Sore ini, Zahra sedang menunggu di tepi kamar mandi. Karena disana masih ada Afdil yg sedang mandi. Menunggu giliran kamar mandi.
Zahra menyandarkan tubuhnya di tembok, sambil memegang bawah perutnya yg terasa sedikit keram.
"Aduh, kenapa ya? Kok keram gini, sih. " batin Zahra.
Ricka sedang menyiapkan beberapa cemilan untuk sore hari. Ia tak sengaja melihat Zahra yg seperti nya sedang menahan sakit di perutnya.
"Kenapa perutnya? " tanya Ricka.
"Kenceng aja gitu, Ma. " jawab Zahra sambil menekan kata kencang.
"Oh, itu umum. Itu namanya kontraksi sayang. " jawab Ricka.
"Sering banget begini, Ma. Di Jogja dulu begini juga. " ujar Zahra.
"Intinya kamu jangan kerja berat dulu, ya. Kamu harus banyak istirahat. " jawab Ricka.
"Hm" Zahra mengangguk mengerti.
Ricka mengetuk pintu kamar mandi, menyuruh Afdil untuk cepat keluar dari kamar mandi.
"Afdil, buruan sayang. Ngantri nih. " ujar Ricka.
"Iya, Nek. Sebentar lagi. " jawab Afdil dari dalam kamar mandi.
Zahra berjalan kearah balkon rumah mertuanya. Disana ada Erick yg sedang membaca buku novelnya.
Zahra memang sudah susah untuk berjalan. Perutnya yg makin membesar itu membuat nya semakin susah untuk beraktifitas.
"Sayang. " panggil Zahra.
"Eh, iya sayang, kenapa? Sini duduk. " ujar Erick sambil menuntun Zahra untuk duduk.
"Kamu lagi ngapain? " tanya Zahra.
"Aku lagi baca ini sayang, lucu deh. Ceritanya bikin baper. " ujar Erick sambil menunjukkan judul bukunya.
"Oh, yaudah kamu baca aja dulu. " ujar Zahra.
"Kamu udah mandi? " tanya Erick.
"Belum, masih ada Afdil di kamar mandi. " jawab Zahra
"Jangan kesorean mandinya, sayang. Nanti masuk angin. Kesian baby nya. " ujar Erick.
"Iya sayang. Nanti mandinya pake air hangat aja. " jawab Zahra.
Drrrrttt... Drrrtttt..
HP Erick bergetar diatas meja, layarnya menyala. Tertera disana nomor tidak dikenal sedang menelfon Erick.
Erick mengangkat telefon itu.
"Haloo, Erick. Lo dimana? Lo udah ngerjain tugas belom? Yg kemaren dikasih sama Pak Rudi? Nanti kerjain bareng, yuk! " ujar seseorang dari dalam HP nya.
Kalian pasti tau siapa itu, ya pasti Cheril yg selalu menganggu Erick.
"Gw di Jakarta. Lagian ini libur tau, Cher. Masa iya ada tugas? Lo ngaco' ya? " jawab Erick.
Cheril terdiam. Ia lupa bahwa mereka sedang libur semesteran.
"Tapi ini serius, ada tugas, Rick dari pak Rudi. Kita satu kelo---. " omongan Cheril terputus.
Erick mematikan telfon nya. Ia tidak mendengar apa yg dikatakan oleh Cheril.
Zahra memerhatikan Erick. "Siapa? Cheril lagi? " tanya Zahra malas.
"Iya, gatau tuh orang ga jelas. Masa iya liburan begini ada tugas. " ujar Erick.
Zahra mengambil HP Erick, dan memblokir nomor Cheril disana dalam bentuk apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔
Teen FictionJangan lupa di Follow dulu akun Author nya, biar bacanya enak ya kan :v Warning ⚠ 🔞 + Konten DEWASA Mengandung kekerasan (adult) Cerita ini lanjutan dari kisah pertama Erick & Zahra || Nikah SMA Bagi yg belum membaca squell yg pertama, di baca dul...