36. The Rumor Says

2.3K 289 19
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Jadi bagaimana, Seokjin-sshi?"

"Apakah Anda akan tinggal diam dengan segala rumor yang beredar?"

"Saya dengar Anda bahkan sudah menyiapkan pengacara."

"Namjoon-sshi, mengenai gosip bila ini hanya setelan skenario untuk promosi album, apakah Anda berencana menuntut akun-akun tersebut?"

"Tolong penjelasannya!"

"Seokjin-sshi, mohon dikomentari!"

"Seokjin-sshi!!"


Tak segera melontarkan jawaban, pria bermantel hitam pekat yang tengah dikerumuni itu hanya mengalihkan pandang pada lelaki lain di sisi kanan. Sedikit lebih jangkung dan kekar dibanding dirinya yang balas berkedik, seolah memberi kesempatan bicara sebelum mereka berputar balik.

"Aku yakin akan ada pro dan kontra mengenai situasi ini, terutama dari orang-orang yang berpikir jika kami hanya saling memanfaatkan. Ada puluhan juta kepala di Korea Selatan dan sangat mustahil meminta mereka menelaah kenyataan saat berpendapat. Tapi satu hal yang perlu rekan-rekan sekalian tahu..." Namjoon tersenyum kecil sembari menerima gagang mikrofon yang tersodor padanya. Sebelah lengan merengkuh bahu Seokjin merapat agar tak terdorong oleh wartawan lain yang mulai berdesakan memasuki pelataran acara usai melewati karpet merah. Para pengawal di empat sisi seolah tak mampu membendung rasa penasaran pemburu berita yang berambisi menggali informasi dari klien mereka.

"Baik aku maupun Seokjin tidak melewati proses penjajakan singkat seperti anggapan sebagian orang. Kami bertemu, dekat, serta menjalin pertemanan cukup lama sebelum memutuskan untuk menjalani status hubungan yang lebih serius. Bukan seperti cerita fiksi dimana dua tokoh utama mendadak saling suka dan berpacaran setelah sering bertukar kode di studio yang sama."


"Tapi menurut sumber terpercaya—"

"Netizen memberi bukti dengan unggahan-unggahan barang serupa yang kalian kenakan, seperti sudah disengaja."

"Apa kalian sudah menyusun rencana ini sejak awal?"

"Bagaimana soal gosip bila Anda sebenarnya sudah menikah dengan aktris veteran, Namjoon-sshi?"

"Seokjin-sshi, tolong tanggapannya!"


Yang diminta tetap memilih bungkam, hanya sorot matanya yang kian menajam seiring bertambahnya hujan kilat kamera. Satu-dua nama mantan digaungkan oleh mulut-mulut tak berpendidikan yang bernapsu menyulut kemarahan, terutama seorang jurnalis bertubuh tambun dengan mikrofon tersodor seenaknya di depan muka.


"Jadi celetukan netizen bahwa pengumuman pernikahan ini hanya sebagai sokongan promosi untuk album kelima Anda, adalah berita yang tidak benar?"

"Sepatah kata saja, Namjoon-sshi!"

"Namjoon-sshi!!"

"Jangan-jangan memang skenario seperti rumornya?"


Ah.

Mulut-mulut bajingan.

Meraih mikrofon yang diberikan Namjoon dengan bisik ringan, 'Thanks, babe,' Seokjin menyibak anak rambut gelapnya diiringi senyum simpul yang tersungging sarat makna.

"Maaf kalau selanjutnya aku akan terkesan sombong. Tapi menurutku, jumawa dengan deret prestasi tidak pernah terdengar salah," tukas pria berjuluk paras sejuta dolar tersebut, bangga, "Namjoon adalah penggubah handal dan komposer jenius yang tak butuh berita murahan sebagai penyokong karir. His previous albums sold millions without any silly scandals or cheap gossips, jadi kuharap media maupun netizen berhenti menyudutkan talentanya hanya karena rumor konyol ini."


"Oh! The praises!"

"Anda tampak sangat percaya diri dengan kalimat itu."


"Tentu saja, kenapa tidak?" delik Seokjin, lebih sengit kali ini, "Menjalani karir dengan jujur adalah jalan meraih sukses berkepanjangan. Jika memiliki talenta dan sifat apa adanya, mengapa harus serakah dan berhasrat ingin cepat populer dengan cara instan? Aku punya masa lalu, begitu pula dengan Namjoon. If future looks so bright and promising, why can't we move on from the past?"

Namjoon mengelus bahunya, lagi.

"Aku mencintainya sepenuh hati dan dia punya kadar cinta yang kudamba selama ini. Jika pernikahan kami tersebar ke ranah publik bersamaan dengan perilisan album barunya, maka anggap saja Namjoon sedang memberi kado atas kebahagiaan yang kami rasakan berdua," Seokjin berseloroh tanpa berniat merendahkan suara, "Dan karena banyak komentar miring tentang promosi terselubung bersama berita baik ini, sekalian saja aku katakan di depan kamera sebagai promosi gratis. Kim Namjoon fifth studio album and self-composed song, Sounds of Summer, will be on sale next week. Mohon dukungannya!"


"Astaga, gamblang sekali!"

"Sungguh ciri khas Kim Seokjin!"


"Also, my drama is still airing on GMC, tolong naikkan ratingnya jika netizen yang budiman punya waktu untuk berkicau soal kehidupan pribadi kami," kerling Seokjin memungkas, "Suamiku orang yang sangat sabar, jadi jangan membuatnya naik pitam atau kalian akan berakhir di meja pengadilan."

Kilat kamera menggila di detik berikutnya, memotret mereka dari segala penjuru dengan kasak-kusuk para reporter yang sigap bermonolong untuk siaran langsung dari tempat acara. Sementara yang dipuji hanya balas tersenyum lebih lebar, menggosok pelan rambut pria yang pekan lalu menghiasi sampul surat kabar setelah memamerkan foto berdua mereka di depan sebuah gereja, "Kami tidak bermaksud mengadakan konferensi pers demi menghormati pihak keluarga yang terlanjur terlibat. Mohon maklum sekaligus pengertian dari rekan wartawan sekalian. Terima kasih."


"Tunggu, Namjoon-sshi!"

"Satu pertanyaan lagi! Hanya satu pertanyaan lagi!"

"Mohon berbalik sebentar!!"

"Apa kami bisa menulis pokok berita bila kalian memang sudah resmi menikah?"


"Oh, tentu," sergah Seokjin angkuh, dagu terangkat dan semakin merapatkan lengan Namjoon yang kini melingkari pinggangnya, "Tulis judulnya dengan huruf kapital, bahwa Kim Namjoon sudah terikat dengan Kim Seokjin. Selamanya."

Kemudian pasangannya tertawa, dan sebuah kecupan mendarat penuh cinta di pelipisnya.

.

.

SHENMEI | AESTHETIC (NamJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang