

4.1K 346 0
                                    

Sejak pagi kepala Aina sangat pusing setelah sholat subuh Azka memintanya untuk kembali tidur.

"Sayang apa kau baik-baik saja jika aku tinggal pergi sebentar?"tanya Azka mengelus wajah cantik sang istri.

"Aku tidak apa mas, mas bisa pergi. Aku tidak kekampus hari ini, mas tolong ijinkan ya"minta Aina yang masih berbaring diranjang.

"Iya sayang mas akan ijinkan, kalau begitu mas pergi dulu"ucap Azka.

Tangan Aina bergerak mencari tangan Azka untuk mencium tangan sang suami, Azka dengan segera mengarahkan tangannya kepada Aina.

"Baby jangan rewel didalem sana oke, ayah pergi dulu"ucap Azka mengelus lembut perut sang istri.

"Mas pergi dulu sayang assalamualaikum"pamit Azka sebelum Azka benar-benar pergi diamencium kening dan perut sang istri.

Aina kembali tidur setelah Azka pergi.

"Bunda"panggil Azka menuruni anak tangga.

"Kenapa nak?"tanya Syifa pada sang anak.

"Bunda aku titip Aina sebentar, dia sedang tidak enak badan kepalanya pusing jadi aku memintanya tidur kembali"ucap Azka.

"Iya nak kamu jangan khawatir, setelah dia bangun bunda akan mengantar sarapan untuknya"

"Azka pergi dulu, Assalamualaikum"kata Azka menyalami Syifa.

"Hati-hati nak"peringat Syifa.

"Siap bunda"jawab Azka yang sudah keluar rumah.

Pukul 08.00

Aina terbangun dari tidurnya dengan rasa pusing dikepalanya. "Kenapa masih pusing sih, aku kan laper pengen sarapan"gerutu Aina.

Tok tok tok.

"Masuk"ucap Aina.

"Sayang kamu sudah bangun?"tanya Syifa yang membawa sarapan untuk Aina dan segelas susu.

"Apa masih pusing nak?"sambungnya lagi.

"Tidak seperti tadi pagi Bun"Kata Aina tersenyum.

"Ini kamu makan sarapannya dulu"ucap Syifa.

"Iya bunda nanti Aina makan"

"Bunda keluar dulu"kata Syifa yang diangguki oleh Aina.

Setelah menghabiskan sarapannya Aina membersihkan diri, tidak mungkin dia tidak mandi kan?

Dengan gamis bermotif polos berwarna abu-abu dengan kerudung pashmina menutupi dada Aina turun menaiki anak tangga dengan mata berkaca-kaca dan bibir yang cemberut.

"Bunda"rengek Aina saat sudah sampai diruang tamu. Syifa dan Kyai Aji menoleh melihat menantunya itu.

"Kenapa sayang?"tanya Syifa bingung pasalnya sebentar lagi air mata itu akan jatuh dari mata yang sedang menatap nya.

"Mas Azka jahat"kata Aina dengan air mata yang sudah terjun bebas dipipi cubby nya.

Syifa dan Kyai Aji menyerngit heran memang anaknya itu melakukan apa, dia kan sedang pergi. Syifa dan Kyai saling bertukar pandang.

"Sayang sini duduk,cerita sama bunda suami kamu jahat kenapa?"tanya Syifa penuh dengan kelembutan.

Aina menghampiri kedua mertuanya dan duduk dengan terus menangis.

"Mas Azka pergi ninggalin aku"ucapnya terus menangis.

"Azka tidak minta ijin dengan mu nak?"tanya kyai Aji.

"Mas Azka ijin denganku ayah tapi dia berbohong''ucapnya sesegukan.

Kedua orang tua parah baya itu semakin dibuat bingung, tadi bilang jahat sekarang bohong apa yang sebenarnya yang dilakukan anaknya ini.

Gus Imamku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang