31. Dua Puluh Lima Cara Menghindari Stress

5.8K 475 180
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


Karena setiap orang butuh waktu senggang, karena setiap orang butuh penyegaran, karena setiap orang butuh cara memulihkan jenuh, dan karena Namjoon menemukan beberapa tips menarik di internet. Sementara Seokjin, seperti biasa, tak terlalu peduli bagaimana hasilnya.


1. Berbagi sesuatu

Namjoon menaruh sekotak besar roti sus gemuk ke tangan Seokjin, "Ambil satu dan sisanya boleh diberikan ke rekan kerjamu."

"Aku tak biasa berkeliling bagi-bagi kudapan di rumah sakit. Paling juga bertemu di kantin dan mereka sudah selesai makan," tukas Seokjin, "Jimin lebih suka makan bekal buatan sendiri, apalagi kalau sedang diet."

Pemuda itu mengangkat alis, "Kalau begitu berikan saja pada pacarnya."

"Kamu lupa kalau Yoongi dokter gigi?"


2. Bertukar hobi

"Sebentar—" Seokjin menjejakkan satu kaki ke atas tempat tidur, tempat pujaan hati sedang berbaring tengkurap. Bacaan milik Seokjin terhampar di bawah dagu selagi mulut Namjoon mengunyah sepotong brownies, "Kenapa aku harus bersepeda keliling kompleks dan membawa Monie jalan-jalan, sedangkan kamu enak-enakan ngaso di sini?"

Namjoon mengerjap tanpa dosa, kepalanya ditopang sebelah tangan dan tubuh jangkungnya beringsut miring, "Bukannya ini hobimu, sayang?"

"S, sembarangan!!"


3. Gunakan waktu dengan bijak

"THAT'S ME!" Namjoon menepuk dada jumawa. Sukses membuat Seokjin melengos dan menepuk lebih keras sampai laki-laki itu terbatuk.

"That's me kepalamu!! Balapan sepeda dengan anak tetangga dan tidak mau berhenti sampai matahari terbenam? Iya? Mentang-mentang libur!"

"Tapi kamu juga tidur terus sepanjang hari."

"Setidaknya aku tidak berisik," Seokjin menjulurkan lidah dan Namjoon melipat tangan sebal. Alisnya naik penuh arti.

"Seokjin sayang."

"Apa?"

"......kamu mau kubuat berisik?"


4. Hindari pakaian ketat

"Saran yang aneh," Seokjin memiringkan kepala sambil memelototi cermin, mata beralih meneliti kemeja longgar di balik jas dokter, dipadu celana panjang warna hitam favoritnya, "Apanya yang ketat sih? Biasa saja kok."

"Sependapat, rasanya cara berpakaianku masih terbilang normal," lelaki di sampingnya ikut mengangguk, mengenakan sweater kerah tinggi nan seksi dan jins biru gelap yang membalut kaki panjangnya dengan sempurna.

SHENMEI | AESTHETIC (NamJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang