"Apa Bun?Aina belum pulang dari tadi sore?"kata Azka kerkejut.
"Iya dia pamit sama bunda mau keminimarket tapi sampai sekarang belum pulang"ucap Syifa dengan mata berkaca-kaca dia sangat khawatir pada menantunya itu.
"Sudah Bun jangan khawatir aku akan mencarinya, Assalamualaikum"pamit Azka berlalu meninggalkan rumah.
"Sudah Bun kak Azka pasti bisa bawa pulang kakak ipar"kata Risha menengkan Syifa.
"Lebih baik kalian istirahat ini sudah malam"perintah Kyai Aji.
"Aku kembali ke asrama saja yah"kata Risha yang diangguki oleh orang tuanya.
"Bun, kita istirahat saja pasti Azka dapat membawa pulang Aina kembali"kata Kyai Aji menggandeng tangan sang istri menuju kamar.
Pinggir kota.
"Aduh ini dimana?kenapa aku diiket gini kaki sama tangannya?"bingung Aina yang tidak bisa melihat karena matanya ditutup oleh kain.
"Apa aku diculik?tunggu, iya beneran ini mah aku diculik"membayangkan itu dia menjadi ngeri sendiri.
"Aduh gimana nih, aku harus keluar dari sini. Aku gak mau dimutilasi, dijual di-hiii gak mau, pokoknya aku harus keluar"semangat Aina.
"Sayang kamu harus kuat didalam oke, kamu bantuin doa ya sayang, biar bunda bisa keluar dari sini terus ketemu ayah kamu. Ini salah bunda sendiri sih sayang ngapain harus keluar rumah pakek acara bohong sama bunda lagi,kualat nih pasti aku"kata Aina merutuki kebodohannya sendiri.
"Sudah bangun?"tanya seseorang yang menculik Aina.
"Bukain gak ini matanya, gelap tauk. Cepet bukain"teriak Aina.
"Mau dibukain matanya?"tanya nya lagi.
"Iya lah emang Lo mau matanya ditutup-tutup kayak gini gelap tauk"teriak Aina membuat kuping orang didepannya sakit.
"Bisa diem gak jangan teriak-teriak sakit kuping gua"bentaknya lada Aina.
Perlahan penutup mata itu terlepas dari mata Aina, "Jihan"gumam Aina terkejut melihat siapa yang menculiknya saat ini.
"Kenapa kaget?bisa disini sama gua"
"Gak tuh biasa aja"ucap Aina menatap Jihan tajam.
Plakk
"Lo tu ya bisa diem gak sih kuping gua sakit nih dengerin Lo ngomong"teriak Jihan setelah menampar pipi Aina keras.
"Lo nampar gua?"tanya Aina.
"Iya emang kenapa?"Jawab Jihan tak kalah angkuh.
"Awas aja kalau gua udah bebas gua bakal tampar Lo balik, awas aja. Inget kata-kata gua baik-baik"peringat Aina.
Seperti nya Jihan sangat salah bermusuhan dengan Aina, sungguh sangat salah.
"Gua laper nih"ucap Aina.
"Ya terus gua harus gimana?"Kesal Jihan.
"Kan Lo yang nyulik, ya Lo harus tanggung jawab dong buat kasih makan gua"kata Aina tersenyum lebar.
"Yaudah tunggu"ucap Jihan meninggalkan Aina tapi sebelumnya dia mengikat mata Akan kembali dengan kain.
"Kok diiket lagi sih, nyebelin banget emang mak lampir itu"gerutu Aina.
"Lama banget sih guq udah laper banget nih"kesal Aina menunggu Jihan yang tak kunjung datang membawa makanan.
Langkah kaki terdengar semakin mendekat. "Nih roti, kalau gua beli dulu bisa-bisa kabur Lo"sentak Jihan menyerahkan Sebungkus roti dan air mineral dipangkuan Aina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Imamku✓
Fiction généraleDua orang yang berbeda dipertemukan tanpa sengaja, yang mengharuskan mereka untuk mengucapkan ijab kabul secara terpaksa. Aina yang selalu menganggap dirinya tidak pantas bersanding dengan seorang Gus seperti Azka. Azka yang terus membimbing Aina me...